DR.Hj.Ineu Purwadewi Sundari, S.Sos, MM (Wakil Ketua DPRD Jabar dari FPDIP) (foto:husein).
BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat DR.Hj.Ineu Purwadewi Sundari, S.Sos, MM
membagikan kisah dan pengalaman pribadinya, saat dirinya dinyatakan positf
terpapar Covid-19 berdasarkan hasil sweb.
Berikut penuturan Hj.Ineu
Purwadewi Sundari, kepada wartawan yang
sehari-hari meliput dilingkungan Gedung Sate dan DPRD Jabar dalam acara Diskusi
Bersama Wakil Rakyat Jabar dengan tema Evaluasi
Pasca Mudik Lebaran 2021, Optimalisasi Tracing Pemudik dan Tracing Penyebaran
Covid-19 Bagi Pemudik Yang Lolos Penyekatan, di Lobby Ruang Paripurna DPRD Jabar,
Jumat (21/05/2021).
Ineu menceritakan, aktivitasnya
sebelum terpapar covid-19, sedang mengikuti pendidikan Lembahas bersama Ketua
DPRD Jabar Taufik Hidayat, di Jakarta.
Selama mengikuti Diklat di Lemhanas memang cukup menyita sibuk dan
menyita tenaga dan pikiran. Namun, disisi lain, saya masih harus menjani
aktifitas sebagai pimpinan dewan Jabar. Jadi adakala, saya harus pulang pergi Jakarta-Bandung.
“Kesibukan dan kelelahan fisik
inilah, yang membuat daya imun saya menurun, dan bahkan hingga kini saya juga
tidak paham, terkena pada waktu kapan dan dalam kegiatan apa ?.. , ujar ibu dua
anak ini.
Terus terang sejak merebaknya pandemic
covid-19, saya selalu mengikuti dengan patuh dan disiplin soal protokol kesehatan.
Saya selalu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan membawa
handsanitizer, serta selalu menjaga jarak. Namun, setelah dilakukan test swab,
hasilnya dinyatakan positif covid-19”, ujarnya.
Begitu hasil test swab positif,
saya benar-benar galau, bahkan sempat berpikiran negative, mungkinkah hidupku
akan berakhir !!!. Namun, pikiran negative tersebut terus saya lawan, dengan
semangat hidup dan mematuhi semua yang dianjurkan oleh dokter yang merawat.
Selama dua minggu, mulai tanggal
4 hingga 20 Desember 2020, saya melakukan isolasi mandiri, tidak berinteraksi langsung
dengan keluarga, sesama anggota DPRD Jabar dan staf Setwan, konsituen, dan
masyarakat Jabar. Hal ini tentu membuat
saya galau luar biasa.
Namun, Alhamdulillah, dorongan
spirit hidup dan motivasi yang diberikan dari berbagai kalangan, terutama dari
Keluarga, Orang tua maupun dari dokter yang merawat, selama di tempat isolasi mandiri, jalani
dengan tekun.
Setiap hari saya melakukan
olahraga, berjemur di pagi hari, memakan makanan yang bergizi penuh protein dan berserat, buah-buahan
termasuk juga obat-obatan dan vitamin yang diberikan oleh dokter, semua saya
makan, ujar istri anggota DPRD Kota Bandung ini.
Setelah menjalani beberapa hari isolasi
mandiri dan mengikuti semua anjuran dokter, ketahanan fisik saya mulai membaik,
dan akhirnya dinyatakan sudah sembuh/ atau negative covid-19 berdasarkan hasil
swab test terakhir.
“Alhamdulillah akhir sembuh dan
boleh pulang kerumah serta dapat beraktivitas kembali sebagai wakil rakyat , ujarnya.
Lebih lanjut, Ineu mengatakan,
kenapa pengalaman hidupnya diceritakan dan dibagikan kepada rekan-rekan
wartawan ?..
Harapan saya, agar rekan-rekan wartawan yang sehari bertugas dilapangan untuk mencari berita dan informasi kepada public, jangan sampai mengalami dan kendor dalam menerapkan protocol kesehatan. Semoga kita semua dalam beraktivitas senantiasa menjaga dan diberikan sehetan di tengah pendemi covid-19 ini.
“Pokokna mah, ayeuna kudu sehat heula
(pokonya, sekarang harus sehat dulu), kita sehat kita bisa beraktivitas
sebagaimana yang kita lakukan sehar-hari”, kata Ineu diaminkan peserta diskusi.
Ingat, jaga kesehatan patuhi dan disiplin dalam protocol kesehatan, ajaknya.
Tracing Pemudik Wakil Ketua DPRD Jabar DR.Hj.Ineu Purwadewi Sundari didampingi
Sekwan Jabar DR.Hj.Ida Hanida Hidayati, SE, SH, MSi saat berdialog
dgn puluhan wartawan di Gedung DPRD Jabar (foto:husein).
Hidayati SE SH MSi berdialog
dengan puluhan wartawan yang meliput di DPRD Jawa Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Inue juga minta pemerintah Provinsi Jabar dan Satgas Penanganan Covid-19, untuk terus meningkatkan Rapid Test Antigren/ PCR dan tracing kepada masyarakat yang baru pulang mudik.
Optimalisasi tracing pemudik dan
tracing penyebaran covid-19, harus terus ditingkat, hal ini mengingat masih
cukup banyak masyarakat yang memaksakan diri atau nekat melakukan perjalanan
mudik/ pulang kampung, Walaupun sebenarnya, pemerintah telah mengeluarkan
larangan mudik lebaran 2021.
“Masih cukup banyaknya masyarakat
yang mudik, tentunya menjadi kekhawatiran kita bersama akan terjadi peningkatan
kasus covid-19. Untuk itu, sebagai upaya antisipasi penyebaran covid-19, maka
harus diotimalkan tracing pemudik”, pintanya.
Dikatakan beberapa hari menjelang
lebaran Idul Fitri 1442H kemarin, para pemudik berhasil menjobol penyakatan
antara Bekasi dan Karawang, mereka lolos dan berhasil pulang kampung. Mereka (Pemudik-red) yang lolos ini harus
menjadi focus utama bagi pemerintah provinsi dan pemerintah Kab/kota bersama
Satgas Penanganan Covid-19, untuk dilakukan tracing.
“Jangan sampai mereka, membawa virus covid-19 setelah pulang kampung, atau bahkan mereka sendiri sebanar yang menjadi pembawa covid-19 ke kampung halamannya, untuk itu perlu di tracing penyebarannya”, tegas politisi PDIP Jabar ini. (husein).