BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Rapat pembahasan Raperda Perubahan atas Rancangan Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Tahun 2021-2023, antara Pansus IX DPRD Jawa Barat dengan
Sekretaris Daerah Jabar, mencuat usulan masalah petahanan pangan Jabar selama pananganan
dan penanggulangan pandemic covid-19.Ir.H.Herry Dermawan (Anggota Pansus IX DPRD Jabar). (foto:istimewa)
Dalam rapat Pansus IX DPRD dengan Sekda Jabar didampingi Pimpinan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Pempinan dan anggota Pansus, meminta
kepada Sekda Jabar, agar Sektor Katahanan Pangan menjadi skala priortas masuk
kedalam Raperda Perubahan RPJMD 2018-2023.
Anggota Pansus IX DPRD Jabar
Ir.Herry Dermawan membenarkan, bahwa pada waktu kita (Pansus IX) rapat dengan
Sekda Jabar yang didampingi Pimpinan OPD terkait, kita minta agar sector Ketahanan
Pangan menjadi skala prioritas masuk dalam Raperda Perubahan RPJMD.
Kenapa kita ingin agar sector Ketahanan
Pangan masuk menjadi skala prioritas ?.. karena selama pendemi covid-19 melanda
Indonesia dan khususnya Jawa Barat, hingga hari ini, kebutuhan akan pangan bagi
seluruh masyarakat khususnya masyarakat Jabar masih dapat terpenuhi.
Selama pandemi covid-19, seluruh sector
perekonomian terpuruk, namun sector ketahanan pangan walaupun turut terdampak,
tidak sampai kita mengalami krisis pangan. Untuk itu, Pansus IX minta agar
selama penanganan dan penanggulangan pandemi Covid 19, sector ketahanan pangan
harus menjadi skala prioritas masuk dalam Raperda perubahan RPJMD.
Demikain dikatakan Herry
Dermawan yang juga anggota Komisi II
DPRD Jabar ini, saat diminta pendapatnya terkait penanganan sector katahanan
pangan ditengah pandemi Covid-19.
Dikatakan, masalahan Ketahanan
Pangan merupakan hajat hidup masyarakat. Untuk itu, harus kita kedepankan demi kepentingan masyarakat Jawa Barat. Pasalnya,
yang terdampak langsung dari pandemi Covid 19 adalah kalangan masyarakat
menengah kebawah terutama dari sektor perekonomiannya, ujar Herry Dermawan dari
Frkasi PAN ini.
Lebih lanjut, Wakil rakyat dari
Dapil Jabar 13 (Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten
Pangandaran) mengatakan, tingkat kesuburan tanah di seluruh provinsi Jabar ini
sangat baik, sehingga apapun yang ditanam dan dibudi dayakan tanam yang
berkaitan dengan ketahanan pangan dapat tumbuh dan berkembang.
Herry mencontohkan tanaman Padi, Provinsi
Jabar menjadi penyumbang produsen padi terbesar tingkat nasional; ada juga
palawija, sayur-sayuran, buah-buahan, termasuk juga rempah-rempah maupun tanaman
obat .
Untuk itu, sudah seharusnya pemerintah
provinsi Jabar memaksimalkan sektor kekayaan alam tradisional yang kita kenal
sejak jaman nenek moyang yaitu apotik hidup.
Hal inilah yang Pansus dorong untuk menjadi skala prioritas dalam penyusunan
Raperda Perubahan RPJMD, tandasnya. (adikarya/husein).