Klik
CIMAHI, faktabandungraya.com,--- Dengan didasari semangat bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan dan pengembangan potensi partisipatif oleh semua komponen masyarakat, atau lebih dikenal forum Pentahelix, khususnya di Kota Cimahi.
Senin, 13 Juli 2020, Satgas Sektor 21 bersama Akademisi matangkan persiapan pembentukan Yayasan Duasatu Kehati Foundation (DKF), yang nantinya akan disodorkan dan dipresentasikan kepada Wali Kota Cimahi.
Rapat yang digelar di Posko dan pembibitan Sektor 21, Taman Kehati Cimenteng, Kelurahan Cipageran, Kota Cimahi. Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat sebagai salah satu pendiri yayasan yang akan dibentuk, menjelaskan bahwa pada intinya matangkan visi dan misi yang akan dipresentasikan kepada Wali Kota Cimahi.
"Kita udah susun semua mulai dari pendiri, pengawas, pembina, ketua, kita sudah ada semua. Tugas dan tanggung jawabnya juga sudah kita siapkan, itu aja dulu untuk ke pak Wali Kota. Yang lainnya nanti setelah yayasan terbentuk, baru kita setiap ada kegiatan kita konsultasikan dengan para pendiri yang 5 orang itu terutama pak Walikota," ujar Dansektor 21.
Dengan kehadiran dan pelibatan dari pihak akademisi dalam Yayasan, yakni LPM Unpas. Dirinya akan menerima semua masukan. "Kita berharap bukan hanya dari unpas saja nantinya. Di sini kan ada unjani ada universitas Siliwangi, terus ada uninus. Akademisi memberikan masukan tentang hutan kota ini lebih bagus lagi. Siapapun yang memberikan, jangankan yang akademisi, masyarakat sekitar pun kalau memberikan masukan baik dan positif kita terima," ungkap Kolonel Yusep.
Sementara, Ketua Tim LPM Unpas Dr. Asep Dedi Sutrisno menyampaikan bahwa kedatangannya kali ini untuk mengkonsolidasikan tentang rencana Program pemanfaatan dan pengembangan konservasi di Taman Kehati Kota Cimahi.
"Intinya adalah tetap membuat kendaraannya dulu yang namanya Yayasan itu sehingga lembaga ini punya tingkat independensi yang cukup tinggi dan relatif punya akuntabilitasnya di mata masyarakat," ungkapnya.
Setelah legal formal yayasan ini sudah terbentuk, kata Asep Dedi, ini akan menjadi daya tarik bagi siapapun yang memang ingin berkontribusi dalam rangka membangun salah satu aset di Kota Cimahi ini.
"Nah salah satu yang mungkin esensi yang akan dikembangkan yaitu adalah ada tiga hal. Yang paling utama untuk melestarikan hutan kota atau masalah lingkungan," katanya.
"Akan dikembangkan juga tentang kawasan edukasi. Edukasi lingkungan, edukasi untuk perdayaan ekonomi dan yang sebagainya, tentu nanti dikembangkan berikutnya," tambahnya.
Melalui pengelolaan konservasi kawasan yang baik dan akuntabel, pihaknya yakin dengan semangat kolaborasi semua pihak akan mampu menjaga kelestarian dan pengembangan potensi.
"Oleh karena itu, kami dari kalangan akademisi tentu ada spirit sendiri karena memang kebetulan dari pihak Pemkot nya juga punya harapan yang besar untuk kelestarian lingkungan. Tentu akademisi ya sekaligus juga untuk memberikan kontribusi dalam membangun wilayah kita ini, Jawa Barat umumnya khususnya di Kota Cimahi tentunya," tuturnya.
Untuk itu, lanjutnya, terpenting dalam jangka pendek ini adalah legal formal dari yayasan itu dulu. Lalu jangka menengahnya tentu adalah menyusun tentang perangkat dari Yayasan itu baik itu AD/ART nya mungkin profil Yayasan nya.
"Jangka panjangnya, ya tentu kita akan kembangkan sesuai dengan kaidah-kaidah yang digambarkan oleh pihak Pemkot tentunya. Yayasan ini nanti tidak akan berseberangan dengan program-program go green, program yang sudah digariskan oleh pemkot Cimahi," pungkasnya. (Cuy)
Senin, 13 Juli 2020, Satgas Sektor 21 bersama Akademisi matangkan persiapan pembentukan Yayasan Duasatu Kehati Foundation (DKF), yang nantinya akan disodorkan dan dipresentasikan kepada Wali Kota Cimahi.
Rapat yang digelar di Posko dan pembibitan Sektor 21, Taman Kehati Cimenteng, Kelurahan Cipageran, Kota Cimahi. Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat sebagai salah satu pendiri yayasan yang akan dibentuk, menjelaskan bahwa pada intinya matangkan visi dan misi yang akan dipresentasikan kepada Wali Kota Cimahi.
"Kita udah susun semua mulai dari pendiri, pengawas, pembina, ketua, kita sudah ada semua. Tugas dan tanggung jawabnya juga sudah kita siapkan, itu aja dulu untuk ke pak Wali Kota. Yang lainnya nanti setelah yayasan terbentuk, baru kita setiap ada kegiatan kita konsultasikan dengan para pendiri yang 5 orang itu terutama pak Walikota," ujar Dansektor 21.
Dengan kehadiran dan pelibatan dari pihak akademisi dalam Yayasan, yakni LPM Unpas. Dirinya akan menerima semua masukan. "Kita berharap bukan hanya dari unpas saja nantinya. Di sini kan ada unjani ada universitas Siliwangi, terus ada uninus. Akademisi memberikan masukan tentang hutan kota ini lebih bagus lagi. Siapapun yang memberikan, jangankan yang akademisi, masyarakat sekitar pun kalau memberikan masukan baik dan positif kita terima," ungkap Kolonel Yusep.
Sementara, Ketua Tim LPM Unpas Dr. Asep Dedi Sutrisno menyampaikan bahwa kedatangannya kali ini untuk mengkonsolidasikan tentang rencana Program pemanfaatan dan pengembangan konservasi di Taman Kehati Kota Cimahi.
"Intinya adalah tetap membuat kendaraannya dulu yang namanya Yayasan itu sehingga lembaga ini punya tingkat independensi yang cukup tinggi dan relatif punya akuntabilitasnya di mata masyarakat," ungkapnya.
Setelah legal formal yayasan ini sudah terbentuk, kata Asep Dedi, ini akan menjadi daya tarik bagi siapapun yang memang ingin berkontribusi dalam rangka membangun salah satu aset di Kota Cimahi ini.
"Nah salah satu yang mungkin esensi yang akan dikembangkan yaitu adalah ada tiga hal. Yang paling utama untuk melestarikan hutan kota atau masalah lingkungan," katanya.
"Akan dikembangkan juga tentang kawasan edukasi. Edukasi lingkungan, edukasi untuk perdayaan ekonomi dan yang sebagainya, tentu nanti dikembangkan berikutnya," tambahnya.
Melalui pengelolaan konservasi kawasan yang baik dan akuntabel, pihaknya yakin dengan semangat kolaborasi semua pihak akan mampu menjaga kelestarian dan pengembangan potensi.
"Oleh karena itu, kami dari kalangan akademisi tentu ada spirit sendiri karena memang kebetulan dari pihak Pemkot nya juga punya harapan yang besar untuk kelestarian lingkungan. Tentu akademisi ya sekaligus juga untuk memberikan kontribusi dalam membangun wilayah kita ini, Jawa Barat umumnya khususnya di Kota Cimahi tentunya," tuturnya.
Untuk itu, lanjutnya, terpenting dalam jangka pendek ini adalah legal formal dari yayasan itu dulu. Lalu jangka menengahnya tentu adalah menyusun tentang perangkat dari Yayasan itu baik itu AD/ART nya mungkin profil Yayasan nya.
"Jangka panjangnya, ya tentu kita akan kembangkan sesuai dengan kaidah-kaidah yang digambarkan oleh pihak Pemkot tentunya. Yayasan ini nanti tidak akan berseberangan dengan program-program go green, program yang sudah digariskan oleh pemkot Cimahi," pungkasnya. (Cuy)