Klik
BANDUNG, faktabandungraya.com,--- Masa pandemi Covid-19 memberikan dampak dan tantangan tersendiri bagi insan media pers khususnya bagi pekerja media atau wartawan. Dalam kondisi pandemi yang mengguncang setiap sendi dan sektor kehidupan.
Kehadiran pers sesuai fungsi dan perannya, harus tetap bisa berkontribusi memberikan informasi sebagai pemenuhan hak masyarakat, edukasi guna mengembangkan pendapat umum berdasarkan sumber yang tepat akurat dan benar, serta kontrol sosial di tengah disrupsi informasi sebagai upaya pengawasan dan kritik yang berkaitan dengan kepentingan umum.
Di satu sisi, pekerja media atau wartawan juga sebagai unsur atau kelompok profesi yang terdampak pandemi Covid-19. Dalam sisi kesehatan, pekerja media atau wartawan adalah salahsatu kelompok rentan dalam pemaparan virus Covid-19. Karena mobilitas tinggi dalam menjalankan peran memenuhi hak informasi bagi masyarakat.
Sementara, bagi sektor ekonomi, pekerja media atau wartawan secara langsung juga berdampak akibat perusahaan media sebagai tempat bernaung wartawan mengalami penurunan ekonomi dari sektor bisnis dan periklanan.
Menyikapi peranan dan kebebasan pers di masa pandemi Covid-19, Ketua Komisi Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI Pusat Kamsul Hasan menyampaikan, meskipun pandemi memberikan dampak terhadap sisi kesehatan dan ekonomi bagi pekerja media dan perusahaan pers.
Wartawan dituntut harus tetap bekerja profesional sesuai fungsi dan perannya di tengah masyarakat dan pemerintahan. Mampu menjaga kemerdekaan pers indonesia yang merupakan bagian dari demokrasi, keadilan dan supremasi hukum.
"Pandemi memang membuat penghasilan media surut dan kesejahteraan wartawan (ikut) melorot, sementara rambu-rambu (aturan) semakin meningkat. Tapi kita harus tetap menjaga profesionalisme, supaya tidak melanggar aturan yang bisa membuat kemerdekaan pers ini diamputasi," pesan Kamsul Hasan saat memberikan materi di kegiatan Workshop & Konferensi Wilayah PWI Kota Bandung Tahun 2021, di Bandung, Selasa (30/03/2021).
Dirinya juga menyikapi semakin ketat nya aturan dan pedoman yang harus ditaati sebagai seorang jurnalis dalam menghasilkan berita. Di tengah tantangan banjirnya informasi yang tersaji di media sosial. Kehadiran wartawan harus tetap bisa mempertahankan Kode Etik Jurnalistik sebagai acuan dasar dalam memproduksi setiap informasi, agar bisa dipertanggungjawabkan akurasi dan validitasnya. Profesi wartawan sebagai salahsatu garda terdepan melawan informasi dan berita HOAX (Bohong) di tengah masyarakat.
Sementara, Ketua PWI Jawa Barat Hilman Hidayat menyampaikan beberapa fakta dan data terkait dampak pandemi Covid-19. Dirinya menyebut, penambahan angka kemiskinan baru sebanyak 1,1 juta. 3 sampai 9% masyarakat kehilangan pekerjaan. Menurut survey, kata Hilman, akibat pandemi Covid-19, 68% penduduk Indonesia mengalami stres biasa, 19% mengalami stres berat.
Dalam kondisi seperti ini, keberadaan media pers dibutuhkan guna menyampaikan informasi yang membangun dan membangkitkan optimisme di tengah masyarakat. "Sesuai fungsi pers, melalui media informasi harus bisa mengedukasi masyarakat dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Memiliki tanggungjawab membangun optimisme dan berkontribusi mengedukasi masyarakat di tengah disrupsi teknologi informasi. Dirinya juga menilai perlunya perhatian dari pemerintah terhadap pelaku media atau perusahaan media pers.
Kalo dari sisi kesehatan, lanjut Hilman, memang sudah ada bantuan vaksin. Tapi kalau sisi ekonomi dirinya sudah sering kali bicara dengan sesama pemilik perusahaan media berharap pemerintah memberikan insentif kepada pelaku media dan perusahaan pers, seperti insentif yang diberikan kepada pelaku industri lain.
"Kita juga seharusnya mendapatkan perhatian dari pemerintah, karena kita juga punya pegawai yang juga ikut memerangi pandemi. Kita termarjinal," ungkapnya.
"Berbeda dengan perusahaan-perusahaan lain, mendapatkan program insentif dari pemerintah. Nah inilah fungsi wartawan juga, anda punya suara, punya pena dan punya tulisan memberikan pengaruh, meminta keadilan juga. Ini (bagian) fungsi dan peranan pers," imbuhnya.
Dalam kondisi seperti ini, keberadaan media pers dibutuhkan guna menyampaikan informasi yang membangun dan membangkitkan optimisme di tengah masyarakat. "Sesuai fungsi pers, melalui media informasi harus bisa mengedukasi masyarakat dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Memiliki tanggungjawab membangun optimisme dan berkontribusi mengedukasi masyarakat di tengah disrupsi teknologi informasi. Dirinya juga menilai perlunya perhatian dari pemerintah terhadap pelaku media atau perusahaan media pers.
Kalo dari sisi kesehatan, lanjut Hilman, memang sudah ada bantuan vaksin. Tapi kalau sisi ekonomi dirinya sudah sering kali bicara dengan sesama pemilik perusahaan media berharap pemerintah memberikan insentif kepada pelaku media dan perusahaan pers, seperti insentif yang diberikan kepada pelaku industri lain.
"Kita juga seharusnya mendapatkan perhatian dari pemerintah, karena kita juga punya pegawai yang juga ikut memerangi pandemi. Kita termarjinal," ungkapnya.
"Berbeda dengan perusahaan-perusahaan lain, mendapatkan program insentif dari pemerintah. Nah inilah fungsi wartawan juga, anda punya suara, punya pena dan punya tulisan memberikan pengaruh, meminta keadilan juga. Ini (bagian) fungsi dan peranan pers," imbuhnya.
Lanjut Hilman, Kita dikejar dengan tanggung jawab yang besar, pers sebagai fungsi media massa, fungsi pendidikan, dan melawan pemberitaan hoax. Namun dipandang dari lembaga ekonomi, dalam kondisi pandemi ini kita kedodoran dan ditinggalkan, pungkasnya.
Berkaitan dengan gelaran Workshop dan Konferensi Wilayah PWI Kota Bandung Tahun 2021. Selain membahas peranan dan kebebasan pers pada masa pandemi Covid-19. Dalam konferensi wilayah, PWI wilayah Kota Bandung akan melakukan pemilihan ketua terpilih melalui voting dari anggota PWI yang memiliki hak suara.
Berkaitan dengan gelaran Workshop dan Konferensi Wilayah PWI Kota Bandung Tahun 2021. Selain membahas peranan dan kebebasan pers pada masa pandemi Covid-19. Dalam konferensi wilayah, PWI wilayah Kota Bandung akan melakukan pemilihan ketua terpilih melalui voting dari anggota PWI yang memiliki hak suara.
PWI Kota Bandung mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung, bank bjb, PT. Pos Indonesia LPS, bank bjb Syariah. Serta pihak yang mendukung atas kelancaran dan suksesnya Konferwil I PWI kota Bandung. (cuya/sein).