BOGOR, Faktabandungraya.com,--- Kepala
BNPB Doni Monardo mengatakan sekarang sudah masuk musim hujan, untuk itu
diminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Karena wilayah Jawa Barat termasuk rawan
bencana. Sehingga, apalabila sewaktu-waktu terjadi bencana, sudah siap
menhadapi dan dapat menekan munculnya korban jiwa.Kepala BNPB Doni Monardo ( foto : humas).
“Paling penting adalah mitigasi nonstruktural.
Artinya, yang berupaya berfungsi kepada masalah kultural, masalah perilaku. Dan
kalau kita sedang mempersiapkan diri dengan memperhatikan masalah perilaku,
menjaga lingkungan, dan juga mengantisipasi dengan kesiapsiagaan ini, akan bisa
mengurangi risiko. Utamanya risiko (munculnya) korban jiwa,”.
Hal ini disampaikan Kepala BNPB
Doni Monardo pada kegiatan Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir dan Longsor di
Kawasan Telaga Saat, Kabupaten Bogor, Selasa (20/10/20). Turut hadir acara yang digelar oleh BNPB tersebut, Wakil
Gubernur Jabar Uu Ruchanul Ulum, Wali
Kota Bogor Bima Arya, dan Bupati Bogor Ade Yasin.
Dikatakan, kolaborasi semua
pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, pemerintah
daerah kabupaten/kota, sampai masyarakat, sangat penting untuk mengantisipasi
potensi bencana.
"Dalam beberapa tahun
terakhir, BNPB melihat ada hal positif yang dilakukan banyak pimpinan daerah.
(Salah satunya) dengan melibatkan banyak komponen. Ketika ada informasi curah
hujan tinggi, masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai mengikuti informasi
dari hulu," ucapnya.
Jika semua komponen masyarakat terlibat, kata Doni, informasi dan proses evakuasi dapat berjalan optimal. Dengan begitu, risiko munculnya korban jiwa dapat terus ditekan, baik di daerah sungai maupun lereng.
Wagub Jabar Uu R Ulum mendengarkan arahan dari Kepala BNPB Doni Monardo ( foto:humas). |
"Laporan yang ada itu akan
diikuti dengan evakuasi. Ketika prosedur ini dilakukan, ketika banjir bandang
tiba, maka masyarakat akan selamat,” katanya.
“Demikian juga peringatan yang
disampaikan oleh BPBD kepada daerah-daerah atau permukiman yang berada di
lereng-lereng bukit atau lereng gunung," tambahnya.
Sementara itu, senada dengan
Kepala BNPB Doni Monardo, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan
kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi saat musim hujan.
"Harapan kami masyarakat
harus selalu waspada dengan adanya banjir dan longsor, bahkan saat ini sudah
terjadi banjir bandang, banjir genangan, longsor, dan puting beliung, di
sejumlah daerah," imbuhnya.
Kegiatan dimulai dengan
peninjauan Titik Nol Kilometer Sungai Ciliwung. Peninjauan dilakukan untuk
mengantisipasi bencana hidrometeorologi akibat tingginya curah hujan.
Peningkatan curah hujan
diprediksi akan terjadi setelah BMKG Jepang, Amerika Serikat, dan Australia
telah mendeteksi terjadinya La Nina di Samudera Pasifik. Setelah peninjauan,
penanaman bibit vertiver, ecalyptus, dan penebaran 10 ribu benih ikan di Telaga
Saat dilakukan.
Kang Uu menyatakan, Pemerintah
Daerah (Pemda) Provinsi Jabar sudah mengambil langkah antisipasi. Ia pun
mengajak masyarakat untuk merawat dan melestarikan lingkungan.
"Jangan membuat kerusakan di bumi ini. Hari ini kami melakukan kegiatan luar biasa untuk mengantisipasi sekaligus meningkatkan keimanan kita," tandasnya. (hms/sein).