CIREBON - Faktabandungraya.com,--
Desas-desus Pengkondisian Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2020 untuk
sektor pendidikan, di Kabupaten Cirebon yang mendapatkan anggaran mencapai 60
Milyaran lebih, santer diperbincangkan dikalangan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) atau Ormas.Pembangunan ruang perpustakaan SDN Megucilik Cirebon
Dari anggaran DAK mencapai Rp. 60
milyaran tersebut, diperuntukan untuk pembangunan ruang perpustakaan SD dan SMP
se Kab Cirebon. Sekolah SD mendapat anggaran sebesar Rp.110 juta, seperti
halnya diterima oleh SD 2 Megucilik Desa Megucilik Kecamatan Weru Kabupaten
Cirebon.
Kepala Sekolah SDN 2 Megucilik, Umi Kulsum, S.Pd didampingi beberapa guru, mengakui bahwa sekolahnya mendaptkan bantuan
pembangunan untuk ruang perpustakaan dari DAK sebesar Rp.110 juta.
Namun, Umi Kulsum membantah dan “ngotot”
saat dikonfirmasi faktabandungraya.com terkait isu
adanya pengkondisian pekerjaan dan pengadaan material untuk pembangunan ruang
perpustakaan, diruang kerjanya, Rabu (23/9-2020).
Umi Kulsum didampingi beberapa
guru, "ngotot", tidak ada pengondisian apapun di sekolah kami,
mas", disingung tentang papan proyek dan baja ringan beserta genting multiroop,
dirinya berang, pasalnya pembuatan papan proyek serta baja ringan dikerjakan
oleh seseorang yang berinisial WS, tandasnya
Sekolah kami mendapatkan bantuan
sesuai Spesifikasi, juklak dan juknis DAK, masalah pembuatan papan proyek dan
pembelian baja ringan, "saya tidak mengerti, sehingga mending membeli
keorang lain", kalau mas tidak percaya saya hubungi pihak bajaringannya,
dalam pengawasan juga pihak konsultan setiap termin datang kesekolah, dari
sebelum di bongkar sampai sekarang, ungkapnya
Menyinggung tentang bantauan
sebesar Rp. 110 juta, kami habiskan untuk pembangunan fisik gedung
perpustakan saja dan tidak ada untuk pengadaan meja kursi (perabot-red).
Plang papan proyek perpustakaan |
Ditempat terpisah, Herman ketua
Lembaga Swadaya Masyarakat Pendidikan dan Kesehatan Kabupaten Cirebon, angkat
bicara, menyangkut bantuan dana DAK, saya mohon para kepala sekolah harus
transfaran jangan sampai ada yang ditutupi, saya yakin sekolah yang mendapatkan
bantuan pasti mengelak semua dan pasti berbicara sesuai aturan.
Padahal hasil pantauan saya
dilapangan, khususnya sekolah yang mendapkan bantuan DAK pembangunan fisik
perpustakaan di 63 titik Sekolah Dasar, hanya membongkar atap atas, pemasangan
pintu dan jendela, keramik dan pengecetan saja sedangkan anggaran sangat besar
hingga ratusan juta rupiah
"Kami, meminta kepada
Kejaksaan Negeri Sumber dan Polres Kota Sumber cq. Tipikor agar melakukan sidak
untuk mencari kebenaran dilapangan, karena diduga keras adanya pengkondisian
oleh beberapa oknum, menyangkut pembuatan papan proyek, bajaringan dan genting
multiroop
Pasalnya para kepala sekolah
tidak langsung membeli ke toko baja ringan terdekat yang sama mempunyai
legalitas, dana DAK itu swakelola kenapa hanya beberapa pendor saja yang
mendapatkan alokasi pemasangan di 98 Sekolah Dasar (SD) serta 20 Sekolah Menengah
Pertama (SMP) tuturnya keras (Moch
Mansur/red).