Bambang Haryono (Dewan Pembina IGI Jabar |
Menurut Dewan Pembina IGI Jabar,
Bambang Haryono, digelarnya Kongres IGI ke III secara virtual karena masih
dalam kondisi pandemi covid-19. Untuk itu, terpaksa dilakukan secara virtual
dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan internet, kita harapan Kongres IGI
ke III ini dapat berjalan lancar dan sukses.
Berdasarkan hasil Kongres IGI ke
II di Makasar, Jabar disepakati menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kongres IGI
ke III. Dan sebagai tuan rumah, tentunya kita, baik itu Pengurus Wilayah IGI dan
Dewan Pembina IGI Jabar, akan berbuat
yang terbaik, sehingga kongres berjalan lancar dan sukses, kata Bambang Haryono
saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (30/01-20210).
Adapun untuk pesertanya sendiri
diikuti sekitar 800 orang dari pengurus Pusat, pengurus Wilayah dari 34
provinsi dan sekitar 500 lebih dari pengurus daerah (Kabupaten/kota) se
Indonesia. Namun, perlu dicatat, bahwa
yang hadir di Gedung P4TKIPA ini hanya, pentia penyelenggara dan pengurus inti
pusat saja, selebih mengikuti secara virtual di daerah masing-masing, jelasnya.
Sementara itu, senada dengan Bambang, Wowon yang juga anggota Dewan Pembina IGI Jabar menambahkan, karena kondisi masih pandemic covid-19, jadi kongres IGI ke III terpaksa dilakukan secara virtual. Nmun, untuk mempermudah kemunikasi maka Panitia Pelaksana mengambil tempat pelaksanaan di Gedung P4TKIPA di jalan Diponegoro ini.
Wowon ( Dewan Pembina IGI Jabar) |
Sebagai tuan rumah tentunya, kita
ingin Kongres ini berjalan lancar dan sukses, untuk itu, segala kemampuan dan
fasilitas yang ada, termasuk jaringan internet dan sapras pendukung tentunya
kita pergunakan. Bahkan kita juga mendapat support penuh dari Gubernur Jabar
(Disdik Jabar), DPRD Jabar, Kanwil Agama Jabar , P4TKIPA dan dukungan dari berbagai
pihak, kata Wowon saat dihubungi melaluitelp selulernya.
Selain itu, yang sangat penting,
terselengaranya Kongres IGI ini tentunya tidak terlepas dari dungkungan penuh
dari Pengurus Pusat IGI, Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah IGI seluruh
Indonesia, ujarnya.
Wowon berharap, Kongres ini menghasilkan ketua terpilih,
adalah yang terbaik, dan Program IGI kedepan lebih baik demi menunjang mutu
pendidikan Indonesia.
IGI selaku mitra Guru tentunya
diharapkan dapat melakukan inovasi-inovasi pembelajaran dengan daring, selama
pembelajaran daring dilakukan, IGI sudah berkontribusi untuk memberikan masukan
kepada guru dalam memberikan pembelajaran daring yang baik. Untuk itu, apa yang
diberikan tugas dari Kementerian, tentunya IGI memberikan pendampingan kepada
Guru membuat inovasi proses pembelajaran, ujarnya.
Sebagai organisasi profesi guru,
tentunya keanggotaan IGI berasal dari semua Guru Negeri maupun swasta, termasuk juga dari kalangan kementerian agama.
Jadi keberadaan IGI ini untuk meningkatkan kompetensi Guru dalam meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia.
Kita juga mengharapkan, agar teman-teman gur yang sudah bergabung dalam organisasi IGI, untuk terus mencitakan inovasi pembelajaran, ikut mengembangkan pendidikan yang telah dibangun oleh IGI, kemudian diimplentasikan dilapangan/ di sekolah masing-masing. Sehingga apa yang dihasilkan oleh IGI dapat dinikmati oleh masyarakat, terutama di lingungan sekolah sehingga seluruh sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan, tandasnya. (husein).