BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Disetiap musim hujan, kawasan Baleendah dan dayeuh Kolot sudah menjadi
langgananan banjir. Untuk mengatasi
banjir Baleendah dan Dayeuh Kolat Kabupaten Bandung, DPRD Jabar mendukung penuh
upaya pemerintah provinsi dalam
mengatasi banjir dengan dibangunnya Kolam Retensu Andir.Hj.Iis Turniasih, Anggota Komisi IV DPD Jabar ( foto:istimewa)
Menurut Anggota Komisi IV DPRD Jawa
barat Hj.Iis Turniasih, dengan dibangunnya retensi Andir bersama polder-poldernya, tentunya bila nanti selesai, diharapkan dapat menjadi
solusi dalam pengendalian banjir yang
kerap kali melanda wilayah kecamatan Baleendah dan Dayeuh Kolat Kabupaten
Bandung.
Dukungan DPRD Jabar khususnya
Komisi IV dalam pembangunan kolam retensi Andir tersebut, semata-mata untuk
kepentingan masyarakat banyak. Karena,
sebagaimana kita ketahui bahwa cukup banyak juga masyarakat yang
tinggal dibantaran Sungai Citarum, seringkali mengalami bencana banjir jadi
saya kira ini upaya yang sangat positif, yang dilakukan oleh Pemprov Jabar,
kata Hj.Iis Turniasih terkait di acara Groundbreaking Proyek Pembangunan Kolam
Retensi Andir dan Polder-Polder di Kabupaten Bandung, Kamis (10/12/2020).
Kehadiran kolam retensi Andir
ini, selain sebagai solusi mengatasi banjir Baleendah dan Dayeuh Kolot, juga
akan dapat berfungsi untuk mendorong pemenuhan
air bagi sektor pertanian dan masyarakat Kabupaten Bandung dikala musim
kemarau.
Gubernur jabar didampingi DPRD Jabar melakukan Groundbreaking Kolam Retensi Andir di Kab.Bandung ( foto :istimewa) |
Ditambahkan Iis, sebanarnya
pemerintah Pusat dalam membenahi kondisi Sungai Citarum untuk membalikan image
sebagai sungai terkotor di dunai menjadi
sungai yang bersih dan air dapat dimulti gunakan sudah dua tahun ini dikerjakan
oleh Satgas Citarum Harum melalui
Program Citarum Harum.
Jadi antara program Citarum Harum dan pembuatan Kolam Retensi memiliki korelasi yaitu sama-sama untuk mengatasi banjir.
Namun, demikian, walaupun nanti pembangunan
Kolam Retensi Andir dan polder-poldernya
beres dikerjakan, program Citarum Harum pun
tuntas. Tetapi bila masyarakat terutama yang tinggal disepanjang bantaran atau
di kawasan aliran anak –anak sungai Citarum, masyarakat masih saja suka
membuang sampah sembarangan dan bahkan masih ada yang membuang sampah langsung
ke sungai, tentunya akan menghambat aliran air dan ujung-ujungnya tetap saja
terjadi banjir.
Untuk itu, mari kita sama-sama mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarang, dan sering-seringlah melukan kerja bakti membersihkan solokan/ parit dari sampah, agar air cepat mengalir dan tidak terjadi banjir, himbaunya. (adikarya/husein).