BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Menyambut bulan suci Ramadhan 1442 H, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus
mengupayakan program vaksinasi menyasar sektor pelayanan. Tanpa terkecuali bagi
pegawai mall atau pusat perbelanjaan, ritel dan para pedagang pasar.Pemkot Bandung melaksanakan Vaksinasi di Mal, Ritel dan Pasar-pasar (foto:humas)
Kepala Dinas Perdagangan dan
Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan, hingga saat ini
pihaknya sudah melaksanakan vaksinasi di tiga pusat perbelanjaan atau mal.
Total sebanyak 730 orang sudah mendapatkan vaksin saat penyuntikan di Paskal
23, Trans Studio Mal, dan Bandung Indah Plaza.
Elly menuturkan, vaksinasi juga
menyasar para pegawai ritel atau pasar swalayan. Ada 723 orang pegawai di Borma
Dakota, Yogya Kepatihan dan Superindo Pissetsquare yang telah divaksin
Cobid-19, CoronaVac dari Sinovac.
"Kita juga sudah berikan
vaksin pedagang pasar tradisional. Sudah ada 800 orang di Pasar Sederhana,
Pasar Balos, Pasar Kosambi dan Pasar Baru," kata Elly, Sabtu, (20/03-2021).
Elly mengaku terus berkoordinasi
dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung untuk bisa mengupayakan quota
tambahan vaksin bagi pegawai mal, ritel dan pedagang pasar tradisional.
Pelaksanaan vaksinasi di mal,
ritel dan pasar tradisional bukan hanya sebatas upaya untuk menekan penyebaran
Covid-19 semata. Namun selebihnya merupakan langkah guna memulihkan kembali pertumbuhan
ekonomi di Kota Bandung.
"Vaksin ini juga untuk
meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang akan berbelanja. Apalagi
nanti saat Ramadan bisa menjadi momentum untuk pemulihan ekonomi di Kota
Bandung. Alhamdulillah karena termasuk pelayanan bagi publik jadi bisa
mendapatkan vaksin," jelasnya.
Elly mengungkapkan di momentum Ramadan 1442 H kali ini menjadi tahun pertama bagi mal atau pusat perbelanjaan beroperasi. Karena di tahun sebelumnya mal baru boleh buka setelah Hari Raya Idulfitri 2020 lalu.
Saat itu, mal hanya diperbolehkan
beroperasi hanya untuk membuka toko ritel penyedia bahan makanan dan toko
obat-obatan. Sementara gerai perbelanjaan lainnya masih belum diperkenankan
dibuka.
"Oleh karena itu, kami
mengharapkan melalui APPBI (Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia)
dan Aprindo (Asosiasi Penguasa Ritel Indonesia) untuk meningkatkan protokol
kesehatan 5M. Karena nanti, aktivitas masyarakat semakin meningkat,"
ungkapnya.
Elly meminta para pengelola tetap
disiplin terhadap protokol kesehatan. Sebab, Disdagin selalu menurunkan petugas
untuk mengawasi kedisiplinan mal ataupun ritel dalam menjalankan protokol
kesehatan.
"Ada petugas dari kita yang
turun ke lapangan untuk mengawasi apakah itu kaapsitas, jam oeprasional dan
protokol kesehatan jangan sampai ada pelanggaran, nanti juga apalagi saat
ramadan," jelasnya.
Perihal permohonan bantuan
tambahn vaksin untuk pegawai mal, ritel dan pedagang pasar tradisional, Kepala
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung, Rosye
Rosdiani menyatakan, bakal berupaya memenuhinya.
Salah seorang pegawai Mal sedang di vaksin (foto:humas). |
"Secara bertahap semuanya
akan divaksin menysuaikan dengan ketersediaan vaksin," kata Rosye.
Perlu diketahui, hingga 17 Maret
2021, jumlah penerima vaksinasi tahap 1 untuk tenaga kesehatan untuk dosis 1
yaitu 24.709 orang (100 persen). Sedangkan untuk dosis 2 sebanyak 23.164 orang
atau sekitar 94 persen.
Sedangkan sasaran tahap 2 dalam
Sistem KPCPEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional) yaitu
450.082 orang. Jumlah tersebut gerdiri dari 305.666 lansia dan 144.416 pelayan
publik.
Hingga 17 Maret lalu, cakupan
Tahap 2 untuk Lansia sebanyak 19.753 orang (16,6 persen) dan pelayan publik
sebanyak 17.074 orang (11,82 persen). Sisa 413.255 orang harus selesai pada
Juni minggu kedua.
Untuk mencapai target tersebut,
Pemkot Bandung menyediakan 184 pos vaksinasi. Pos tersebut terdiri dari 34
rumah sakit dan 150 puskesmas dan klinik.
Setiap rumah sakit menerima 100
orang sasaran per hari. Sedangkan puskesmas dan klinik menerima 50 sasaran per
hari.
Sebagai persiapan untuk menggelar
pembelajaran tatap muka, Pemkot Bandung juga bakal memvaksin para guru. Data
guru ASN dan Non ASN berasal dari Dinas Pendidikan dan Kementeria Agama
terdapat 20.000 orang guru.
Data terakhir menyebutkan, telah
ada 1.300 orang (Disdik) dan 600 orang (Kemenag) yang divaksin. (hms/red).