BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Program petani milenial yang disampaikan Gubernur Jabar saat persemian Smart
Green House PT. Argo Jabar di Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut, baru baru
ini, dimata Sekretaris Komisi II DPRD Jabar Yunandar R Eka Perwira, dinalai
hanya Gimik dari seorang Ridwan Kamil, biar kelihatan keren tetapi konsepnya
tidak jelas.H.Yunandar R Eka Perwira ( Sekretaris Komisi II DPRD Jabar)
Menurut Yunandar, program petani
milenial yang disampaikan Gubernur Jabar tidak ada dalam Rancangan Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jabar 2018-2023.
Yang ada, itu adalah Petani Juara.
“Komisi II DPRD Jabar, dalam
rapat dengan Dinas terkait , mempertanyakan apakah sudah memiliki konsep yang
jelas dan matang untuk merealisasikan program Petani Juara ? dan ditambah lagi program petani milenial ?.....
Ternyata pihak Dinas juga kebingungan untuk merealisasikannya”, kata Sekretaris
Komisi II Yunandar R Eka Perwira saat dihubungi faktabandungraya.com, di
Bandung, Sabtu (6/2-2021).
Kita di Komisi II tentunya dapat
memahami pusingnya Kepala Dinas terkait dalam mendukung suksesnya sector perekonomian khusus
di bidang pertanian. Hal ini kerana, konsepnya tidak jelas dan matang; plot
anggaran minim. Bahkan, pada setiap pembahasan anggaran APBD, sector perekonomian
untuk meraih alokasi anggaran 10 persen dari total APBD aja sangat sulit.
Untuk merealisasikan program
Petani Juara, Dinas-dinas mitra Komisi II sudah kerepotan, apalagi ditambah
program Petani Milenial..
Jadi cukup wajar, kalau program
Petani Milenial hanya gimik, biar kelihatan keren tetapi gak ada konsepnya,
yang pusing ya Dinasnya ! Pertama gak dikasih anggaran, ke-dua dia harus
ngurusin itu, terus ke-tiga, gimana nanti merealisasikannya, ujar Politisi PDI
Perjuangan ini.
Lebih lanjut, Yunandar mengatakan,
program petani millennial itu bertentangan dengan Ketahanan Pangan, secara
konsep, ini gak pernah dikaji dan tidak ada di dalam RPJMD, yang ada dalam
RPJMD itu petani Juara, yang sampai hari
ini juga gak ada konsepnya apa itu, kemudian modal dari BJB, masa asset pemprov
dijadikan jaminan kan gak bisa juga, itu gak logis. Tetapi tiba-tiba ada petani
milenial.
Adapun terkait program Petani
Milenial yang diakan diluncurkan oleh Gubernur Jabar pada pertengahan Februari
ini, Komisi II juga mempertanyatakan. Namun,
ketika hal ini ditanyakan kepada Dinas terkait,
kepala Dinasnya menyatakan, Kami akan mencetak kaderisasi petani melalui
pinjaman lahan milik Provinsi di Garut sebanyak, 1000 ha masing masing akan
diberi 2000 m2, nanti modalnya dari BJB hasilnya akan diekspor ke Korea berupa
Kimcha, penjelasannya begitu.
Jadi program Petani Milenial ini
tidak masuk diakal dan bertentangan dengan program ketahanan pangan. Karena, sudah
jelas kita butuh pangan kenapa di ekspor, begitu kan !. Jadi saya katakan,
program petani millennial itu bertentangan dengan Ketahanan Pangan, Katanya
kita krisis pangan, kenapa malah di ekspor! “ jelasnya.
Ia mengakui bahwa program gimit Petani
Milenial yang diwacanakan Ridwan Kamil, memang sangat ramai dibicarakan di
Media Sosial. Banyak, sekali masyarakat bertanya ke kawan-kawan anggota Komisi
II, mulai dari bagaimana cara daftarnya
dan cara seleksinya.
Kalau cara daftarnya mah gampang,
begitu sudah daftar dikasih lahan di Garut 2000 Meter persegi, lalu gimana cara
mengolahnya lahan tersebut, dimana tinggalnya, bagaimana biaya hidupnya, ujar
Yunandar penuh tanya .
Sebagai informasi bahwa, pada
minggu ke empat Januari lalu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat saat persemian
Smart Green House PT. Argo Jabar di Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut menyampaikan
bahwa pada pertengahan bulan Februari ini akan meluncurkan program 5.000 Petani
Milenial. Hal ini sebagai upaya untuk memaksimalkan lahan milik Pemprov Jabar
yang amat subur untuk menanam komoditas
pangan.
“Di tengah Februari nanti, kita akan launching gerakan 5000 Petani Milenial tahun 2021, Para petani milenial tersebut nanti diberi tanah 2000 meter, diberi modal oleh Bank BJB serta dibimbing dan akan dibeli produknya oleh PT Argo Jabar nantinya. “Yang penting tinggal di desa rezeki kota dengan skill digital Insya Allah bisnis mendunia,” ujar kang Emil –sapaan Ridwan Kamil. (sein/adv).