BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi atas peresmian Rumah Sakit
Lapangan COVID-19 di Jl. Pemuda No. 4, Tanah Sareal,Kota Bogor melalui konferensi
video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (18/1/2021).Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengapresiasi peresmian RS Lapangan Covid-19 kota Bogor (foto: humas).
Rumah Sakit (RS) lapangan
Covid-19 Kota Bogor, ini ditujukan bagi tiga kriteria pasien terkonfirmasi
positif COVID-19 lewat PCR: (1) Pasien yang tidak memiliki fasilitas isolasi
mandiri; (2) Pasien tanpa gejala dengan komorbid/penyakit penyerta, dan (3)
Pasien dengan gejala ringan-sedang. RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor ini
diharapkan bisa mengatasi Bed Occupancy Rate (BOR) khususnya di Kota Bogor.
Dengan diresmikannya RS Lapangan
Covid-19 di Kota Bogor ini sangat membantu dalam ketersediaan ruang isolasi
pasien Covid-19. Bahkan sangat
dibutuhkan dalam gerak cepat penanganan pandemi covid-19, ujar Kang Emil.
"Kita tahu, ada dua hal yang mengemuka di
awal 2021. Pertama, ketersediaan ruang isolasi yang semakin terbatas. Kedua,
vaksin sudah hadir," ucap Kang Emil dalam sambutannya.
"Terkait berita buruk
pertama yaitu ruang isolasi, yang terkena COVID-19 tapi gejala ringan tidak
dirawat di RS, bisa di gedung negara atau RS lapangan. RS konvensional untuk
(pasien) COVID-19 gejala sedang atau berat," tambahnya.
Adapun di RS Lapangan COVID-19
Kota Bogor, terdapat 64 tempat tidur, 8 di antaranya berada di Instalasi Gawat
Darurat (IGD). Selain itu, terdapat unit layanan lainnya di RS Lapangan
COVID-19 Kota Bogor, antara lain laboratorium, fisioterapi, radiologi mobile,
pelayanan gizi, hingga farmasi. Untuk alur pelayanan, pasien sesuai kriteria
bisa membawa rujukan dari puskesmas atau rumah sakit lain.
Kang Emil pun berpesan,
Pemerintah Daerah Kota Bogor juga harus mengantisipasi penambahan RS lapangan
lain jika kasus COVID-19 terus meningkat. Saat ini, berdasarkan data Satuan
Tugas COVID-19 Kota Bogor per Minggu, 17 Januari 2021 malam, dilaporkan penambahan
85 pasien terinfeksi positif COVID-19 dengan angka kumulatif mencapai hampir 7
ribu kasus.
Untuk itu, Kang Emil juga
mengapresiasi BNPB dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atas dukungan
terhadap RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor sebagai upaya menangani ketersediaan
ruang isolasi di Kota Bogor.
"Semoga seiring waktu, 2021
adalah tahun pulih pandemi oleh vaksin dan pulih ekonomi. Jaga diri, keluarga,
dan negara dengan tetap disiplin (protokol kesehatan). Kita doakan vaksinasi
selesai kurang dari setahun," ujar Kang Emil.Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan sambutan peresmian RS Lapangan Covid-19 kota Bogor
(foto:humas).
Sementara itu, Wali Kota Bogor
Bima Arya Sugiarto menjelaskan, penambahan alat kesehatan, tenaga kesehatan,
hingga tempat tidur perlu untuk mengoptimalkan penanganan COVID-19 di Kota
Bogor.
Bima Arya pun berpesan kepada jajarannya
untuk memaksimalkan fungsi RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor juga
menginformasikan masyarakat terkait keberadaan RS lapangan tersebut.
"Terima kasih atas dukungan
semua,khususnya BNPB. (RS Lapangan COVID-19) ini sudah disusun semua SOP oleh
pengelola, (termasuk) siapa saja yang boleh mengakses," kata Bima Arya.
"Dan titip betul nomor satu
(adalah) protokol kesehatan, termasuk perlindungan terhadap nakes. Kedua,
sosialisasi sistem yang ada di sini. Komposisi 70 persen (pasien asal) Kota
Bogor, sisanya untuk pasien yang betul-betul membutuhkan (ruang perawatan),"
ucapnya.
Turut hadir secara langsung dalam
acara peresmian Rumah Sakit Lapangan COVID, antara lain Wakil Wali Kota Bogor
Dedie A. Rachim, Wakil Ketua DPRD Jabar H. Achmad Ru'yat, serta Kepala
Pusdiklat PB BNPB Berton Panjaitan. (hms/red).