BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Ketua Paguyuban Camat Kota Bandung Firman Nugraha mengatakan, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mulai
menampung aspirasi masyarakat untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) tahun 2022. Saat ini, prioritas usulan masyarakat pada program pemulihan
ekonomi akibat terdampak pandemi Covid-19.Ketua Paguyuban Camat Kota Bandung Firman Nugraha (foto: humas).
Menurut Firman Nugraha, sebagian
besar usulan masyarakat memang didominasi oleh pembangunan fisik berupa
infrastruktur. Namun, mengingat situasi terkini maka kebutuhan untuk mendongrak
kembali ekonomi kerakyatan dirasa sangat diperlukan.
Usulan warga ini dihimpun melalui
Musyawarah Perencanan dan Pembangunan (Musrenbang) di level kecamatan yang
berlangsung pada 1 -11 Februari 2021.
“Arahan kita musrenbang tahun ini
untuk usulan tahun depan selain masalah fisik kita fokus pengembalian kondisi
perekonomian. Itu kita dorong menjadi program prioritas,” ucap Firman kepada
Humas Kota Bandung di Kantor Kecamatan Arcamanik Bandung, Sabtu (6 Februari
2021).
Camat Arcamanik ini menuturkan,
untuk bisa bangkit dari pandemi Covid-19, para pelaku Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) harus bisa beradaptasi dengan situasi kekinian. Di samping itu
penguatan peningkatan kapasitas produksi juga harus terus diberikan.
“Baik itu sifatnya pelatihan
meningkatkan kualitas, packing, kemudian juga pemasaran. Karena sekarang ada
situasi perubahan sitem pemasaran, kita dorong UMKM atau pedagang kecil mereka
bisa menyesuaikan kondisi ini,” jelasnya.
Sebab, imbuh Firman, tantangan
pelaku UMKM bukan hanya bangkit dari keterpurukan, tetapi sekaligus harus siap
menghadapi persaingan dan optimalisasi teknologi.
“Karena itu sekarang menjadi
pilihan yang mau tidak mau mereka harus mampu pakai teknologi itu. Jangan
sampai ada pedagang yang punya potensi tapi tidak tahu. Makanya itu juga yang
kita dampingi dan kita arahkan,” imbuhnya.
Firman memaparkan, aparat
kewilayahan sudah memberikan sejumlah pembekalan optimalisasi teknologi bagi
UMKM. Program ini perlu dilanjutkan guna memberikan penguatan agar bisa
diaplikasikan secara maksimal.
“Mengedukasi masyarakat supaya
mereka bisa bertahan dan bisa maju. Memang kalau tidak dibekali kemampuan
teknis dan kualitas apalagi di masa pandemi akan susah. Mudah-mudahan dengan
pembekalan dan pendampingan yang kita laksanakan pemulihan ekonomi karena
dampak pandemi ini bisa kita lewati dan masyarakat bisa bertahan,” ujar Firman.
Meski begitu, ia memastikan
usulan program dari sektor lainnya juga tetap akan diakomodir dalam
muserenbang. Terlebih sejumlah persoalan masyarakat juga tetap harus
ditindaklanjnuti secara komprehensif, sekalipun prioritas pemerintah saat ini
dalah menangani Covid-19.
“Seperti ekonomi, sosial, budaya
infrastruktur. Walaupun memang kebanyaikan itu infrastruktur memang secara
logika memungkinkan karena banyak permasalahan di fisik. Tetapi non fisik juga
tetap ada dan alhamdulillah mereka menyadari dan memerlukan itu. Kemudian
jenis-jenis usulan kan banyak, sekarang kita kasih setiap RW kita berikan untuk
menyampaikan 4 jenis usulan, dan itu semua kita tampung,” papar Firman.
Berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya, musrenbang kali ini dilaksanakan dengan dua metode. Pertemuan
secara tatap muka dilakukan secara terbatas untuk beberapa orang saja. Sedangkan
elemen masyarakat lainnya mengikuti secara daring untuk mengawal usulan yang
disampaikan.
“Walaupun memang sekarang saat
pandemi musrenbang tetap harus dilaksanakan karena itu proses pembangunan.
Sekarang sudah beberapa kali mendapat petunjuk teknis dan arahan dari
Bappelitbang, kita sudah berdialog dengan kondisi sekarang ini bagaimana
musrenbang tetap aman di tengah pandemi covid-19,” katanya. (aspu/sein).