Klik
BANDUNG, Faktabandungraya.com,---Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mendukung kampanye Bersepeda Tertib Berlalu Lintas dan Peduli Protokol Kesehatan di Taman Cikapayang, Jalan Ir. H. Juanda, Minggu (26/7/2020).
Kampanye yang digagas oleh komunitas pesepeda itu ingin menyerukan kepada para pesepeda di Kota Bandung agar tetap patuh aturan lalu lintas, seperti mengikuti rambu-rambu jalan dan lampu lalu lintas. Hal itu guna menjaga keselamatan pesepeda dan pengguna jalan lainnya.
Yana menuturkan, saat ini animo warga Kota Bandung bersepeda sangat tinggi. Setiap hari ada banyak kelompok pesepeda yang memenuhi jalan raya di Kota Bandung.
“Saat ini tumbuhnya euforia masyarakat dalam bersepeda di tengah pandemi. Tapi tentunya pemerintah juga harus bisa merespon euforia ini menjadi satu budaya. Kita akan ajak masyarakat yang bereuforia bersepeda, untuk beraktivitas (sehari-hari) menggunakan sepeda,” tutur Yana.
Bagi Yana, tumbuhnya minat bersepeda merupakan perubahan yang sangat baik. Selama ini Pemerintah Kota Bandung selalu mengampanyekan perubahan moda transportasi dari kendaraan bermotor menjadi kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
“Banyak manfaat yang bisa dirasakan apabila bersepeda ini bisa menjadi budaya baru masyarakat. Insyaallah kemacetan berkurang, polusi udara juga bisa menurun, dan berbagai hal positif lain yang bisa kita rasakan,” katanya.
Namun, perubahan budaya itu juga harus disertai dengan budaya ketaatan terhadap peraturan berlalu lintas, sebab para pesepeda itu juga harus berbagi jalan dengan pengguna jalan lainnya, baik pejalan kaki maupun pengguna kendaraan lain.
“Masih cukup banyak warga masyarakat yang belum memahami bahwa pesepeda pun harus mengikuti berbagai aturan. Mereka tidak boleh menerobos lampu merah, tidak boleh mengambil jalur pengguna transportasi yang lain, tetap harus sharing,” bebernya.
Oleh karena itu ia mengapresiasi kampanye yang dilakukan oleh berbagai komunitas pesepeda bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung agar lebih bisa mengedukasi warga yang ingin mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
“Euforia ini harus diarahkan menjadi hal yang positif. Bukan sekadar bersepeda tetapi juga mereka bersepeda secara tertib sesuai aturan," tutur Yana. (nur/red).
Kampanye yang digagas oleh komunitas pesepeda itu ingin menyerukan kepada para pesepeda di Kota Bandung agar tetap patuh aturan lalu lintas, seperti mengikuti rambu-rambu jalan dan lampu lalu lintas. Hal itu guna menjaga keselamatan pesepeda dan pengguna jalan lainnya.
Yana menuturkan, saat ini animo warga Kota Bandung bersepeda sangat tinggi. Setiap hari ada banyak kelompok pesepeda yang memenuhi jalan raya di Kota Bandung.
“Saat ini tumbuhnya euforia masyarakat dalam bersepeda di tengah pandemi. Tapi tentunya pemerintah juga harus bisa merespon euforia ini menjadi satu budaya. Kita akan ajak masyarakat yang bereuforia bersepeda, untuk beraktivitas (sehari-hari) menggunakan sepeda,” tutur Yana.
Bagi Yana, tumbuhnya minat bersepeda merupakan perubahan yang sangat baik. Selama ini Pemerintah Kota Bandung selalu mengampanyekan perubahan moda transportasi dari kendaraan bermotor menjadi kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
“Banyak manfaat yang bisa dirasakan apabila bersepeda ini bisa menjadi budaya baru masyarakat. Insyaallah kemacetan berkurang, polusi udara juga bisa menurun, dan berbagai hal positif lain yang bisa kita rasakan,” katanya.
Namun, perubahan budaya itu juga harus disertai dengan budaya ketaatan terhadap peraturan berlalu lintas, sebab para pesepeda itu juga harus berbagi jalan dengan pengguna jalan lainnya, baik pejalan kaki maupun pengguna kendaraan lain.
“Masih cukup banyak warga masyarakat yang belum memahami bahwa pesepeda pun harus mengikuti berbagai aturan. Mereka tidak boleh menerobos lampu merah, tidak boleh mengambil jalur pengguna transportasi yang lain, tetap harus sharing,” bebernya.
Oleh karena itu ia mengapresiasi kampanye yang dilakukan oleh berbagai komunitas pesepeda bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung agar lebih bisa mengedukasi warga yang ingin mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
“Euforia ini harus diarahkan menjadi hal yang positif. Bukan sekadar bersepeda tetapi juga mereka bersepeda secara tertib sesuai aturan," tutur Yana. (nur/red).