Klik
Narasumber dan Peserta Diskusi Online Pokja PWI Gedung Sate
yang berjudul "Siasat Recovery Ekonomi BUMD Jawa Barat
di Era AKB" Senin (27/7-2020).
|
"Kita sedang bersiap ngabret (Ngebut). Seperti diketahui, sektor pariwisata dan penerbangan sendiri sekarang tengah terpukul dengan adanya pandemi. Kita akan berusaha tetap survive, dan mengembangkan bisnis-bisnis yang jadi winner di tengah pandemi ini,".
Hal ini disampaikan Deni Nurdyana Hadimin dalam acara diskusi online yang digelar oleh Pokja PWI Gedung Sate dengan judul "Siasat Recovery Ekonomi BUMD Jawa Barat di Era AKB" Senin (27/7-2020).
Acara diskusi online tersebut dimoderatori oleh Wisnu Wage (Ketua Pokja PWI Gedung Sate/ Harian Ekonomi Bisnis Indonesia).
Selain Gubernur Jabar sebagai Keynote Speaker, juga hadir sebagai narasumber : Deni Nurdyana Hadimin - Ketua Forum BUMD Jabar/Dirut PT Jaswita Jabar; Begin Troys - Direktur Utama PT. Migas Hulu Jabar; Salahudin Rafi - Direktur Utama PT. BIJB dan I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka- Kepala Biro BUMD dan Investasi Prov. Jabar.
Menanggapi permintaan Gubernur Jabar Ridwa Kamil, yang meminta agar BUMD Jabar agresif ikut melakukan perbaikan ekonomi, mengoptimalkan kinerja perusahaan hingga menjaring investor. Dan memberitakan tantangan selama dua pekan kepada Direksi BUMD Jabar untuk dapat memberikan paparan tentang strategi dan inovasi bisnis yang dilakukan seluruh BUMD Jabar, menurutnya, apa yang disampaikan pak Gubernur tentunya harus kita buktikan dengan peningkatan kinerja dan menciptakan program inovasi agar mampu memberikan deviden bagi PAD Jabar.
Dalam kesempatan tersebut, Deni yang juga merupakan Direktur Utama PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar ini mengatakan jika dulu BUMD-nya terkenal dengan sebutan juragan kontrak karena hanya mengontrakkan aset-aset Pemprov Jabar yang bisa dikerjasamakan, kini perusahaannya mulai menjajaki mengelola restoran atau hotel di luar negeri seperti Turki, Jordania, dan Aljazair, selain sejumlah hotel dan restoran di Jawa Barat.
Direktur Utama PT Migas Hulu Jabar, Begin Troys, mengatakan BUMD-nya berencana mulai menggarap bisnis lain di luar usaha pengelolaan participating interest (PI) blok Offshore North West Java (ONWJ).
Begin mengatakan pihaknya sudah merancang menggarap bisnis baru di luar PI 10 persen ini sesuai permintaan pemegang saham agar bersinergi dengan BUMD lain milik Pemprov Jawa Barat. Kerjasama sudah mulai dilakukan seperti dengan BIJB, Agronesia, kemudian Tirta Gemah Ripah.
"Kami pun berencana menggarap jasa konstruktri infrastruktur energi dan ketenagalistrikan. Jadi kalau selama ini MUJ dibilang hanya nunggu PI saja, bisa terbantahkan dengan proyek-proyek baru kami," katanya.
Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat, Salahudin Rafi, mengatakan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka yang dikelolanya memang tengah terpengaruhi oleh pandemi Covid-19. Namun demikian, pihaknya tengah berupaya menyambut angin segar dari perampungan Tol Cisumdawu yang rencananya beroperasi akhir 2021.
"Jika pandemi ini selesai, kita juga harus siap kembali aktif. Kalau kuliah sudah dibuka, mahasiswa dari se-Indonesia akan ke Jabar lagi, yang punya banyak universitas. Apalagi kalau 45 menit dari Bandung ke Kertajati lewat Cisumdawu sudah bisa," katanya.
Rafi mengatakan pihaknya pun kembali menjajaki penerbangan haji dan umrah bersama sejumlah maskapai. Juga membuka peluang penerbangan kargo melalui pesawat carteran. Selama ini pelanggan Bandara Kertajati adalah yang akan bepergian untuk bisnis, sekolah, atau kebutuhan keluarga dan wisata.
Kepala Biro BUMD dan Investasi Provinsi Jawa Barat, I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, mengatakan untuk berperan aktif dalam pemulihan ekonomi di Jabar, pertama harus terus mencari dan menganalisis kemungkinan bisnis yang bisa dikembangkan untuk menunjang penbangunan dan sektor ekonomi.
"Selain menggerakkan ekonomi masyarakat di daerah dan memberikan kebermanfaatan, kami memberikan keleluasaan, silakan berikan relaksasi pemulihan BUMD. Dimohon juga, berapa pun, berikan deviden. Saya siap untuk menagih," katanya.
I Gusti mengatakan dalam masa pandemi Covid-19, diharapkan recovery tidak terlalu lama. Semua BUMD harus melakukan refocusing dan regrowing menggunakan skema capaian program. Pihaknya pun melibatkan akademisi untuk terus membenahi dan mengembangkan BUMD di Jabar. (husein).