Statistik Psebaran Penduduk Jabar data dari BPS Jabar ( foto:BPS) |
Dalam kurun waktu 10 tahun sejak
tahun 2010, jumlah penduduk Jabar mengalami penambahan sekitar 5,2 juta jiwa
atau rata-rata sebanyak 0,44 juta setiap tahun. Dalam kurun waktu sepuluh tahun
terakhir (2010-2020), laju pertumbuhan penduduk Jabar sebesar 1,11 persen per
tahun.
Kepala BPS Jabar Dyah Anugrah
mengatakan, terdapat pengurangan laju pertumbuhan penduduk atau perlambatan
dibandingkan dengan periode 1971-1980.
"Terdapat pengurangan laju pertumbuhan
penduduk atau perlambatan sekitar 1,5 persen poin jika dibandingkan
dengan periode 1971-1980 yang sebesar 2,61 persen," ujar Dyah, Kamis
(21/1/2021).
Dengan luas daratan Jabar sebesar
35,38 ribu kilometer persegi, maka kepadatan penduduk Jabar sebanyak 1.365 jiwa
per kilometer persegi. Angka ini meningkat dari hasil SP2000 yang mencatat
kepadatan penduduk Jabar sebanyak 1.010 jiwa per kilometer persegi dan hasil
SP2010 yang mencapai 1.217 jiwa per kilometer persegi.
Menelisik data yang ada, jumlah
penduduk Jabar menurut kabupaten/kota yang paling besar ada di Kabupaten Bogor.
Dengan luas geografis sebesar 7,66 persen wilayah Jabar, Kabupaten Bogor dihuni
oleh 5,43 juta penduduk atau 11,24 persen penduduk Jabar. Jumlah penduduk
terbesar kedua terdapat di Kabupaten Bandung dengan jumlah penduduk sebanyak
3,62 juta orang, yaitu sebesar 7,51 persen.
Sementara jumlah penduduk paling
kecil di Kota Cirebon dan Kota Banjar dengan jumlah penduduk masing-masing
sebanyak 333,3 ribu atau sebesar 0,69 persen dan 200,97 ribu atau sebesar 0,42
persen.
Persentase
Penduduk Usia Produktif Capai 70 Persen
BPS Jabar juga menyebutkan
mayoritas penduduk Jabar didominasi oleh generasi Z dan milenial.
Proporsi generasi Z sebanyak 27,88 persen (13,37 juta orang) dari total
populasi dan generasi milenial sebanyak 26,07 persen (12,5 Juta orang) dari
total populasi Jabar.
"Kedua generasi ini termasuk
dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat
percepatan pertumbuhan ekonomi," ucap Dyah.
Persentase penduduk usia
produktif (15-64 tahun) terus meningkat sejak tahun 1980. Pada tahun 1980
proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 54,7 persen dari total populasi
dan meningkat menjadi 70,68 persen di tahun 2020.
Perbedaan yang tajam antara
persentase penduduk usia produktif dan nonproduktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke
atas) terlihat lebih tajam di tahun 2020. Hal ini mencerminkan bahwa Jabar
masih berada dalam masa bonus demografi karena sebesar 70,68 persen penduduknya
masih berada di usia produktif.
Namun di sisi lain, seiring
dengan peningkatan angka harapan hidup, persentase penduduk usia lanjut (60
tahun ke atas) juga mengalami peningkatan. Persentase penduduk lansia Jabar
meningkat menjadi 9 persen di tahun 2020 dari 7,04 persen pada 2010 berdasarkan
hasil SP2010.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pada tahun 2020 Jabar telah semakin mendekati era ageing population yaitu
ketika persentase penduduk usia 60 tahun ke atas mencapai 10 persen ke atas.
(hms/red).