BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Wali kota Bandung Oded M Danial selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 kota Bandung, mengatakan bahwa pertanggal 6 Oktober 2020, angka reproduksi (Rt) Covid-19 Kota Bandung turun.
Data Gugus Tugas Covid-19 Kota
Bandung menyebutkan, angka reproduksi Covid-19 berada di angka 0,83. Turun 0,16
dari tanggal 24 September 2020 lalu, ujar Oded di Pendopo Kota Bandung, Jln.
Dalem Kaum, Rabu (7 Oktober 2020).
Angka tersebut berada di bawah 1,
sesuai standar yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). “Ini artinya
kasus Covid-19 di Kota Bandung sangat terkendali. Namun kami akan terus
melakukan tindakan tindakan pelacakan dari segi epidemologi, surveilans, dan
peningkatan pelayanan kesehatan,” ungkap Wali Kota Bandung, Oded M. Danial saat
jumpa pers.
Pada 27 Agustus-17 September
2020, Gugus Tugas Covid-19 sudah masif melakukan tes kepada 3.250 orang. Dari
jumlah tersebut, 328 orang di antaranya dinyatakan positif.
“Namun per hari ini alhamdulillah
100 persen sudah dinyatakan sembuh,” imbuh Oded.
Selain itu, terdapat tiga
kecamatan yang tidak ada kasus konfirmasi positif Covid-19, yaitu Babakan
Ciparay, Bandung Wetan, dan Cibiru. Jika ditinjau di lingkup kelurahan, ada 90
kelurahan yang bebas Covid-19.
“Namun titik fokus kita ke 61
kelurahan yang masih terdapat kasus Covid-19 untuk terus kita pantau dan kita
awasi,” tuturnya.
Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung
berencana akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di tingkat
RT maupun RW untuk membatasi aktivitas masyarakat yang berisiko menularkan
wabah. PSBM akan dilakukan secara proporsional di wilayah yang terkena wabah.
“Kami akan memberlakukan
Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) baik di tingkat RT maupun RW secara
proporsional dengan melihat dan mempertimbangkan jumlah kasus konfirmasi
positif di wilayah tersebut,” katanya.
Rapat terbatas, Tim Gugus Tugas Covid-19 kota Bandung ( Foto : humas) |
“Kami tidak akan mengeluarkan
Perwal baru. Perwal 37,46, dan 52 tahun 2020 masih berlaku. Adapun jika PSBM
diberlakukan, akan diatur dalam Keputusan Wali Kota,” terangnya.
Sementara itu, skema buka tutup
jalan masih akan dilanjutkan. Hal itu sesuai dengan rekomendasi dari
Forkompimda, bahwa cara tersebut masih terbilang paling efektif dalam membatasi
kerumunan.
Operasi yustisi pun akan
diperketat di seluruh wilayah kota. Seluruh personil pengamanan sudah siap
melakukan tugas, baik polisi, TNI, Satpol PP, Dishub, hingga Linmas.
“Buka tutup jalan akan terus kami
lanjutkan. Karena berdasarkan penelitian dan pengalaman, cara itu yang paling
efektif untuk mengurangi kerumunan. Intinya pengetatan di lingkup kota akan
ditingkatkan,” tegas Oded.( hms/red).