bjb Go Smart City Sarana Implentasi ETPD Secara End to End |
Untuk itu, bank bjb saat ini
telah mengembangkan sejumlah inovasi terkait transaksi digital di berbagai lini
dalam bentuk platform dan aplikasi. Bahkan seluruh program inovasi terintegrasi
dalam program bjb Go Smart City.
Transformasi digital sudah
menjelma kewajiban yang perlu diadaptasi oleh seluruh kalangan, tak terkecuali
pemerintah. Digitalisasi atau elektronifikasi dapat diterapkan di berbagai
program pemerintah termasuk sektor pelayanan publik.
Apalgi dimasa pandemi Covid-19,
dimana masyarakat dituntut untuk dapat mengurangi mobilitas dan pertemuan tatap
muka. Melalui elektronifikasi berbagai program dan layanan publik, banyak hal
akan berjalan dengan lebih cepat, efisien, dan tertib. Oleh karenanya, saat ini
ETPD sedang digencarkan untuk diterapkan di berbagai daerah di Indonesia.
Melalui program Bjb Go Smart City
sebagai sarana implementasi ETPD secara end to end dan dapat diterapkan di
seluruh area Jawa Barat dan Banten. Di dalamnya terdapat kompen-komponen
penopang upaya perwujudan kota pintar, yang memungkinkan sejumlah transaksi rutin
masyarakat dilakukan secara daring.
Komponen bjb Go Smart City di
antaranya meliputi Go Government, Go Branding, Go Economy, Go Living, Go
Society dan Go Environment. Setiap komponen menyediakan sarana transaksi
digital dan program untuk mendukung program Smart City pemerintah daerah.
Untuk komponen Go Government, di
dalamnya terdapat layanan e-Tax, e-BPHTB, e-Retribusi, SP2D Online, IBC, hingga
Smart Village. Go Branding mencakup layanan Kartu ATM/Debit Co-Branding, Kartu
Pegawai, dan Kartu Kredit Pemerintah. Sementara Go Economy terdiri dari
fasilitas Kredit UMKM, Kredit ASN, bjb BiSA (Digital laku Pandai), dan bjb
Indah (Infrastruktur Daerah).
Adapun Go Living menyediakan
sarana transaksi mutakhir yang mendukung kemudahan gaya hidup modern yang serba
digital dan serba praktis. Seperti uang elektronik bjb DigiCash, Virtual
Account, dan bjb Edupay. Sementara Go Society memiliki fasilitas e-Ticketing
dan e-Parking, dan Go Environment diimplementasikan melalui CSR bank bjb.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary
bank bjb Widi Hartoto mengatakan, digitalisasi transaksi telah menjadi fokus
dan arah inovasi bank bjb dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini sejalan dengan
komitmen bank bjb untuk senantiasa dapat memberikan layanan perbankan yang
prima dan relevan dengan perkembangan zaman.
"bank bjb selalu berkomitmen
untuk terus menjadi menjadi garda terdepan dalam meningkatkan inklusi keuangan
masyarakat melalui digitalisasi perbankan. Termasuk dalam memanfaatkan big data
untuk menyusun strategi pengembangan produk dan layanan digital. Hal ini semata
diwujudkan untuk menghadirkan layanan perbankan yang lebih baik lagi bagi
seluruh pihak, baik masyarakat luas maupun pemerintah,” ungkapnya.
Layanan transaksi digital yang
dapat diakses masyarakat, Widi mencontohkan, adalah pembayaran pajak secara
digital. Saat ini, nasabah bank bjb dapat melakukan pembayaran Pajak Bumi dan
Bangunan hingga Pajak Kendaraan Bermotor dalam satu aplikasi bjb DigiCash,
terintegrasi dengan uang elektronik bank bjb. Digitalisasi pembayaran pajak ini
akan memudahkan masyarakat untuk menunaikan kewajibannya dan pada gilirannya
akan meningkatkan penerimaan pajak pemerintah.
"Melalui inovasi ini, bank
bjb tak hanya membantu memudahkan masyarakat dalam membayar pajak. Namun juga
meningkatkan penerimaan pajak daerah melalui channel digital karena potensi
pajak yang masih dilakukan secara konvensional dapat teroptimalisasi,”
ungkapnya.
Dari Badan Pendapatan Daerah
(Bapenda) Jawa Barat misalnya, masih terdapat potensi elektronifikasi transaksi
hingga mencapai Rp7,1 triliun hanya dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Jumlah itu masih akan bertambah bila merujuk pada potensi penerimaan lainnya
seperti BPHTB, PJDL, PBB, DPMPTSP dan WEBREG.
"Mudah-mudahan lewat
kemudahan transaksi ini dan recovery situasi Covid-19 di kalangan masyarakat,
potensi-potensi tersebut ini dapat dijangkau,” ungkapnya.
Selain itu, uang elektronik bjb
DigiCash juga dapat digunakan untuk melakukan transaksi di sektor lifestyle
seperti pembayaran merchant kuliner, kesehatan, otomotif, dan sebagainya.
Bahkan, bank bjb secara berkala juga kerap melangsungkan program-program diskon
dan potongan harga bagi para nasabah yang bertransaksi di sejumlah merchant
dengan menggunakan Quick Respose Code Indonesian Standard (QRIS).
“Hal ini sejalan dengan target
yang dicanangkan Bank Indonesia untuk mewujudkan 12 juta pengguna QRIS di
Indonesia, selain juga memudahkan masyarakat untuk bertransaksi. Keuntungan
transaksi elektronik menggunakan digital payment selain praktis, juga memudahkan
pembukuan karena setiap transaksi tercatat otomatis,” ungkapnya.
Terlibat
Dalam TP2DD
Tak hanya di tingkat kota,
pewujudan ETPD juga dicanangkan di tingkat desa melalui Smart Village. Platform
ini merupakan aplikasi sistem informasi desa berbasis digital. Smart Village
mencakup data-data yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan desa, termasuk
potensi desa, pelayanan publik, dan semua bentuk informasi lain yang dapat
diakses oleh masyarakat.
Komitmen untuk mengakselerasi
ETPD juga ditempuh bank bjb melalui keterlibatannya dalam Tim Percepatan dan
Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Tim yang dibentuk di awal tahun ini
merupakan ujung tombak penerapan digitalisasi di daerah.
Salah satu tugas strategis TP2DD
di antaranya adalah menetapkan arah kebijakan implementasi ETPD sebagai langkah
peningkatan efesiensi, efektivitas dan transparansi sistem pelayanan publik
juga keuangan pemerintah daerah. Juga memastikan terjadinya percepatan dan
perluasan digitalisasi di seluruh lapisan masyarakat.
Struktur TP2DD melibatkan
pemerintah Provinsi Jawa Barat yang didukung oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa
Keuangan, dan industri perbankan lainnya termasuk bank bjb. (*/red).