BANDUNG,
Faktabandungraya.com,--- Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Drs.H.Memo Hermawan
mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR)
Jawa Barat, bahwa hingga akhir tahun 2020 lalu, konektivitas jalan di Jabar
masih sekitar 50 persen lebih. Untuk itu, Komisi IV DPRD Jabar mendorong
Pemprov Jabar melalui Dinas BMPR untuk dapat ditingkatkan menjadi 60 persen
sampai akhir tahun 2023 mendatang.UPTD Wilayah V Dinas BMPR Jabar sedang melakukan perbaikan jalan (foto:istimewa)
Menurut Kang Memo --- sapaan Memo Hermawan---,
konektivitas jalan di Jabar tidak hanya jalan milik provinsi saja yang diperhatikan, Namun,
kuantitas dan kualitasnya jalan kabuapten kota pun harus diperbaiki. Termasuk
juga konektivitas dengan jalan Nasional.
“Konektivitas
itu dilihat dari kemantapan jalan dan aksesbilitasnya. Misalnya dari 10 jalan,
kemantapan yang baik baru dua ruas. Sisanya terhubung tapi jalannya ga mantap,”
ujar Kang Memo saat dihubungi melalui
telepon selulernya, belum
lama ini.
Kang Memo mencontohkan, di Kabupaten Garut, warga
Singajaya harus memutar melewati Cikajang dan Cisompet lebih dulu untuk sampai
Pameungpeuk lewat jalan berkualitas baik. Warga Garut Kota pun masih banyak
yang melewati Kabupaten Bandung untuk mencapai Cisewu yang masih Kabupaten
Garut.
Padahal bila dilihat dari peta wilayah kedua wilayah tersebut
lokasinya berdampingan, namun untuk mencapai lokasi tersebut harus mengakses
jalan melalui kecamatan lain bahkan kabupaten lain. Hal ini karena belum terkonektivatasnya jalan,
sehingga angka konektivitasnya sedikit.
Guna meningkatkan konektivitas jalan yang masih
dibawah 50 persen, salah satu caranya dengan menyelesaikan kesenjangan
infrastruktur untuk Jabar selatan. Untuk itu, DPRD Jabar melalui Komisi IV mendorong pihak Dinas BMPR Jabar agar angka konektivitas terus ditingkatkan
sebagaimana tertuang dalam RPJMD Jabar dibawah kepemimpinan Gubernur Ridwan
Kamil – dan Wagunb Uu Ruchanul Ulum.Beginilah kondisi jalan disalah satu wilayah Jabar Selatan (Foto:istimewa)
Konektivitas jalan
Jabar Selatan angkanya masih kurang dari 50 persen atau belum terkonek dengan
baik. Hal ini tentunya berbeda dengan jalan-jalan di wilayah Jabar Utara,
Tengah dan Barat yang sudah terkonek dengan baik, ungkap Kang Memo, Ketua Fraksi
PDI Perjuangan ini.
Pantai
selatan, sekarang sudah diprioritaskan jadi terhubung sampai timur. Namun,
konektivitas jalur tengah dan selatan hampir 100 Km jadi jaraknya jauh.
“Ini
yang harus dipotong. Koridor barat timur kurang tapi kalau utara selatan cukup
banyak yang dibangun. Barat ke timur masih sedikit,” kata politisi
senior PDI Perjuangan ini.
Lebih lanjut kang Memo, yang pernah menjadi Wakil
Buapti Garut periode 2004-2009 mengatakan, akibat tak terkoneksi antar
wilayah kecamatan terutama di Jabar Selatan, sehingga kalau pergi ke kecamatan
lain terpaksa jalannya berputar dulu. Hal inilah, secara tidak langsung membuat
ketimpangan antar wilayah, tandasnya. (adikarya/husein).