Klik
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Sekitar 20 Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Membangun (STIE INABA) Bandung melakukan unjuk rasa ke DPRD Jawa Barat, menuntut agar pihak akademi memberikan potongan biaya perkuliahan sebesar 50% dan diberikan subsidi kuota kepada Mahasiswa untuk menunjang pelaskanaan perkuliahan.
Setelah melakukan orasi di depan gedung DPRD Jabar, jalan Diponegoro No 27 Bandung, perwakilan mahasiswa di terima audensi oleh Kabag Umum dan Administrasi Sekretariat DPRD Jabar, Dr. H. Dodi Sukmayana, SE., MM didampingi Kasubag Rumah Tangga Yuyu Yuhana, S,Sos, MM diruang Pansus DPRD Jabar, Rabu (1/7-2020).
Dodi Sukmayana atas nama Sekretariat DPRD Jabar di hadapan perwakilan mahasiswa STIE Inaba mengatakan, bahwa saat ini seluruh anggota DPRD Jabar sedang melaksanakan kegiatan reses dari tanggal 1 sampai 10 Juli 2020, di daerah pemilihan masing-masing.
Untuk itu, kami selaku staf Setwan mohon maaf tidak dapat mempertemukan langsung adik-adik mahasiswa dengan anggota DPRD Jabar Jabar. Namun,percayalah aspirasi yang disampaikan hari ini akan kami sampaikan ke Komisi V yang membidangi Pendidikan dan Pimpinan Dewan.
Untuk itu, silakan sampaikan aspirasinya, kami siap menerima dan kita tindaklanjuti, ujar Dodi.
Muhammad Ari selaku koordinator lapangan menyampaikan aspirasinya, bahwa selama masa pandemi covid-19, ada beberapa hal yang dirasa tidak selayaknya oleh Mashasiswa STIE Inaba Bandung diantaranya, pertama : Ketika pra-UTS STIE Inaba perkuliahan tetap diselenggarakan, namun pada saat itu Mahasiswa notabenenya hanya diberikan tugas online bukanlah pembelajaran online.
Kedua : Perkuliahan pasca UTS online , Mahasisawa diberikan perkualihan online yang lebih baik dari sebelumnya. Namun, Mahasiswa tidak diberikan penunjang untuk mengikuti perkuliahan online.
Ari juga mengatakan bahwa tidak semua mahasiswa memiliki Hp yang memadai untuk mengakses aplikasi yang kampus tentukan. Bahkan kami ( Mahasisawa-red) hanya diberikan haparan palsu, dimana dijanjikan akan diberikan kuota gratis sebesar 30GB, nyata hanya janji doang, ujarnya.
Untuk itu, kami selaku perwakilan dari Mahasiswa STIE Inaba Bandung menuntut, 1. Diadakan pemotongan biaya perkuliahan sebesar Rp.50%; 2. Diadakan subsidi kuota kepada mahasisawa demi menunjang pelaksanaan perkuliahan.
Menanggapi aspirasi, mahasisawa STIE Inaba, Dodi Sukmayana mengatakan, terima kasih atas tuntutan aspirasnya, dan akan disampaikan ke Komisi V dan Pimpinan Dewan setelah tanggal 10 Juli. ( setelah anggota Dewan masuk kembali usai melaksanakan kegiatan reses).
Adapun terkait tuntutan, nanti DPRD Jabar akan mengundang perwakilan Mahasiswa , pihak Manajeman Kampus dan pihak Yayasan STIE Inaba termasuk juga Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Jabar. Untuk duduk bersama mencarikan solusi terbaik.
Mendengar apa yang disampaikan Dodi, perwakilan mahasisawa STIE Inaba meminta kepastian kapan dijadwakannya ?.... mereka ( Mahasiswa-red) memberikan deadline tanggal 17 Juli, mendatang.
“kita usahakan, semoga bisa paling lambat tanggal 17 Juli, tapi harap dimaklumi, kesibukan dan aktifitas anggota dewan. Untuk, kita komunikasi aja, untuk memastikan tanggal kapan dapat bertemu dan duduk bersama mencarikan solusi terbaik”, tandasnya. (husein).
Setelah melakukan orasi di depan gedung DPRD Jabar, jalan Diponegoro No 27 Bandung, perwakilan mahasiswa di terima audensi oleh Kabag Umum dan Administrasi Sekretariat DPRD Jabar, Dr. H. Dodi Sukmayana, SE., MM didampingi Kasubag Rumah Tangga Yuyu Yuhana, S,Sos, MM diruang Pansus DPRD Jabar, Rabu (1/7-2020).
Dodi Sukmayana atas nama Sekretariat DPRD Jabar di hadapan perwakilan mahasiswa STIE Inaba mengatakan, bahwa saat ini seluruh anggota DPRD Jabar sedang melaksanakan kegiatan reses dari tanggal 1 sampai 10 Juli 2020, di daerah pemilihan masing-masing.
Untuk itu, kami selaku staf Setwan mohon maaf tidak dapat mempertemukan langsung adik-adik mahasiswa dengan anggota DPRD Jabar Jabar. Namun,percayalah aspirasi yang disampaikan hari ini akan kami sampaikan ke Komisi V yang membidangi Pendidikan dan Pimpinan Dewan.
Untuk itu, silakan sampaikan aspirasinya, kami siap menerima dan kita tindaklanjuti, ujar Dodi.
Muhammad Ari selaku koordinator lapangan menyampaikan aspirasinya, bahwa selama masa pandemi covid-19, ada beberapa hal yang dirasa tidak selayaknya oleh Mashasiswa STIE Inaba Bandung diantaranya, pertama : Ketika pra-UTS STIE Inaba perkuliahan tetap diselenggarakan, namun pada saat itu Mahasiswa notabenenya hanya diberikan tugas online bukanlah pembelajaran online.
Kedua : Perkuliahan pasca UTS online , Mahasisawa diberikan perkualihan online yang lebih baik dari sebelumnya. Namun, Mahasiswa tidak diberikan penunjang untuk mengikuti perkuliahan online.
Ari juga mengatakan bahwa tidak semua mahasiswa memiliki Hp yang memadai untuk mengakses aplikasi yang kampus tentukan. Bahkan kami ( Mahasisawa-red) hanya diberikan haparan palsu, dimana dijanjikan akan diberikan kuota gratis sebesar 30GB, nyata hanya janji doang, ujarnya.
Untuk itu, kami selaku perwakilan dari Mahasiswa STIE Inaba Bandung menuntut, 1. Diadakan pemotongan biaya perkuliahan sebesar Rp.50%; 2. Diadakan subsidi kuota kepada mahasisawa demi menunjang pelaksanaan perkuliahan.
Menanggapi aspirasi, mahasisawa STIE Inaba, Dodi Sukmayana mengatakan, terima kasih atas tuntutan aspirasnya, dan akan disampaikan ke Komisi V dan Pimpinan Dewan setelah tanggal 10 Juli. ( setelah anggota Dewan masuk kembali usai melaksanakan kegiatan reses).
Adapun terkait tuntutan, nanti DPRD Jabar akan mengundang perwakilan Mahasiswa , pihak Manajeman Kampus dan pihak Yayasan STIE Inaba termasuk juga Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Jabar. Untuk duduk bersama mencarikan solusi terbaik.
Mendengar apa yang disampaikan Dodi, perwakilan mahasisawa STIE Inaba meminta kepastian kapan dijadwakannya ?.... mereka ( Mahasiswa-red) memberikan deadline tanggal 17 Juli, mendatang.
“kita usahakan, semoga bisa paling lambat tanggal 17 Juli, tapi harap dimaklumi, kesibukan dan aktifitas anggota dewan. Untuk, kita komunikasi aja, untuk memastikan tanggal kapan dapat bertemu dan duduk bersama mencarikan solusi terbaik”, tandasnya. (husein).