BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Pemerintah Kota Bandung melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Juara
Kota Bandung, akan menyasar kepada 9.000 orang pedagang pasar
tradisional untuk dilakukan vaksinasi.Vaksinasi di pasar tradisional
Menurut Direktur Utama, Direktur
Utama Perumda Pasar Juara Kota Bandung, Herry Hermawan mengungkapkan, jumlah
pedagang di 37 pasar tradisional tercatat sekitar 17.000 orang. Namun hanya
9.000 orang saja yang layak dan ditargetkan mendapat penyuntikan vaksin.
Dikatakan, dari 17.000 orang
pedagang tersebut dan kenapa hanya ditargetkan untuk 9.000 pedagang, karena ada
beberapa alasan, diantaranya bahwa ada sejumlah pedagang yang memiliki catatan
kesehatan yang tidak direkomendasikan untuk menerima vaksin. Selain itu, ada
juga pedagang yang tidak beridentitas (KTP) Kota Bandung, sehingga ditargetkan
sebanyak 9.000 pedagang saja, ujarnya kepada wartawan di sela-sela gebyar
vaksinasi di ITC Kebon Kalapa-Bandung ,Kamis (25/03-2021).
Herry mengatakan, saat
penyuntikan vaksin pertama bagi pedagang pasar tradisional di Pasar Sederhana
pada 27 Februari silam respon dari para pedagang masih minim. Guna mengatasi
hal itu, Herry bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung dan
relawan masyarakat untuk sosialisasi serta edukasi mengenai program vaksinasi.
Hasilnya, kini responnya berbalik
menjadi sangat antusias untuk bisa mendapatkan vaksin. “Akhirnya malah banyak
yang mulai menyadari. Dan pada vaksinasi kedua di Baltos animonya terus
meningkat," katanya Kamis (25 Maret 2021).
"Sampai pada hari ini tidak
semua pedagang yang terdaftar bisa dilaksanakan. Itu karena keterbatasan kuota.
Akhirnya kita pilih siapa yang mendaftar lebih dahulu,” imbuh Herry.
Pada gebyar vaksinasi di ITC
Kebon Kalapa, selain pedagang di ITC Kebon Kalapa, di lokasi ini juga turut
mengakomodir pelaku usaha dari Pasar Cikapundung. Penyuntikan kali ini
disediakan sebanyak 150 dosis vaksin.
“Secara keseluruhan yang sudah
divaksin dengan di ITC ini mencapai 900 pedagang,” ungkapnya.
Menurut Herry, saat ini pihaknya
baru mendapatkan tambahan jatah kuota untuk pedagang pasar tradisional.
Rencananya, 1.000 dosis akan diberikan kepada pedagang pada pekan depan.
“Kemarin kita dapat informasi
dari Dinkes Kota Bandung. Kuota yang diberikan untuk tahap pertama sekitar
1.700 orang. Kemarin kami rapat dengan pihak Dinkes dan menyampaikan bahwa
untuk pasar berikutnya dilakukan Senin (30 maret), kita kejar 1.000 pedagang,”
jelasnya.
Herry menuturkan untuk lokasi
penyuntikan bakal dilaksanakan di Pasar Balubur (Baltos). Karena ada satu
lantai yang bisa digunakan secara penuh untuk peyuntikan.
Sehingga tetap dapat diterapkan
protokol kesehatan untuk menampung seribu pedagang dalam satu hari. “Nanti
gabungan dari Pasar Dago Simpang, Cihapit, dan Kebon Sirih. Baltosnya masih ada
dan beberapa pasar di sekitar situ yang terdata,” terangnya.
Herry berharap, penyuntikan
vaksin bagi para pedagang sudah bisa terlaksana sebelum memasuki bulan Ramadan.
Bahkan, sebiasa mungkin telah menuntaskan hingga dosis kedua.
Sebab, Herry menyatakan saat
Ramadan hingga Idulfitri, aktivitas di pasar tradisional meningkat. Sehingga,
momentum pemulihan ekonomi ini harus didukung dengan penanganan kesehatan.
“Dengan vaksinasi, pedagang
terlindungi dari sebaran Covid-19. Transaksi di dalam pasar tradisional akan
lebih baik. Karena para pembeli juga yakin pedagang telah terproteksi dengan
vaksinasi," katanya.
"Ini adalah upaya penanganan
kesehatan dan pemulihan ekonomi. Karena menjelang lebaran nanti, kegiatannya
luar biasa,” katanya. (aspu/red).