BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan Pemkot Bandung kembali menggelar
program penanam pohon secara serentak. Dalam Bandung Menanam Jilid II ini,
ditaman 21.600 pohon dari berbagai jenis.Walikota Oded M Danial bersama menanam pohon di Taman Lapangan Puter (foto:humas)
Penanam secara simbolis digelar
di Taman Lapangan Puter. Ini juga diikuti oleh seluruh kecamatan, intansi
pendidikan, kantor pemerintahan, kantor swasta, serta di arera terbuka milik
organisasi swasta lainnya yang disiarkan langsung secara virtual.
menyatakan, program Bandung
Menanam ini menjadi bagian dari rangkaian menyambut peringatan Hari Pohon
Sedunia yang diperingati setiap 21 November dan juga peringatan Hari Menanam
Pohon Indonesia pada 28 November.
“Leading sector Dispangtan Kota
Bandung bergabung beserta dengan masyarakat melaksanakan hari menanam pohon
sedunia. Hari ini kita sudah menanam pohon jilid kedua,” kat Oded di Taman
Lapangan Puter, Kamis, (12/11-2020).
Jenis tanaman pada Bandung
Menanam Jilid II ini terdiri dari 10 ribu pohon buah-buahan. Lalu tanaman
tabulapot seperti jeruk nipis, jeruk purut dan jambu Kristal sebanyak 1.800
pohon. Kemudian 6.000 bibit tembakau, 200 rumput vetiver, serta bibit sayuran
sebanyak 1.800 pohon cabe dan 1.800 terong ungu.
“Program ini tidak hanya
dilaksanakan di Coblong saja tapi di 30 kecamatan. Yang luar biasa kali ini
dengan Forkopincam (Kepolisian dan TNI) ikut melaksanakan tanam pohon ini,”
ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Oded
juga meluncurkan program buruan SAE (Sehat, Alami, dan Ekonomis). Sebuah
program ketahanan pangan yang juga terintergasi dengan program pengelolaan
sampah Kurangi Pisahkan Manfaatkan sampah (Kang Pisman).
Buruan SAE kali ini juga
berbarengan mulai bergulir di 60 titik. Sebelumnya 141 lokasi Buruan SAE sudah
lebih dulu beroperasi.
Walikota Bandung Oded M Danial melihat tanaman warga Bandung |
Sementara itu, Kepala Dispangtan Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar memaparkan, konsep Buruan Sae ini merupakan pengembangan dari urban farming. Namun yang membedakannya adalah terintegrasi dengan pengelolaan sampah seperti dalam inovasi penanaman melalui Organic Tower Garden (OTG).
Dalam inovasi OTG ini, sampah
sampah organik pekarangan dijadikan sebagai media tanam untuk pangan. Kemudian
bisa dicampur dengan sampah dapur atau sisa makanan dapat berfungsi sebagai
pupuk kompos alami.
“Kemudian bagaimana cara megolah
dari Buruan SAE mempunyai nilai gizi lebih juga nilai ekonomis. Kemudian ada
kolaborasi pemanfaatan sampah untuk media tanam, jadi berputar di satu area
untuk keutuhan Buruan SAE,” terang Gin Gin.
Konsep Buruan SAE, sambung Gin
Gin, juga tidak hanya terbatas untuk tanaman sayuran saja tetapi juga
dilengkapi jenis lain. Bahkan diintegrasikan dengan ternak seperti dalam
Budikdamber.
“Buruan SAE adalah salah satu
strategi Pemerintah Kota Bandung bagaimana memanfaatkan pekarangan atau halaman
di sekitar rumah untuk tempat budidaya pangan. Tapi tidak hanya satu jenis
pangan, karena kalau bicara kebutuhan itu tidak hanya sayuran tapi ada ikannya
ada ternaknya,” katanya.
Sedikit mengulas perihal Bandung
Menanam Jilid II, Gin Gin menyebutkan, jumlah pohon yang ditanam bakal terus
bertambah seiring banyaknya sumbangan dari donator. Sehingga area penanamannya
juga akan lebih diperluas ke pelbagai lokasi di Kota Bandung.
“Inilah kelebihan di Kota Bandung kolaborasi begitu tinggi. Pada saat akan pelaksanaan masih ada komunitas dan instansi yang mau menyumbang. Sekarang ICMI mau nyumbang 1.000 pohon akan diberikan nanti di akhir bulan November,” ungkapnya. (asp/red).