Klik
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra- Persatuan H. Daddy Rohanady menyoroti cukup besarnya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) dari realisasi Pelaksanaan APBD Jawa Barat Tahun Anggaran 2019 yang mencapai Rp. 3.28 Triliun.Cukup besarnya Silpa dari APBD Jabar 2019, menurut Daro – sapaan—H.Daddy Rohanady tentunya mengandung konsekwensi terhadap pembangunan. Bisa jadi sangat berpengaruh pada capaian IKU (indikator kinerja utama) yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).” Ujar Daddy saat dihubungi melalui telepon selulernya, di Bandung. Kamis (16/7/2020).
Daro juga menyebutkan, Silpa APBD Jabar 2019 yang mencapai Rp. 3.28 Triliun melebih Silpa APBD Jabar 2018 yang mencapai Rp. 3,06 Triliun.
Dikatakan, politisi Gerindra ini, bahwa setiap tahun pelaskanaan anggaran/ realisasinya tidak mungkin Silpa mencapai NOL rupiah. Karena Silpa itu dihasilkan/bisa berasal dari over target atau efisiensi (termasuk sisa lelang). Bahkan, bisa juga dari pekerjaan yang secara sengaja dihentikan, ujarnya.
Namun, Silpa juga bisa dipengaruhi kebijakan nasional atau bisa juga dengan pertimbangan khusus,” kata Daro yang juga anggota Badan Anggaran (Bangar) DPRD Provinsi Jawa Barat.
Sementara itu, ditempat terpisah, Forum Pemantau Kebijakan dan Pembangunan Daerah (FPKPD) Jawa Barat, A Djamsuri mengatakan, dirinya sepaham dengan apa yang disampaikan oleh anggota Bangar DPRD jabar, Daddy Rohanady bahwa Silpa tidak akan mungkin sampai Nol Rupiah.
‘Silpa itu dihasilkan, diantaranya, selisih harga nilai proyek yang ditenderkan; bisa juga dari perencanaan program yang kurang matang dalam menilai/ menentukan harga satuan. Bahkan bisa juga dari program yang tidak dapat direaliasikan, ujar Djamsuri.
“ Silpa tidak mungkin Nol rupiah, tapi Silpa mencapai sebesar Rp. 3.28 Triliun , Wowww... Kok bisa segede itu yah ?... ujarnya.
Sebagai informasi bahwa Gubernur Jawa Barat dalam Nota Pengantar Pertanggingjawaban Pelaksanaan APBD 2019, menyebutkan, realisasi pendapatan daerah Jawa Barat sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp 36,04 triliun lebih atau 99,75 persen. Sementara, Silpa sebesar Rp 3,28 triliun lebih. (dbs/sein)
