![]() |
Elsa Dewi Ratnasari ( Staf KPPN Bandung I) (foto :istimewah) |
Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) Bandung I selalu berupaya memastikan tugas melaksanakan kewenangan perbendaharaan
dan Bendahara Umum
Negara (BUN), penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui
dan dari kas negara berdasarkan peraturan perundang-undangan berjalan dengan lancar walau dalam kondisi pandemi.
Menurut Kepala KPPN Bandung I melalui stafnya Elsa Dewi
Ratnasari dalam rilis yang diterima redaksi faktabandungraya.com, Kamis (3/12-2020) bahwa, Per tanggal 2 Desember 2020, realisasi belanja telah mencapai 88,37% dari
total pagu
yang dikelola KPPN Bandung I senilai
Rp19.213.053.585.000,00 yang tersebar pada 188 Satker
di empat wilayah yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan
Kabupaten Bandung Barat.
Meski tak melayani layanan tatap muka dengan satker, namun pelayanan tetap berjalan seperti biasa, hanya saja dilakukan secara online. Sesuai dengan kebijakan Ditjen Perbendaharaan melalui Surat Edaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-31/PB/2020 mengenai Mekanisme Pengiriman Dokumen Tagihan Secara Elektronik
Pada Masa Keadaan Darurat
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), satker mendapat kemudahan dalam mendapatkan layanan pengajuan
SPM melalui Aplikasi ESPM yang
mulai diberlakukan pada tanggal 24 April 2020.
Satker pun dapat menggunakan fasilitas berbasis
IT lainnya seperti hai CSO yang dapat digunakan satker untuk berkonsultasi, ada aplikasi
SPRINT untuk menyampaikan
LPJ Bendahara, ijin
pembukaan/penutupan rekening,
penyampaian RPD. Juga aplikasi e-Rekon&LK yang digunakan untuk pencocokan data SAI dengan SiAP serta keperluan laporan keuangan.
KPPN Bandung I memiliki berbagai inovasi untuk memudahkan satker salah satunya aplikasi e-Bandros dan waserba. E-Bandros singkatan dari Elektronik Bandung Room of Service. Di dalamnya terdapat menu Form Koran untuk konfirmasi dan koreksi penerimaan negara, Bus-Damri berfungsi sebagai buku saku untuk dampingi satker agar mandiri, Blangko Surat untuk memudahkan satker mendapatkan format-format surat yang telah baku.
Waserba
Sementara itu, untuk mendukung kelancaran dan mempermudah penyampaian informasi dan koordinasi antara KPPN Bandung I dengan seluruh satker
di wilayah kerjanya. Maka, KPPN Bandung I meluncurkan program Waserba sebagai layanan grup Whats App.
Waserna singkatan dari
WA Serba Ada. Adapun jenis layanannya mencangkup antara lain grup Klinik Pencairan Dana 022, grup pengguna aplikasi sakti, grup operator saiba, dan lain-lain.
Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
Dalam
menghadapi pandemi Covid-19 KPPN
Bandung I senantiasa disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan antara
lain pengecekan suhu tubuh bagi setiap
orang yang akan memasuki kantor, menjaga jarak,
penyediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan.
KPPN Bandung I sangat
memperhatikan kesehatan
para pegawainya, karena dengan kesehatan yang prima para pegawainya, tugas pokok dan fungsi KPPN Bandung I dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan.
Penerapan Flexible
Working Space dengan adanya jadwal WAO dan WFH bagi pegawai KPPN Bandung I
telah dilakukan sejak awal penerapan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah ditetapkan
pemerintah. Penerapan Flexible Working Space ini tentunya
dengan tetap memperhatikan kinerja yang maksimal. Untuk penerbitan SP2D dan
pekerjaan-pekerjaan seperti pengesahan hibah, penyesuaian sisa pagu yang mana
harus mengunakan jaringan dan komputer SPAN tetap dilakukan di kantor. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan
data-data yang bersifat rahasia negara. Sementara untuk pekerjaan lain yang
bisa mengunakan jaringan internet bisa dilakukan dari rumah.
Peran KPPN Bandung I di tengah tantangan pandemi COVID-19
begitu terasa bagi masyarakat, sampai dengan saat ini sudah merealisasikan dana bantuan sosial 93.18% yaitu senilai Rp2.012.600.000,00 dari total pagu bantuan
sosial senilai Rp2.160.000.000,00. Hal ini sangat penting
agar roda perekonomian tetap berjalan ditengah melemahnya daya beli masyarakat
dan meningkatnya pengangguran.
Tak kalah pentingnya dalam
menghadapi akhir Tahun Anggaran 2020, KPPN Bandung I telah menyiapkan berbagai
strategi. Di sisi pengeluaran KPPN Bandung I selalu mengawal penyelesaian SP2D
dengan durasi 1 (satu) jam dihitung sejak SPM divalidasi oleh FO seksi
Pencairan Dana, memperhatikan batas-batas pengajuan SPM sesuai dengan Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-20/PB/2020
Tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara Pada Akhir Tahun
Anggaran 2020 dan Penyaluran Dana Desa/DAK Fisik selesai tepat waktu.
Di sisi penerimaan KPPN Bandung I senantiasa
melakukan monitoring dan evaluasi ke Bank Persepsi, hal ini dilakukan untuk
menjamin terlaksananya penerimaan negara, jangan sampai ada satker/masyarakat
yang kesulitan untuk melakukan transaksi penerimaan negara. Selain ke Bank
Persepsi, monitoring dan evaluasi
dilakukan terhadap satker-satker yang kinerja pelaksanaan anggarannya masih rendah.
Di sisi pertangungjawaban dan pelaporan keuangan, senantiasa dilakukan
pemantauan data pada aplikasi E-Rekon&LK, khususnya rekonsiliasi data
UP/TUP sehingga diharapkan seluruh kas di bendahara pengeluaran telah
dipertanggungjawabkan pada Tahun Anggaran 2020 dan bersaldo NIHIL.
Itulah sekilas mengenai kondisi KPPN Bandung I saat
ini dan sedikit ulasan mengenai rencana di masa yang akan datang. Manusia hanya
berencana, namun Tuhanlah yang menentukan. Manusia dituntut untuk merencanakan
kehidupannya dengan baik, meski tidak semua rencana akan berhasil dengan baik.
Namun jika manusia gagal dalam membuat rencana, itu sama artinya dengan
merencanakan kegagalan.
Tetap semangat kawan, pandemi ini belum berakhir, tetap sayangi diri dan lingkungan sekitar, patuhi protokol kesehatan, mari saling bantu, saling dukung dan saling jaga. Yakinlah apapun yang menimpa kita selalu ada sisi baiknya. Fokuslah pada hal yang baik-baik, berfikir dan berbuat yang baik, dan jauhi hoax. Sesekali Anda boleh menoleh ke belakang, lihatlah langkah-langkah yang telah kita ambil, kita telah banyak melakukan lompatan-lompatan besar di saat pandemi ini.
Kita semakin kreatif, semakin cerdas dan semakin terasa kasih sayang dan perhatian diantara kita semua. Namun masa depan masih panjang dan perlu perjuangan. Jangan terlena !!!. Yakinlah kita bisa melalui pandemi ini dengan sukses, karena Tuhan tak pernah memberikan ujian di luar kemampuan hamba-Nya. (rls/red).