Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, DR.dr Kusnadi Rusmil ( foro :istimewah) |
Semua relawan yang telah
mendapatkan suntikan vaksin covid-19, kita lakukan pemantauan dan pengawasan. Sampai sejauh ini berdasarkan laporan dari
relawan yang telah di vaksin covid-19 Sinovac ke dua , mereka mengatakan tidak
ada efek samping yang berarti atau tidak membahayakan dan kondisi relawan sehat-sehat saja.
Hal ini dikatakan dr.Kusnandi Rusmil
dalam dialog virtual yang disiarkan dari saluran Youtube FMB9ID-IKP, Rabu (4/11/2020).
Uji klinis fase tiga vaksin
Covid-19 Sinovac yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat, masih berlangsung dan
telah banyak yang mendapatkan suntikan kedua. Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin
Covid-19 Fakultas Kedokteran Unpad Kusnandi Rusmil mengatakan sepanjang
dilakukan uji coba tidak ditemukan hal-hal yang menakutkan atau membahayakan.
Kusnandi menyebut, uji klinis
fase tiga ini sudah ada 1.620 relawan yang mendapatkan suntikan pertama dan
1.580 yang disuntik kedua.
"Sampai sejauh ini, relawan yang sudah suntikan kedua dalam kondisi
sehat-sehat saja. Hanya ada keluhan, Paling panas badan sedikit, nyeri di
tempat suntikan seperti kita imunisasi biasa. Hal ini bisa dibilang minimal.,"
kata dr Kusnandi di Bandung, Kamis (5/11/2020).
Guru Besar Bidang Ilmu Kesehatan
Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas
Padjajaran (FK-Unpad) Bandung ini menerangkan soal perbandingan reaksi uji
klinis vaksin yang ia lakukan sebelumnya. Dia berpendapat reaksi vaksinasi Covid-19
kali ini relatif lebih aman.
Kusnandi menambahkan, dari
seluruh relawan yang kita disuntik vaksin covid-19, hanya 20 persen mengalami panas
ditempat yang disuntik, namun sudah
hilang dalam waktu dua atau tiga hari, rasa sakit sudah hilang. Ini berarti,
efek samping tidak membahayakan bagi relawan.
"Saya berharap selama uji
klinis ini tidak terjadi apa-apa dan sampai sekarang selama ini normal-normal
saja," ujarnya.
Lebih lanjut Kusnandi mengatakan, bahwa ada sebanyak 17 relawan uji
klinis fase tiga vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung keluar atau drop out dari
keikutsertaannya. Belasan orang itu tidak lagi menjadi objek penelitian untuk
tahap berikutnya.
"Jadi yang mengundurkan diri
ada yang pindah kerja, ada yang sakit, tapi sakitnya itu tidak berhubungan
dengan imunisasi. Namun, walaupun
demikian, kita tetap melakukan pemantauan terhadap kesehatan mereka sampai
akhir penelitian," jelasnya. (sein).