BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) bersama Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) menggelar vaksinasi COVID-19 secara masif bagi tenaga
kesehatan (nakes) di Poltekkes Kemenkes, dan juga serentak di gelar di 21 Rumah
Sakit di Jabar, Kota Bandung, Sabtu (30/1/2021).Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja saat meninjau pelaksaan vaksinasi di Poltekkes Bandung
Sekretaris Daerah (Sekda)
Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi di
Poltekkes Kemenkes Bandung. Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sudah
berjalan baik.
"Saya rasa manajemennya
sudah baik. Mulai dari registrasi sampai dengan penyuntikan vaksin COVID-19.
Kami sudah cek," kata Setiawan.
Setiawan berharap dengan
pelaksanaan vaksinasi COVID-19 secara masif, realisasi vaksinasi COVID-19 di
Jabar dapat 100 persen dan waktu pelaksanaan dapat dipercepat.
Pada tahap I termin I, Jabar mendapat alokasi 97.080 dosis vaksin COVID-19 untuk tujuh daerah dari pemerintah pusat. Sedangkan pada tahap I termin II, Jabar menerima sekitar 253 ribu dosis untuk 27 kabupaten/kota.
"Ini salah satu upaya kita
untuk mengakselerasi vaksinasi COVID-19 bagi nakes dengan cara gebyar
vaksinasi," ucapnya.
Setiawan menegaskan, vaksinasi
COVID-19 bagi 2.300 nakes harus berjalan optimal. Jika hal itu terealisasi,
vaksinasi COVID-19 tahap selanjutnya akan berlangsung sesuai rencana.
"Maka dengan langkah-langkah
di atas diharapkan (vaksinasi) untuk nakes dengan sasaran 2.300 nakes cepat
selesai," tuturnya.
Setiawan pun mengatakan,
pendaftaran vaksinasi bagi nakes bisa dilakukan lewat link
bit.ly/vaksinasinakes.
Selain itu, menurut Setiawan,
nakes yang tidak lolos proses skrining atau penapisan karena tensi darah
tinggi, diberi kesempatan beberapa jam untuk beristirahat. Jika tensi darah
masih tinggi, nakes dapat kembali datang ke tempat pelayanan vaksinasi COVID-19
pada esok harinya.
"Ketika vaksinasi tensi saya
sekitar 150-an. Kemudian saya beristirahat, kemudian alhamdulillah tensi turun
dan bisa melaksanakan vaksinasi. Saya harap di sini pun sama, bisa ditunggu
sampai sore, kalau tidak besoknya lagi," ucapnya.
Guna mengakselerasi pelaksanaan
vaksinasi COVID-19, kata Setiawan, Pemda Provinsi Jabar akan merencanakan
vaksinasi door to door. Apalagi, untuk membentuk kekebalan komunitas atau herd
immunity, Jabar harus menyuntik vaksin COVID-19 kepada 70 persen penduduk atau
36 juta warga.
Kemenkes
Apresiasi JabarNakes siap di vaksin, menunggu panggilan
Plt. Direktur Jenderal Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu melaporkan, banyak nakes
yang mengalami penundaan vaksinasi karena tensi darah tinggi. Maka itu, nakes
harus diberi kesempatan untuk beristirahat sampai sore.
"Hipertensi dan diabetes
melitus paling banyak," ucap Maxi.
Maxi pun mengapresiasi upaya
Pemda Provinsi Jabar dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Apalagi
saat ini, realisasi vaksinasi COVID-19 di Indonesia bagi nakes baru 38 persen.
"Jadi ini masih sangat jauh
dari target yang harus dilakukan nakes pada akhir Februari saya harapkan
selesai untuk dua dosis," ucapnya.
"Upaya percepatan salah satu
dengan model seperti ini, ada vaksinasi massal yang digelar ini gebyar vaksinasi
COVID-19," tambahnya.
Menurut Maxi, untuk mempercepat
vaksinasi COVID-19, nakes yang tercatat dalam SI-SDMK tapi tidak mendapatkan
SMS, dapat menjalani vaksinasi COVID-19 dengan membawa NIK/ KTP, kata MAxi.
"Tapi, saya lihat di sini
(Jabar) bagus. Jadi sudah ada pendaftaran di bit.ly jadi jam dia datang juga
sudah diatur, jadi datangnya teratur. Itu bagus," tuturnya.
Adapun terkait vaksinasi door to
door, kata Maxi, hal itu merupakan inovasi yang baik. Namun, semua harus
benar-benar dipersiapkan, ujarnya.
Direktur Utama RSUP dr. Hasan Sadikin
R. Nina Susana Dewi menuturkan, pihaknya mendukung penuh program pemerintah
untuk merealisasikan target vaksinasi COVID-19, khususnya di Jabar.
"Hari ini kami buktikan bawa
kita bisa untuk 2.300 vaksin dengan lokasi Poltekkes dan 21 RS yang tersebar di
Jabar secara vicon (video conference)," ujarnya. (hms/red).