BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Seiring dengan telah diterimanya persetujuan pinjaman Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN) daerah dari PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero) sebesar
Rp.1,812 triliun oleh Pemerintah Provinsi Jabar, Anggota Komisi IV DPRD Jawa
Barat Hj.Iis Turniasih dari FraksiPDI Perjuangan minta agar digunakan untuk fokus
membiayai pembangunan infrastruktur.Hj.Iis Turniasih Anggota Komisi IV DPRD Jabar (foto;istimewah)
Ada tujuh jenis pembangunan
infrastruktur Jawa Barat menjadi suatu kebutuhan bagi daerah penyangga ibu kota
negara seperti Jawa Barat. Karena insfrastruktur dapat mempermudah dan
meningkatkan kegiatan ekonomi nasional.
Menurut Hj.Iis Turniasih,
kemantapan infrastruktur jalan tentunya
sangat mendukung kelancaran program pemulihan ekonomi nasional di provisi Jawa
Barat.
Untuk itu, Hj. Iis Turniasih
mengharapkan agar Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Provinsi Jawa
Barat dapat terlaksana dengan baik agar mampu memberikan kontribusi positif
terhadap pencapaian secara nasional
Seperti diketahui, program PEN
yang digulirkan pemerintah pusat lewat Pinjaman PEN Daerah dari PT Sarana Multi
Infrastruktur (Persero) atau PT SMI kepada Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat. Dimana, dana pinjaman PEN ini hanya digunakan untuk pembangunan
infrastruktur fisik yakni tujuh jenis kegiatan infrastruktur yang memiliki daya
dorong ekonomi, ujar Iis kepada media, Jum'at (11/12-2020)
Sebagai provinsi penyangga ibu
kota, sudah sewajarnya pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Barat menjadi baik dan
lebih maju. Selain itu, dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, membuat pertumbuhan
ekonomi Jawa Barat menjadi sangat penting bagi proses pertumbuhan di Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Politisi perempuan PDIP Jabar ini
menambahkan, pertumbuhan ekonomi ini bisa terjadi kalau didukung dengan
fasilitas dan sarana penunjangnya seperti bandara dan pelabuhan, yang membuat
transportasi untuk pengiriman barang, logistik serta pengiriman hasil hasil
produksi dari semua hasil industri yang ada di Jawa Barat ini bisa tersampaikan
dengan baik ke tujuannya.
“Tanpa adanya jalan tol yang
menghubungkan bandara atau pelabuhan ke sentra sentra industri yang ada di Jawa
Barat ini maka tidak mungkin hal itu (pertumbuhan ekonomi) akan terjadi dengan
baik. Kalau melihat situasi yang ada disini, sejauh ini kami optimis, namun
kami juga ingin percepatan yang terjadi bisa lebih dari yang seharusnya,”ujarnya.
Sementara itu, terkait progress
pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, Hj. Iis berharap, jalan tol Cisumdawu sudah
dapat dioperasionalkan pada akhir tahun 2021.perkembangan pembangunan Tol CIsumdawu ( foto :istimewah)
“Kami berharap prosesnya dapat
lebih cepat. Bahkan bila dimungkinkan, pada pertengahan tahun depan (sudah bisa
digunakan). Dengan begitu proses pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bisa lebih
cepat juga,” ujar anggota Komisi IV DPRD Jabar ini.
Iis menegaskan, Provinsi Jawa
Barat sebagai salah satu provinsi dengan sentra industri dan sentra pertanian
yang sangat penting, mengimbau agar pemerintah daerah mengoptimalkan belanja
pemerintah daerah sehingga menjaga momentum pertumbuhan ekonomi daerah bahkan
nasional.
Ia meminta melalui pinjaman PEN
daerah ini harus menjadi instrumen tambahan bagi pemda untuk menggenjot
konsumsinya.
Dalam rangka pemulihan ekonomi
daerah dengan adanya akselerasi belanja melalui PEN ini, tentu menjadi
pendorong pertumbuhan ekonomi daerah untuk kembali bangkit, tandasnya.
(adikarya/husein).