Gubernur Jabar Ridwan Kamil sampaikan penanganan covid-19 di Makodam III/Siliwangi (foto: humas). |
Simulasi penyuntikan vaksin ini
dalam rangka merespons masuknya vaksin tahap pertama yang dibeli oleh
pemerintah pusat dari tiga produsen vaksin yaitu Sinovac Biotech, Sinopharm,
dan CanSino Biological.
Rencananya, sebanyak 9,1 juta
warga Indonesia bisa divaksinasi pada November hingga Desember 2020. Saat ini,
tim dari Kementerian Agama, MUI, hingga BPOM tengah mengecek keamanan dan
kehalalan vaksin dari tiga produsen tersebut.
"Minggu ini kami ada rencana
melakukan simulasi persiapan penyuntikan vaksin di Kota Depok, kemungkinan
Kamis (22/10-2020), sebagai respons persiapan adanya gelombang I vaksin untuk
Republik Indonesia," ucap Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- dalam
konferensi pers usai rapat mingguan Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan
Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung,
Senin (19/10/2020).
Ia menambahkan, Jabar mengajukan
alokasi yang diutamakan untuk daerah epidemiologi tinggi yakni Bodebek
(Bogor-Depok-Bekasi).
"Jadi akan disimulasikan
kesiapannya karena Bodebek hanya memiliki 1.000 tenaga penyuntik vaksin yang
sudah dilatih. Akan kami simulasikan apakah 1.000 tenaga ini memadai atau harus
ditambah," kata Kang Emil.
Selain itu, ia juga mengatakan
bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar bekerja sama
dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memulai pelatihan bagi
3.000 relawan COVID-19 se-Bandung Raya hingga 9 November 2020.
"Tadi pagi kami melakukan
pelatihan relawan COVID-19 di Bandung Raya untuk penguatan Adaptasi Kebiasaan
Baru dan persiapan penambahan relawan untuk tracing,"ujarnya. (hms/red).