BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka web seminar (webinar) “Next Generation
Learning” sekaligus meluncurkan platform Next Generation Learning untuk program
Pendidikan Jabar Juara (Open Innovation Ecosystem) melalui konferensi video
dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (28/10/2020).Gubernur Jabar Ridwan Kamil, (foto;humasjabar)
Serial webinar Next Generation
Learning kali ini mengusung tema “Kemerdekaan Belajar: Pendidikan yang Maju,
Berkarakter, dan Menggembirakan” merujuk konsep Merdeka Belajar dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil--
memaparkan terkait pilot program Sekolah Digital sebagai bagian dari upaya
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar di bidang pendidikan. Sekolah digital
pun diharapkan menjadi salah satu solusi adaptif di masa pandemi global
COVID-19 saat ini.
Platform Next Generation Learning
yang dikembangkan Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) dan Asosiasi Advance
Simulator dan Technology (ASITech) Indonesia pun dinilai bisa mendukung upaya
Sekolah Digital di Jabar.
“Maka apa yang dilakukan oleh
rekan-rekan dari (IABIE dan ASITech) terkait pelaksanaan webinar dan peluncuran
aplikasi untuk beradaptasi terkait pemanfaatan digital di dunia pendidikan ini
sangat membantu para pelajar di Jabar,” kata Kang Emil.
“Secara teknis saya sudah
imajinasikan terkait program Sekolah Digital ini, akan keren dan jelas juga
bagaimana cara menggunakannya,” tambahnya.
Kepada para pelaku pendidikan,
Kang Emil juga berpesan agar mereka terus bergerak dan beradaptasi melalui cara
serta inovasi terbaru dengan memanfaatkan teknologi digital. Ia menegaskan
bahwa Pemda Provinsi Jabar terus mendorong pemanfaatan teknologi di bidang
pendidikan.
Selain itu, terkait pendidikan
yang berkarakter, Jabar memiliki program pendidikan karakter Jabar Masagi yang
bertujuan untuk membentengi siswa dengan nilai-nilai baik yang selaras dengan
cita-cita Jabar Juara Lahir Batin.
“Kami juga punya program
pendidikan yaitu Jabar Masagi dan mempunyai empat nilai utama yang harus
dimiliki oleh pelajar di Jabar,” ucap Kang Emil.
Adapun empat nilai utama yang ada
di program pendidikan Jabar Masagi adalah semua pelajar harus mempunyai fisik
yang kuat, otak yang cerdas, hati yang berakhlak karimah, dan rajin beribadah.
Sehingga diharapkan para pelajar
di Jabar memiliki Physical Quotient (PQ), Intelligence Quotient (IQ), Emotional
Quotient (EQ), dan Spiritual Quotient (SA) untuk menunjang pembelajaran yang
didapatkan.
“Mudah-mudahan dengan platform
digital ini tidak hanya urusan kecerdasan, tapi juga materi-materi tentang
kesehatan dan akhlak serta spiritualitas juga bisa menjadi konten yang ada di
platform Next Generation Learning,” tutup Kang Emil.
Adapun Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mengusung konsep "Merdeka Belajar" dengan mengedepankan
platform pendidikan nasional berbasis teknologi yang memungkinkan dilakukannya
personalisasi, pembelajaran melalui siaran, serta forum diskusi dapat dilakukan
secara virtual dan menyenangkan.
Jabar sebagai provinsi dengan
jumlah penduduk terbesar di Indonesia mencapai 50 juta jiwa dengan jumlah siswa
SMA/SMK mencapai 1,8 juta dari total 8 juta untuk semua tingkat pendidikan pun
dinilai layak menjadi percontohan transformasi digital bidang pendidikan di
Indonesia. (hms/sein).