Klik
Menurut beberapa anggota DPRD Jabar tidak mau disebutkan namanya, dari 79 anggota yang di-rapid test ada 5 anggota DPRD Jabar terindikasi reaktif covid-19. Ke-lima anggota dewan Jabar tersebut berasal dari Fraksi Gerindra-Persatuan, PDIP, Golkar, Demokrat dan PKS.
Namun, saat ditanya lebih lanjut, siapa saja ke lima anggota dewan tersebut, mereka tidak berkenan menyebutkannya, dan bahkan mengatakan, silakan tanya kelima pimpinan Fraksi tersebut.
Untuk memperjelas dan memastikan kebenaran adanya kabar, bahwa ada 5 anggota DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra-Persatuan, FPDIP, FGolkar, FDemokrat dan FPKS. Media online faktabandungraya.com, melakukan konfirmasi dan klafikasi ke lima pimpinan fraksi tersebut.
Menurut Wakil Ketua Fraksi Gerindra- Persatuan, H. Daddy Rohanady, pada saat dilakukan rapid test di gedung DPRD Jabar, jalan Diponegoro No 27 Bandung, Kamis (30/7-2020) kemarin, dari beberapa anggota fraksi yang mengikuti rapid test, tidak ada satupun yang terindikasi reaktif covid-19.
“Setahu saya gak ada dari Gerindra, mah, ujar Daddy melalui pesan WhatsApp-nya kepada faktabandungraya.com, Jum’at (31/7-2020).
Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua Fraksi Demokrat, H.Sugianto Nangolah, bahwa seluruh anggota Fraksi Demokrat yang melakukan rapid test semua aman.
“ Ngak Tahu, tapi dari Fraksi Demokrat hasilnya : semua aman”, ujar Sugianto melalui pesan WhatsApp-nya.
Sementara itu, Sekretaris Fraksi Golkar, H.Kusnadi, ketika di konfirmasi melalui WhatsApp, tidak memberikan tanggapan dan hanya di baca saja.
Sekretaris FPKS, H. Ridwan Solichin, sampai berita diturunkan, konfirmasi melalui whatsApp-nya belum di baca, sehingga belum ada tanggapannya.
Anggota FPDIP Rafael Situmorang, saat dikonfirmasi, mengiyakan bahwa semula ada 5 anggota DPRD Jabar terindikasi reaktif covid-19, tetapi setelah dilakukan swab test semuanya negatif.
“Iya, tapi setelah di swab test semuanya negatif”, ujar Rafael dalam menjawab konfirmasi melalui WhatsApp-nya kepada faktabandungraya.com.
Sedangkan menurut salah seorang staf Sekwan Jabar, membenarkan bahwa hasil rapid test yang diikuti sebanyak 97 orang anggota DPRD Jabar, yang bekerjasama dengan Labkes Jabar, ditemukan yang terindikasi reaktif sebanyak 5 orang dari 97 yang melakukan rapid test.
Namun, beberapa anggota dewan termasuk juga kelima anggota yang terindikasi reaktif tersebut, tidak nyakin dan tidak puas atas hasil rapid test yang dilakukan oleh Labkes Jabar, selanjutnya mereka di fasilitasi oleh Setwan Jabar untuk melakukan rapid test ulang di Laboraturium Biotest. Dan hasilnya dinyatakan “NEGEATIF”.
“Ternyata hasil rapid test dari Labkes Jabar tidak sama dengan rapid test yang dilakukan di Lab Biotest, padahal dilakukan pada hari yang sama tetapi hasil bisa berbeda”, ujar Sumber. (sein).