Hj.Iis Turniasih ( anggota Komisi IV DPRD Jabar dari FPDIP (foto:istimewa)
BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Jawa Barat selain disebabkan
intensitas curah hujan tinggi dan dan lama, tentunya tidak terlepas dari
kerusakan lingkungan, alih fungsi lahan dan kurangnya resepan air.
Dalam mengatasi banjir bandang
yang kini masih melanda sebagian wilayah Kabupaten Subang, Karawang, Bekasi, tentunya
tidak bisa dilakukan sendirian oleh pemerintah daerah yang sedang mengalami
musibah banjir semata. Karena banjir yang terjadi diwilayah Subang, Karawang
dan Bekasi selain disebabkan oleh hujan juga meluapnya aliran sungai dan
jebolnya tanggul penahan aliran air sungai.
Untuk itu, menurut Anggota Komisi
IV DPRD Jabar, Hj. Iis Turniasih mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
serta stakholder terkait dapat duduk bersama dengan pemerintah Kabupaten/kota dalam
menyelesaikan permasalahan banjir. Jadi intinya selain bersama-sama harus bahu
membahu dan bergotong royong dari hulu ke hilir.
“Banjir di Jawa Barat ini
disebabkan curah hujan tinggi, Namun tentunya itu juga dikarenakan tata kelola
ruang terbuka hijau yang dimiliki setiap provinsi dan kabupaten-kota di Jabar kurang baik dan
banyak yang telah beralih fungsi,” ujar Iis, kepada wartawan, Senin
(22/2/2021).
Kini sudah sangat banyak daerah
resapan air yang telah menjadi pemukiman, hutan yang semakin gundul,
sungai-sungai terjadi pendangkalan, ditambah kurangnya kesadaran masyarakat
dalam menjaga lingkungan dengan membuang sampah sembangan. Untuk itu, komitmen bersama dalam
meneyelesaikan banjir dari hulu ke hilir.
Selain itu yang cukup penting
juga, hendaknya pemerintah provinsi dan kabuapten/kota harus lebih memperketat
izin administrasi terhadap pembangunan infratruktur maupun perumahan yang dapat
menganggu resapan air, sehingga tata kelola sumber daya air dan sistem drainase
di setiap daerah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, pintanya.
Lebih lanjut, politisi perempuan
PDIP Jabar ini menghimbau dan minta kepada masyarakat untuk membiasakan hidup
disiplin dengan tidak membuang sampah sembarangan ke aliran sungai, sehingga
tidak terjadi penumpukan sampah di aliran sungai saat musim hujan tiba.
“Masih minimnya kesadaran
masyarakat terhadap lingkungan menjadi salah satu sumber penyebab banjir,”
ungkapnya.
Pemda harus lebih visioner dalam
segala hal, sehingga saat terjadi musibah bisa tertangani secara cepat dan
tepat. Alokasi anggaran kebencanaan perlu ditingkatkan, infrastruktur dan
pembenahan aliran sungai harus menjadi perhatian juga.
Kedepan, agar tidak lagi terulang
banjir bandang yang luas, tentunya harus dibenahi aliran sungai, memperbaiki
tata ruang daerah banjir dan perbaikan drainase, serta meningkatkan giat
reboisasi dan penghijauan, tandasnya. (adikarya/husein).