BANDUNG, Faktabandungraya.com,---Sekretaris
Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan bahwa Kota Bandung
menjadi salah satu dari dua daerah di Jawa Barat yang sudah lebih dulu
membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi pascapandemi Covid-19. Saat
ini satgas sedang fokus mengonsolidasi dan menginventarisasi prioritas
penanganan ekonomi di Kota Bandung.Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna ( foto;humas)
Sesuai dengan SK Wali Kota,
Satgas Pemulihan Ekonomi Kota Bandung dikomandoi oleh Eric M. Attauriq yang
saat ini menjabat sebagai Assisten Perekonomian dan Pembangunan.
Menurut Sekdakot Bandung Ema
Sumarna bahwa Satgas Pemulihan Ekonomi di Kota Bandung terus bergerak menjalin
koordinasi bersama sejumlah pihak. Sebab tak hanya ekonomi, kebijakannya bakal
mempertimbangkan banyak aspek, termasuk sektor kesehatan.
“Kita sudah bergerak cuma memang
implementasi belum. Karena masih dalam konsolidasi bagaimana meramu merumuskan
formula kebijakan yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Mana
yang diprioritaskan dan mana yang terus bergerak. Ini yang sedang
diinventarisasi,” ujarnya di Balai Kota Bandung, Selasa (19/01-2021).
Meski begitu, sambung Sekda, di
samping Satgas Pemilihan Ekonomi yang terus bergerak juga diikuti oleh Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung juga siap
menggulirkan sejumlah program penanganan ekonomi.
“Tapi kalau program di
masing-masing SKPD yang berkaitan dengan ekonomi di kita sudah ada. Baik itu di
pariwisata (Disbudpar), Disdagin, Dinas KUKM, tenaga kerja (Disnaker) dan
sebagainya. Detail anggaran dan nama programnya sudah ada,” ujarnya.
Selain memperhatikan faktor
kesehatan, Ema mengungkapkan, dalam kaitannya mendongkrak kembali perekonomian
di Kota Bandung juga perlu kolaborasi bersama para pengusaha. Sehingga
kebijakannya tepat.
Namun, imbuh sekda, dengan
catatan kondisi covid-19 yang sudah terkendali dengan baik. Sebab, apabila
situasi pandemi semakin memburuk dan suasana di lapangan yang semakin abai maka
Pemkot Bandung ataupun Satgas penanganan Covid-19 dihadapkan pada kondisi dilematis.
“Termasuk harapan mereka
(pengusaha) dalam rangka relaksasi kebijakan ekonomi, itu harus kita pikirkan.
Sehingga ini sinkron dan kebijakannya implementif. Tidak mengawang-awang.
Sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mendesak," ujarnya.
Untuk itu, sekda mengingatkan
kepada para pengusaha untuk terus berkomitmen pada regulasi. Utamanya dalam
penanganan sektor kesehatan.
“Recovery ekonomi dilakukan tanpa
peduli terhadap penanganan Covid-19 juga membahayakan. Oleh karenanya harus ada
komitmen. Jangan main kucing-kucingan,” tandasnya. (hms/red).