BANDUNG, Faktabandungraya.com – Kepala
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jabar yang
juga Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Jabar Marion
Siagian mengatakan, saat ini Pemdaprov Jabar sedang menunggu pengiriman 253.640
vial vaksin COVID-19 dari PT Bio Farma untuk keperluan vaksinasi suntikan
kedua.Wagub Jabar Uu R Ulum diceck kesehatan saat akan di vaksin tahap I ( foto:humas)
Penyuntikan kedua akan
dilaksanakan di tujuh daerah mulai hari Kamis (28/1/2021) mendatang, sedangkan
untuk suntikan pertama telah dilakukan pada 14 Januari 2021 lau, di Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, dan
Kota Cimahi, serta Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.
“Kami sedang menunggu distribusi
untuk termin kedua dari Bio Farma yang akan dilakukan dua kali, Jumat
(22/1/2021) sebanyak 55.880 vial dan
Minggu (24/1/2021) sebanyak 98.880 vial
dan tanggal 25/1/2021 88.880 vial. Vaksin akan disimpan di gudang milik
Pemdaprov Jabar, ujar Marion Siagian di Bandung, Jum’at (2201-2021).
Guna mendukung sukses vaksinasi,
kabupaten/kota harus mempersiapkan diri mulai segi fasilitas kesehatan, tempat
penyimpanan vaksin (cold chain), serta tenaga vaksinator.
Provinsi Jawa Barat telah
membentuk Komda KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) untuk melayani penerima
vaksinasi yang mengalami KIPI dengan gejala berat. “Kabupaten/kota juga harus
menyiapkan Pokja KIPI dan menetapkan rumah sakit rujukan KIPI,” kata Marion.
Berdasarkan pemantauan, tidak ada
laporan para nakes yang disuntik pertama mengalami KIPI dengan gejala berat.
“Yang muncul KIPI ringan seperti kemerahan di tempat suntikan. Semua bisa
diatasi tanpa ada yang rawat inap,” terang Marion.
Keluhan KIPI dapat dilaporkan langsung ke fasilitas
kesehatan tempat vaksinasi dalam waktu 24 jam. KIPI berat akan dicatat petugas
ke website Keamanan Vaksin yang dapat diakses langsung seperti ke Komnas KIPI.
Untuk masyarakat Jabar dapat menghubungi melalui Whatsapp di hotline Pikobar
https://pikobar.jabarprov.go.id/ dengan
nomor +62 856-9739-1854 atau call center nomor darurat 119.
“Vaksinasi termin kesatu sudah berjalan dengan
baik, namun masih terkendala dengan sistem aplikasi, sehingga cakupan pada awal
pelaksanaan masih rendah,” katanya.
Di luar tujuh daerah tersebut,
kata Marion, sudah ada daftar kabupaten/kota yang akan divaksin selanjutnya,
yang tahap pertamanya akan dilakukan 28 Februari mendatang. “Sudah ada alokasi
untuk 20 kab/kota lainnya untuk pemberian dosis pertama dan kedua, serta untuk
tujuh kab/kota awal untuk pemberian dosis kedua,” jelasnya.
Seperti
diketahui, penyuntikan pertama di tujuh daerah dimulai 14 Januari 2021.
Terdapat 18.034 tenaga kesehatan dan 69 tokoh masyarakat yang sudah divaksin.
Rinciannya Kota Bandung (5.524 nakes), Kabupaten Bandung (1.990 nakes), Kota
Bekasi (1.826 nakes), Kota Bogor (2.130 nakes), Kabupaten Bandung Barat (934
nakes), Kota Cimahi (1.168 nakes), dan Kota Depok (4.462 nakes). Tidak semua
sasaran berhasil divaksin karena tidak lolos penyaringan kesehatan. (Diskominfo/red)