BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Dampak Pandemi COVID-19 tidak hanya menyerang sektor kesehatan, tetapi juga
melumpuhkan perekonomian, cukup banyak pelaku Usaha, Kecil, dan Menengah (UMKM)
berhenti berproduksi bahkan ada yang gulung tikar.klik :borongdong.id
Guna membangkitkan UMKM,
Pemdaprov Jabar intens berinovasi, dengan menggagas program ICALAN (Inovasi
Cara Penjualan).
Kepala Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan (Disparbud) Jabar Dedi Taufik mengatakan, dalam program ICALAN,
pihaknya bersama Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi (KREASI) Jabar dan bank bjb
menghadirkan marketplace bernama borongdong.id.
"Pelaku UMKM dan pelaku
ekonomi kreatif (ekraf) di Jabar dapat memasarkan produknya di platform
tersebut," kata Dedi.
Dedi menjelaskan, ada sejumlah
syarat dan ketentuan yang mesti dipenuhi pelaku UMKM dan ekraf untuk menjadi
mitra borondong.id. Syarat dan ketentuan itu menjadi landasan dalam proses
penyaringan.
Terdapat sejumlah keuntungan yang
didapatkan pelaku UMKM dan ekraf apabila bergabung dalam borongdong.id.
Pertama, produk menjadi terdigitalisasi. Pasar pun dipastikan akan meluas.
Selain itu, kata Dedi, pelaku
UMKM dan ekraf memiliki kepastian pembeli. Dalam tahap awal, Aparatur Sipil
Negara (ASN) menjadi sasaran prioritas.
"ASN kami pilih karena
selama pandemi COVID-19 pendapatan mereka stabil. Kami juga akan membuat
kampanye belanja produk UMKM adalah bela negara," ucapnya.
Sebagai mitra KREASI Jabar dalam
program ICALAN, borongdong.id yang menyajikan produk-produk yang sulit terjual
dengan cepat (slow moving) ini juga berperan untuk mempercepat transformasi
digital UMKM dengan target penjualan mencapai 50.000 produk UMKM Jabar dalam
waktu tiga bulan.
Guna menarik minat pasar, kata
Dedi, pihaknya akan membuat promo dan diskon. Selain itu, pelaku UMKM dan ekraf
bakal memberikan harga yang kompetitif sehingga ASN tertarik belanja di
borongdong.id.
"Inovasi masih terus kita dorong.
UMKM punya produk apa dan bagaimana memasarkannya, seperti diskon,"
ucapnya.
"UMKM dan ekraf pun diminta
berinovasi dengan menghadirkan produk-produk yang memang dibutuhkan oleh pasar.
Setelah ASN, borongdong.id juga nantinya dapat diakses masyarakat umum,"
imbuhnya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha
Kecil, Kusmana Hartadji mengatakan, pihaknya sudah mendata produk-produk UMKM
dan pesantren yang tergabung dalam UMKM Juara maupun One Pesantren One Product
(OPOP).
“Lewat pelaku UKM dan pesantren
yang terlibat di program UMKM Juara dan One Pesantren One Product (OPOP) telah
dihasilkan pelaku usaha unggulan dan potensial untuk didigitalisasi dan
dipasarkan secara online.” ucapnya.
Kusmana pun berharap kepastian
pasar dapat mendorong UMKM untuk terus berinovasi dan menjadi mitra
borongdong.id.
"Kalau satu ASN belanja
Rp400 ribu sebulan di borongdong.id, transaksi jual-beli dapat mendongkrak
pemulihan ekonomi karena jumlah ASN di lingkungan Pemda Provinsi Jabar saja
mencapai sekitar 35 ribu," ucapnya.
Selama pandemi, KREASI Jabar
bersama Disparbud Jabar telah melakukan beberapa upaya dalam rangka program
ICALAN di antaranya pendataan melalui website kreasijabar.id dan pemetaan
melalui kajian bersama Disparbud Jabar dan Kemenparekraf.
Hasil dari pemetaan tersebut
diluncurkan dalam bentuk Buku Katalog Ekraf Jabar, Infografis Ekraf Jabar, dan
PROSPEK Jabar. Selain itu, KREASI Jabar dan Disparbud Jabar juga melakukan
Pengembangan Kapasitas melalui program Virtual Talkshow, Kreatiforum, Wakunjar
dan Kelas Kreasi.
Sementara untuk mendorong daya
beli UMKM dan produk Ekraf, KREASI Jabar bersama Disparbud Jabar dan Dinas
Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar juga telah melakukan kurasi melalui
program GEKRAF, Jelo Jabar, Creative Hub, UMKM Juara dan OPOP. (hms/red)