JAKARTA, Faktabandungraya.com,---
Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (PED) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggelar
pertemuan dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil
Lahadalia di Jakarta, Rabu (21/10/2020).Pertemuan PED Jabar dan Bahlill, di Jakarta (foto:humas).
Dalam pertemuan tersebut, Komite
PED Jabar dan Bahlil membahas upaya Indonesia, termasuk Jabar, dalam menghadapi
tekanan akibat pendemi COVID-19.
Bahlil menilai, langkah cepat
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar membentuk Komite PED merupakan
kebijakan yang tepat. Pembentukan Komite PED, kata ia, menunjukkan bahwa
pemerintah dan pelaku usaha bersama-sama berupaya memulihkan ekonomi.
Selain itu, Bahlil menyatakan
bahwa pihaknya intens berinovasi. Salah satunya memusatkan proses perizinan
berusaha melalui sistem Online Single Submission (OSS) di BKPM.
Kemudian, BKPM menerima
pelimpahan kewenangan dari Kementerian Keuangan untuk memberikan kemudahan
insentif kepada pelaku usaha. Insentif fiskal yang kini ditangani BKPM meliputi
tax allowance, tax holiday, dan pembebasan bea impor untuk proses produksi.
"BKPM percaya dengan
kebijakan afirmatif tersebut. Para investor telah ikut serta dalam akselerasi
pembangunan di daerah investasi tersebut berlangsung. Ditegaskan keharusan
tersebut akan mendorong pendistribusian dan pemerataan perekonomian di daerah
dapat membawa manfaat bagi masyarakat setempat,” ucap Bahlil.
Bahlil juga menegaskan, investasi
tidak hanya berkaitan dengan pelaku usaha besar atau asing, tetapi juga Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal tersebut sesuai amanah Presiden RI Joko
Widodo untuk memberdayakan dan meningkatkan UMKM.
Saat ini, BKPM mendorong
kemitraan pengusaha asing maupun nasional yang berinvestasi agar dapat bermitra
dengan pengusaha di daerah dan UMKM.
Ketua Harian Komite PED Jabar
Ipong Witono menilai, inovasi BKPM dalam mewujudkan investasi di daerah, akan
memberikan dampak bagi perekonomian Jabar.
"Pemulihan ekonomi di Jabar
akan membawa dampak pada pemulihan ekonomi nasional. Program padat karya akan
menguatkan struktur daya beli masyarakat yang saat ini rapuh," kata Ipong
Witono.
Salah satu pelaku usaha, Mohamad
S Hidayat, pun mengapresiasi langkah BKPM dalam pemulihan perekonomian di
Jabar.
Hidayat pun mengatakan, terdapat
beberapa proyek nasional yang akan segera dimulai di Jabar, seperti Pelabuhan
Patimban yang berada di Subang. Proyek nasional tersebut dapat menjadi daya
ungkit bagi perekonomian Jabar.
Berdasarkan data BKPM, selama paruh pertama 2020, Jabar menempati peringkat pertama realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan total Rp57,9 triliun. (hums/red).