Klik
JAKARTA, Faktabandungraya.com,---
Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menerima bantuan
satu unit mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) senilai Rp4,1
miliar dari PT Mastindo Mulia untuk penanganan COVID-19. Penyerahan bantuan
secara simbolis dilakukan oleh Direktur PT Mastindo Mulia Yazirwan Uyun kepada
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo.
Doni menjelaskan bahwa bantuan
mobil laboratorium PCR ini akan didistribusikan kepada Pemerintah Provinsi Jawa
Barat.
“Mobil laboratorium PCR ini akan
kami distribusikan langsung kepada pemerintah Provinsi Jawa Barat,” jelas Doni
dalam keterangannya di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta,
Rabu (22/7).
Doni juga menjelaskan bahwa
Satgas Penanganan COVID-19 mendistribusikan bantuan mobil laboratorium PCR atas
instruksi Presiden Republik Indonesia Joko Wododo dan pengajuan bantuan dari
pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kami mendistribusikan bantuan
mobil laboratorium PCR ini atas instruksi Presiden RI untuk penanganan COVID-19
di Jawa Barat serta pengajuan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa
Barat,” ungkap Doni.
Doni yang juga merupakan Kepala
BNPB sangat mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh PT Mastindo Mulia dan
berharap agar bantuan ini dapat menjangkau daerah yang belum memperoleh
kebutuhan tes PCR.
“Kami sangat mengapresiasi
bantuan mobil laboratorium PCR dari PT Mastindo Mulia dan semoga mobil ini dapat
menjangkau daerah di Jawa Barat yang belum memperoleh kebutuhan tes PCR,”
ucapnya.
Satu unit mobil laboratorium PCR
dari PT Mastindo Mulia menggunakan chassis Mitsubishi Canter (2019/2020) yang
dilengkapi dengan kapasitas 96 wells/holes sekali jalan dan dengan alat
ekstraksi otomatis sehingga dapat mencapai kapasitas pemeriksaan hingga 30 ribu
sampel spesimen per bulan.
Mobil laboratorium ini memiliki
Bio Safety Cabinet untuk pengerjaan sampel serta ruangan dengan negative
pressure yang difiltrasi menggunakan HEPA filter serta fasilitas pengaman
lainnya untuk meminimalisir terpaparnya tenaga medis serta lepasnya virus ke
lingkungan yang sesuai dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).
(hmsGTN/red).