Klik
BANDUNG, faktabandungraya.com,--- Beredar video berdurasi 27 detik di media sosial, laman grup Facebook @sasadu (Netizen Radar Bandung), Selasa (04/05). Dalam keterangan video yang diunggah oleh akun @Fandji menyebutkan, ''air limbah pabrik buat walungan citarik jadi hitam sampe ikan pada mabok. Jalan raya Rancaekek Majalaya'' .
Satgas Citarum Sektor 21 langsung mencari tahu faktor penyebab terjadinya peristiwa tersebut. Setelah ditelusuri dan mencari keterangan dalam video yang diambil di sungai Citarik di bawah jembatan Solokanjeruk, rupanya disebabkan oleh pembukaan bendungan di aliran sungai Cikijing, desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Pembukaan bendungan merupakan bagian dari proses terselesaikannya pengerjaan proyek rel kereta api ganda. Selama 6 bulan pengerjaan proyek jembatan kereta api, aliran sungai Cikijing di wilayah tersebut dilakukan pembendungan.
Dikatakan Dansektor 21 Citarum Harum, Kolonel Arm. Nursamsudin didampingi Konsultan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Sadiran, mengemukakan bahwa air berwarna hitam di sungai Cikijing dipastikan bukan air limbah, melainkan akibat pembukaan bendungan normalisasi sungai Cikijing yang berdekatan dengan proyek jembatan rel kereta api yang melintasi sungai Cikijing di hari sebelumnya.
“Terima kasih kepada masyarakat yang awalnya kaget melihat air menjadi keruh, ternyata setelah kita telusuri saat ini Saya sudah ada di lokasi,” kata Dansektor 21, Rabu, (5/5/2021).
Dijelaskan Dansektor 21, “kemarin sore kebetulan waktu membuka bendungan juga ada perwakilan dari Sektor 21 juga menyaksikan. Karena air yang mengendap sudah cukup lama, sehingga aliran air berdampak menjadi keruh. Jelas itu bukan limbah, tetapi ada endapan dari sungai Cikijing yang sudah 6 bulan lebih baru dikeluarkan,” jelasnya.
“Saya selaku Dansektor 21 sudah meninjau lokasi pembangunan jembatan, tepatnya jembatan ini di sungai Cikijing yang semula sungainya kecil yang sekarang dipindahkan jembatannya. Tujuannya adalah untuk menampung kapasitas debit air dari hulu sampai dengan bermuara ke sungai Citarik,” paparnya.
Sementara, menurut Konsultan BBWS Citarum, Sadiran, “Sebenarnya kemarin itu hakikatnya bukan air limbah, cuman air itu tertahan lebih dari enam bulan. Sebelum dikerjakan, jembatan itu airnya masih mengalir ke sungai lama, setelah jembatan ini sudah selesai akhirnya DAM yang ada di Hulu, Kita buka sehingga air yang sudah mengendap sekitar 6 bulan itu menjadi keruh,” pungkasnya. (Cuy)