Sekda jabar Setiawan Wangsaatmaja saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kab GArut ( Foto;humas).
Kab. GARUT, Faktabandungraya.com,--- Sekretaris Daerah
(Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja meninjau pelaksanaan
vaksinasi COVID-19 di RSUD dr. Slamet Garut, Kabupaten Garut, Selasa
(9/2/2021).
Menurut Setiawan, peninjauan
dilakukan untuk memastikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Jabar sesuai
dengan standar pelayanan. Ia pun mendorong kabupaten/kota untuk mengakselerasi
vaksinasi COVID-19 agar selesai tepat waktu.
"Pertama, saya memastikan
standar pelayanan terkait dengan pelaksanaan vaksinasi. Kemudian saya
menanyakan masalah-masalah yang ditemui, dan sekiranya bisa dibantu oleh
provinsi," kata Setiawan.
"Saya mendorong akselerasi
vaksinasi tenaga kesehatan, karena vaksinasi ini berurutan. Pertama kita ini
prioritasnya SDM (Sumber Daya Manusia) Kesehatan, setelah itu pelayan
publik," imbuhnya.
Oleh karena itu, kata Setiawan,
setiap tahapan vaksinasi COVID-19 harus selesai tepat waktu supaya vaksinasi
COVID-19 pada tahap selanjutnya berjalan sesuai rencana.
"Maka, saya memastikan
harusnya vaksinasi ini tepat waktu. Kabupaten Garut ditargetkan selesai akhir
Februari ini. Itu untuk dosis II. Sekarang dosis yang pertama, 14 hari kemudian
dosis kedua," tuturnya.
Jika vaksinasi COVID-19 bagi SDM
Kesehatan selesai tepat waktu, maka vaksinasi COVID-19 untuk pelayan publik,
seperti TNI/Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berhadapan langsung
dengan publik, dapat dimulai pada Maret 2021.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan
(Dinkes) Provinsi Jabar per 6 Februari 2021, jumlah SDM Kesehatan yang sudah
disuntik vaksin dosis I sebanyak 115.876 orang. Sementara SDM Kesehatan yang
sudah disuntik dosis II baru 15.973 orang.
Adapun sasaran vaksinasi SDM
Kesehatan di Jabar berdasarkan data Dinkes Jabar per 6 Januari adalah 191.746
orang dan terus berkembang. Sedangkan, jumlah SDM Kesehatan di Jabar yang
tercatat dalam SI SDMK saat ini mencapai 228.000 orang.Petugas sedang memvaksi Nakes kab Garut (foto:humas).
Selain itu, sebanyak 13.653 SDM
Kesehatan di Jabar ditunda penyuntikan vaksin karena berbagai alasan. Mulai
dari pernah positif COVID-19, memiliki komorbid, sedang hamil/menyusui, sampai
tensi darah tinggi.
Setiawan mengapresiasi
kabupaten/kota yang progres vaksinasi COVID-19 hampir mencapai 100 persen,
seperti Kota Bandung (97,90 persen), Kota Cimahi (84 persen), dan Kota Depok
(73,19 persen).
"Ini untuk seluruh Jawa
Barat progresnya sudah diangka 60 persen, nah Garut di 40 persen per tanggal 6
Februari. Tapi, per hari 8 Februari sudah masuk diangka 62,5 persen, artinya
sudah masuk rata-rata Jabar," ucapnya.
"Ada yang lebih tinggi yakni
Kota Bandung, ini 97 persen. Makanya saya ke sini ke Garut coba kejar karena
ada satu kota yang bisa 90 persen lebih. Per hari ini harusnya Jabar pun masuk
70 persen untuk yang pertama, kalau yang dosis II baru sekitar 10 persen,"
tambahnya.
Setiawan melaporkan, suplai
vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat didistribusikan secara bertahap kepada
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar. Pada tahap I termin I, Jabar menerima
97.080 dosis. Sedangkan pada tahap I termin II, Jabar menerima 253.640 dosis.
"Garut ini kebagian tahap I
termin II, jadi terlambat satu minggu dari tujuh daerah yang menerima vaksin
tahap I termin I. Jadi saya memahami akan ada yang terlambat kurang lebih satu
minggu dari daerah yang menerima vaksin pada tahap I termin I," katanya.
"Prioritas pertama SDM
Kesehatan, kalau kita melakukan akselerasi, kalau SDM Kesehatan selesai, lebih
cepat lagi target selanjutnya," imbuhnya. (hms/red).