BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Ketua Harian Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema
Sumarna yang juga Sekretaris Daerah Kota Bandung memastikan tim khusus (Timsus) telah berjalan.
Sebanyak 12 Timsus telah intensif mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan di
mal, pusat-pusat pedagangan, dan toko modern.Ketua Harian Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna
yang juga Sekretaris Daerah Kota Bandung (foto;humas)
"Mereka memantau dan
mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan. Mulai dari soal mengenakan masker,
mencuci tangan dengan benar, dan menjaga jarak," kata Ema kepada wartawan,
Sabtu (28/11-2020).
Kendati demikian, Ema
mengungkapkan, timsus tersebut mengawasi bidang-bidang usaha yang telah
memperoleh relaksasi. Namun saat ini anggota timsus memang baru berasal dari
Dinas Perdagangan dan Perindustri (Disdagin).
Ema memastikan, dalam waktu dekat
timsus juga akan melibatkan dinas lainnya seperti Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata (Disbudpar). Karena Disbudpar berkaitan dengan relaksasi di bidang
pariwisata dan hiburan.
"Salah satu relaksasi yang
rentan terjadi pelanggaran yaitu di bidang wisata. Oleh karenanya, nanti kita
akan mengoptimalkan pengawasannya," tutur Ema yang juga Sekretaris Daerah
Kota Bandung.
Sementara itu, Koordinator Bidang
Logistik Percepatan Penangan Covid -19 Kota Bandung, Elly Wasliah
mengungkapkan, 12 tim tersebut murni pegawai Disdagin Kota Bandung.
"12 tim yang dilibatkan ini
murni semua pegawai Disdagin. Satu timnya 4 sampai 5 orang, mereka bertugas
untuk melalukan pemantauan penerapan protokol kesehatan yang ada di 24 pusat
perbelanjaan (mal), toko modern, toko mandiri dan sentra industri,"
tuturnya.
Elly mengungkapkan, timsus
tersebut memiliki kewenangan untuk memantau penerapan protokol kesehatan. Mulai
dari pengukuran suhu tubuh sampai simbol-simbol di area pusat perbelanjaan.
"Kita memantau penerapan
protokol kesehatan. Bahkan hingga pengoperasian lift dan tempat salat,"
katanya.
"Apakah para petugasnya di
resto atau cafe mengenakan sarung tangan dan masker? Apakah ada kerumunan atau
tidak," imbuhnya.
"Sebetulnya rutin melakukan
pemantauan. Relaksasi itu harus dimonitor penerapan protokol kesehatan, jam
operasional, dan pengunjung juga."
"Per dua minggu, kita olah
lalu sampaikan kepada pimpinan. Rencana Natal dan tahun baru kita terjunkan
kembali. Ini tidak berhenti terus berjalan," tandas Elly. (*/sein).