BANDUNG,
Faktabandungraya.com,--- Gerakan Nasional Wakaf Uang
(GNWU) yang dicanangkan pemerintah menjadi salah satu fokus pengembangan
ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Dengan potensi yang mencapai 180
Triliun Rupiah per tahun, gerakan ini perlu didukung kanal-kanal penerima wakaf
untuk mempermudah para pewakaf menyerahkan wakafnya. Untuk itu, PT Pos
Indonesia (Persero) yang memiliki banyak cabang di pelosok tanah air, sangat
berpotensi menjadi kanal penerimaan wakaf uang yang efektif.Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin ( foto :istimewa)
“PT Pos itu merupakan salah satu
kanal yang sangat potensial karena (cabangnya) tersebar di seluruh Indonesia
bahkan sampai di tingkat kecamatan dan kelurahan. Jadi saya kira ini merupakan
kanal yang sangat efektif, sehingga masyarakat di mana-mana bisa berwakaf
melalui PT Pos,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menerima
audiensi jajaran Direksi PT Pos Indonesia (Persero) melalui konferensi video di
Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, Selasa
(16/02/2021).
Oleh sebab itu, Wapres meminta
kepada Pos Indonesia untuk berkoordinasi lebih lanjut dengan Komite Nasional
Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) guna
membahas kerjasama yang dapat dilakukan.
“Maka nanti saya minta PT Pos
Indonesia untuk berkomunikasi dengan Badan Eksekutif KNEKS yang juga memang
bekerjasama dengan Badan Wakaf Indonesia,” pintanya.
Keterlibatan PT Pos Indonesia
ini, kata Wapres, selain menjadi partisipasi yang sangat bermanfaat juga akan
bernilai ibadah.
“Mudah-mudahan keikutsertaan
Kantor Pos ini selain juga merupakan satu partisipasi yang sangat besar
manfaatnya, mudah-mudahan juga menjadi ibadah,” ujar Wapres.
Sebelumnya, Direktur Utama PT
Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi melaporkan bahwa Pos Indonesia
memiliki portofolio jasa keuangan serta kantor cabang dan agen di seluruh
Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai titik pengumpulan wakaf uang.
“Jadi kami laporkan Pak Wapres,
bahwa Pos Indonesia ini punya 4.850 cabang di seluruh Indonesia, kemudian kita
punya agen untuk jasa keuangan sekitar 20 ribu agen yang juga tersebar di
seluruh Indonesia,” paparnya.
Bahkan, kata Faizal, Pos
Indonesia akan mempermudah para pewakaf dalam membayarkan wakafnya karena dapat
dilakukan secara fisik dengan datang ke kantor pos atau dengan interaksi
digital melalui aplikasi Pos Giro Mobile (PGM).
“Memang core system
(sistem inti) kami di jasa keuangan ini menggunakan giro. Giro kami ini tidak
sama dengan giro bank, karena giro pos tidak memberikan imbal jasa sebagaimana
gironya bank,” paparnya.
Di samping itu, lanjut Faizal,
PT Pos Indonesia (Persero) memiliki empat program bisnis syariah lain untuk
mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
“Pertama kami merencanakan untuk
bisa menerima setoran haji reguler,” ujarnya.
Adapun program kedua, lanjut
Faizal, adalah kerjasama dengan travel haji untuk pengurusan umroh dan haji.
“Jadi kantor-kantor pos kami
dapat dijadikan sebagai kantor cabang travel umroh dan haji,” ungkapnya.
Selanjutnya, Faizal menyebutkan
program ketiga adalah perdagangan emas digital melalui kerjasama dengan
berbagai pihak termasuk Pegadaian. Sedangkan program keempat adalah pembiayaan
haji dan umroh.
“Jadi ini empat hal, rencana
strategis di bisnis syariah Pos Indonesia untuk melengkapi bisnis kami di jasa
keuangan,” pungkasnya.
Turut hadir mendampingi Faizal
pada audiensi kali ini Direktur Keuangan Endy Pattia Rahmadi Abdurrahman,
Direktur Kelembagaan Nezar Patria, Direktur Kurir dan Logistik Hariadi, Direktur
SDM dan Umum Tonggo Marbun, serta Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan
Charles Sitorus.
Sementara, Wapres didampingi
oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bambang
Widianto, dan Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi.(*/red).