Anggota Komisi IV DPRD Jabar M.Hasbullah Rahmat, S.Pd, M.Hum (foto :Husein) |
Untuk itu, anggota Komisi IV DPRD
Jabar , M.Hasbullah Rahmat, S.Pd, M.Hum meminta pemerintah kota Depok berkoordinasi
dengan operator pemilik kabel-kabel yang semrawut tersebut, baik itu dengan
pihakPLN maupun operator jaringan komunikasi.
Kesemrawutan kabel yang
terbentang dari tiang-ketiang, selain tidak elok dipandang mata, juga dapat
membahanyakan masyarakat yang setempat atau yang lagi melintas. Karena sewaktu-waktu ada dahan atau ranting
patah dan menimpa kabel-kabel tersebut, kabelnya putus dan mengenai masyarakat.
Tentunya menjadi masalah.
Demikian dikatakan, Legislative Jabar
Hasbullah Rahmat dari daerah pemilihan Kota Depok-Kota Bekasi ini saat dihubungi
melalui telepon selulernya, keitika diminta tanggapannya atau kesemrawutan
kabel –malang melintang di Kota Depok, Sabtu (22/5-2021).
Guna mengurangi resiko bahaya
terhadap masyarakat, Hasbullah menyarankan kepada pemerintah kota Depok untuk
segera membangun sistem Utility Ducting
Penerapan Utility Ducting
(jaringan utilitas terpadu dibawah tanah
atau yang jamak dikenal sebagai utility ducting system, memiliki banyak
kelebihan dibandingkan dengan menggantung diatas tiang, yang kelihatan
semrawut.
“Karena kalau sistem ducting itu
dia lebih rapi dan kalaupun ada operator yang menambah volume jaringan, itu
tinggal minta izin nambah sewa terus buka-tutupnya dimasukin kabelnya,” ujar
Hasbullah.
Jadi selama pemkot Depok tidak
menerapan utility ducting system, maka sampai kapanpun kesemrawutan kabel di
kota Depok tidak akan selelsai, ujar Hasbullah yang juga Ketua Badan Kehormatan
DPRD Jabar ini.
“Kalau tidak ada ducting maka
bisa dipastikan fasilitas infrastruktur jalan di Depok itu bulan ini digali
oleh PDAM, mungkin bulan depannya Telkom, bulan berikutnya PLN. Begitu
seterusnya. Jadi, tidak efektif dan merusak,” paparnya.
Ia juga menambahkan, ada
keuntungan bagi Pemkot Depok dengan utility ducting system, dimana Pemkot Depok
bisa menyewakan fasilitas tersebut ke pihak operator. Dengan begitu, selain
mengurai permasalahan kesemrawutan kabel diatas tiang, hasil sewa fasilitas itu
bisa masuk ke kas daerah.
“Karena ducting, ruang bawah tanah itu bisa
disewakan per meter kepada operator. Jadi, selain membuat estetika Kota Depok
makin cantik, tidak ada kabel yang malang-melintang dan juga untuk bisa
meningkatkan pendapatan bagi Kota Depok,” imbuhnya.
“Sehingga ke depan, harapan saya,
semua kabel-kabel yang malang-melintang di atas itu sudah dipendam ke bawah
semua dengan sistem ducting,” sambungnya.
Lebih lanjut Politisi PAN Jabar
ini mengatakan, selama ini para operator pemilik jaringan kabel tidak pernah
membayar retribusi kepada Pemkot Depok. Untuk, kalau kita bangun ducting,
gorong-gorong di bawah tanah, ductingnya dibangun, mau nggak mau ya mereka
harus sewa karena itu kan milik aset pemda Kota Depok,” terangnya.
Kita dapat melihat sendiri,
hampir disetiap pertigaan atau perempatan ajalan ada beberapa tiang berdiri
sebagai tempat menggantungkan kabel, sehingga bila akan dilakukan pelebaran
jalan, cukup kerepotan karena untuk menggeser tiang-tiang tersebut tidak
gampang. Karena tianng tersebut milik
operataor PLN, Telkom dan operator lainnya.tandasnya. (adikarya/husein).