Klik
KAB. BANDUNG, faktabandungraya.com,--- Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata temui salahsatu tokoh penggiat lingkungan dan politikus senior Jawa Barat Eka Santosa di kediamannya, di Alam Santosa, Pasir Impun, Cikadut, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Selasa (23/6/2020).
Bupati Jeje menyebut ada 3 alasan dirinya mengunjungi dan bertemu Eka Santosa. "Pertama karena hubungan personal dengan kang eka adalah teman lama, yang kedua dalam rangka perhelatan pilkada pangandaran, kang eka ini kan salahsatu tokoh yang mengkonsep pemekaran pangandaran, sehingga ini menjadi satu alasan saya datang ke beliau," ungkapnya.
Yang ketiga, lanjut Jeje, Saat ini Kang Eka fokus dalam penggiat dan pemerhati lingkungan melalui Gerakan Hejo. "Saya kira jarang lsm yang membicarakan permasalahan lingkungan, kebanyakan aspek sosial dan politik. Saya kira dukungan ini menjadi hal yang paling berharga," pujinya.
Biasanya, lanjut Jeje, kita teriak kalau sudah ada bencana, banjir, longsor. Padahal itu semua melalui proses yang sangat panjang kerusakan lingkungan.
"Pengrusakan lingkungan ini kan tidak terasa dan tidak kelihatan. Orang selalu tidak mencari penyebab yang mendasar. Saya kira bagaimana mengadvokasi masyarakat memahami lingkungan," ungkapnya.
Untuk itu, "Saya kira dengan latar belakang yang beliau miliki membuat saya hadir kesini," tutur Bupati.
Menurutnya, kondisi alam dan lingkungan di Kabupaten Pangandaran lebih baik dibandingkan dengan wilayah lain, namun dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu kerusakannya cukup fatal.
Atas dasar tersebut, "Dibutuhkan suatu gerakan dari masyarakat, advokasi penyadaran masyarakat. Bagaimana hutan harus dilindungi, tata lingkungan harus ditata. Saya dari sisi kebijakan tidak ada artinya membangun apapun ketika lingkungannya rusak. Temen temen di gerakan hejo ini saya harap membantu mengadvokasi masyarakat," harapnya.
Berbicara lebih lanjut perhelatan pilkada mendatang, menurutnya, sebagai incumbent tentu akan dilihat dari rekam jejak nya secara real. "Subjektif kalau saya mengatakan bagus, tetapi kita punya ukuran, secara akademis, secara politis, secara sosial," tuturnya.
"Ukuran jelasnya, seperti apa angka IPK kita, indeks kesehatan, indeks pendidikan, pengelolaan keuangan, dari sisi opini BPK. Dan semua itu alhamdulillah memberikan sesuatu yang baik, sehingga itu menjadi suatu sikap dan dorongan untuk kembali maju dan melanjutkan pembangunan yang sudah dan akan berjalan kedepannya," ungkapnya optimis.
Untuk koalisi, Jeje mengklaim untuk maju dalam Pilkada mendatang, pihaknya sudah berkoalisi PDIP, PPP, PKS, PAN dan Perindo atau sekitar 68 persen (%) kursi di DPRD Kabupaten Pangandaran. (Cuya).
Bupati Jeje menyebut ada 3 alasan dirinya mengunjungi dan bertemu Eka Santosa. "Pertama karena hubungan personal dengan kang eka adalah teman lama, yang kedua dalam rangka perhelatan pilkada pangandaran, kang eka ini kan salahsatu tokoh yang mengkonsep pemekaran pangandaran, sehingga ini menjadi satu alasan saya datang ke beliau," ungkapnya.
Yang ketiga, lanjut Jeje, Saat ini Kang Eka fokus dalam penggiat dan pemerhati lingkungan melalui Gerakan Hejo. "Saya kira jarang lsm yang membicarakan permasalahan lingkungan, kebanyakan aspek sosial dan politik. Saya kira dukungan ini menjadi hal yang paling berharga," pujinya.
Biasanya, lanjut Jeje, kita teriak kalau sudah ada bencana, banjir, longsor. Padahal itu semua melalui proses yang sangat panjang kerusakan lingkungan.
"Pengrusakan lingkungan ini kan tidak terasa dan tidak kelihatan. Orang selalu tidak mencari penyebab yang mendasar. Saya kira bagaimana mengadvokasi masyarakat memahami lingkungan," ungkapnya.
Untuk itu, "Saya kira dengan latar belakang yang beliau miliki membuat saya hadir kesini," tutur Bupati.
Menurutnya, kondisi alam dan lingkungan di Kabupaten Pangandaran lebih baik dibandingkan dengan wilayah lain, namun dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu kerusakannya cukup fatal.
Atas dasar tersebut, "Dibutuhkan suatu gerakan dari masyarakat, advokasi penyadaran masyarakat. Bagaimana hutan harus dilindungi, tata lingkungan harus ditata. Saya dari sisi kebijakan tidak ada artinya membangun apapun ketika lingkungannya rusak. Temen temen di gerakan hejo ini saya harap membantu mengadvokasi masyarakat," harapnya.
Berbicara lebih lanjut perhelatan pilkada mendatang, menurutnya, sebagai incumbent tentu akan dilihat dari rekam jejak nya secara real. "Subjektif kalau saya mengatakan bagus, tetapi kita punya ukuran, secara akademis, secara politis, secara sosial," tuturnya.
"Ukuran jelasnya, seperti apa angka IPK kita, indeks kesehatan, indeks pendidikan, pengelolaan keuangan, dari sisi opini BPK. Dan semua itu alhamdulillah memberikan sesuatu yang baik, sehingga itu menjadi suatu sikap dan dorongan untuk kembali maju dan melanjutkan pembangunan yang sudah dan akan berjalan kedepannya," ungkapnya optimis.
Untuk koalisi, Jeje mengklaim untuk maju dalam Pilkada mendatang, pihaknya sudah berkoalisi PDIP, PPP, PKS, PAN dan Perindo atau sekitar 68 persen (%) kursi di DPRD Kabupaten Pangandaran. (Cuya).