Pelayanan Darurat Pos Indonesia pasca gempa bumi di Majene dan Mamuju sudah buka sejak 22-01-2021 (foto:istimewa). |
Sekretaris Perusahaan PT Pos
Indonesia (Persero) Tata Sugiarta menyampaikan bahwa walaupun beberapa Kantor
Pos di Majene dan Mamuju terdampak dan sempat mengalami gangguan namun sejak 22
Januari 2021 telah dapat memberikan pelayanan pos meski dalam bentuk pelayanan
darurat.
Masyarakat dapat memanfaatkan 18
Kantor Pos di wilayah Majene dan Mamuju yaitu Kantor Pos Cabang (KPC)
Pasangkayu, Kpc Topoyo, Kpc Campalagian, Kpc tinambung, Kpc Wonomulyo, Kpc
Polewali, Kpc Mamasa, Kpc Sumarorong, Kpc Majene, Kpc Pekkabata, Kpc karossa,
Kantor Pos Mamuju, Kpc Malunda, Kpc Tappalang, Kpc Kalukku, Kpc Tarailu, Kpc
mambiyang, dan Kpc Somba yang sudah dapat melayani untuk bertransaksi jasa
keuangan maupun pengiriman barang baik di lokasi Kantor Pos maupun di loket
pelayanan yang dibangun secara darurat sebagai loket layanan sementara.
Saat ini masih terdapat kendala
pada segmen proses antaran kiriman karena di Kota Mamuju, Tapalang, dan Malunda
masih banyak penduduk yang mengungsi.
Adapun solusi yang dilakukan oleh Pos Indonesia untuk mengatasi kendala
oleh Gangguan Kawasan tersebut adalah dibentuk tim Squad untuk secara proaktif
menelepon penerima kiriman, setelah konfirmasi dengan penerima maka treatment
antaran nya adalah diantar langsung sesuai alamat, diantar ke alamat setelah
konfirmasi atau diambil di kantor pos.
“Pos Indonesia tetap menyiagakan
unit kerjanya untuk dapat memberikan pelayanan Kantor Pos agar kegiatan
perekonomian dapat segera berangsur pulih dan masyarakat dapat segera melewati
situasi ini” ungkap Tata.
Pos Indonesia memastikan akan
terus hadir di tengah – tengah masyarakat untuk meringankan beban para korban
agar dapat melewati bencana ini. Sebagai bentuk kepedulian, Pos Indonesia tengah menyiapkan bantuan melalui program CSR
Pos Peduli. Bantuan seperti ini sudah seringkali dilakukan Pos Indonesiaebagai
bentuk kepedulian dan ketulusan Pos Indonesia kepada masyarakat, khususnya
warga yang terdampak bencana. (rls/red).