BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Setiap kali turun hujan dengan intensitas tinggi dan lama, beberapa kawasan di
wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi selalu mengalami musibah banjir. Hal disebabkan selain drainase yang kurang
baik dan kecil, juga disebabkan oleh tersumbatnya a liran Sungai Cijambe. Untuk itu perlu segera dibangun kanal di
wilayah Tambun Selatan sebagai antisipasi banjirnya.Banjir bekasi di wilayah Tambun, beberapa waktu lalu (foto:istimewa)
Menurut anggota Komisi IV DPRD
Jabar, Drs.H.Memo Hermawan, selama belum dibangun Kanal Banjir di wilayah
Tambun Selatan, maka setiap kali turun hujan dengan intensitas tinggi dan dalam
waktu cukup lama, air dari sungai Cijambe pasti meluap.
Untuk itu Komisi IV DPRD Jabar
mendorong pemerintah provinsi Jabar melalui Dinas Bina Marga dan Pentaan Ruang
dan Dinas Sumber Daya Air untuk secepatnya merealisasikan pembangunan kanal
banjir di wilayah Tambun Selatan, kata Kang Memo—sapaan Memo Hermawan, Senin (24/5-2021).
Dikatakan, ada beberapa kawasan
di Bekasi yang menjadi langganan banjir, seperti didaerah KM 19, Jatimulya dan
Tambun. Dikedua kawasan ini dilintasi
sungai Cijambe, yang mana kalau hujan deras sudah dapat dipastikan akan mengalami
banjir.
Keluh –kesah warga Bekasi
terutama yang tinggal di Jatimulya dan Tambun, sudah sangat sering disamapikan
kepada DPRD Jabar. Bahkan dalam setiap kali anggota DPRD Jabar asal Dapil
Bekasi melakukan kegiatan reses, lagi–lagi aspirasi yang disampaikan terkait
masalah banjir.
Untuk itu, DPRD Jabar bersama
Dinas Bina Marga dan Penataa Raung sudah merencanakan untuk membangun Kanal
banjir di wilayah Tambun dan Jatimulya Bekasi tersebut.
Kini kajian dan DED ( Detail
Engineering Design) sudah dibuatkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda). Setelah DED selesai, maka selanjutnya akan kita bahas bersama soal
biaya anggaran pembangunan kanalnya.Drs.H. Memo Hermawan, Anggota DPRD jabar
“Air hujan yang turun di wilayah
Bekasi nanti akan dialirkan ke Sungai Cijambe, selanjutnya diteruska Muara dan
akan berakhir ke laut”, ujarnya.
Untuk mendorong percepatan air
hujan masuk ke sungai Cijambe, maka akan dibangun beberapa saluran tersier yang
membentang dari Kota Bekasi ke Kabupaten Bakasi hingga muara dan berakhir ke
laut.
Adapun terkait besaran anggaran
yang dibutuhkan, diperkirakan mencapai sebesar Rp.1 Triliun. Mengingat cukup
besarnya dana yang dibutuhkan, maka salah satu solusinya, yaitu harus kita
bicarakan dengan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR-RI dan Bappenas RI di
Jakarta.
Kita berharap sekali Pemerintah
Pusat dapat mendukung anggaran, syukur-syukur semua yang dibutuhkan atau paling tidak
minimal 2/3 dari kebutuahn yang diperkirakan dapat dipenuhi. Sehingga tidak
begitu berat beban APBD Jabar dalam pembangunan Kanal Banjir Bekasi, tandasnya.
(adikarya/husein).