BANDUNG, -- Wilayah desa
merupakan salah satu elemen yang vital dalam rencana pewujudan kemandirian
ekonomi suatu daerah. Desa yang berdaya secara ekonomi akan mampu menjadi
pondasi kuat bagi suatu daerah untuk dapat berkembang secara berkelanjutan.Skama bank bjb dalam memajukan BUMDes
Oleh karenanya, penyediaan
fasilitas dan infrastruktur penunjang untuk membangun sumber daya desa yang
mandiri dan berdaya perlu menjadi prioritas. Sebagai salah satu aktor penggerak
dan pendorong laju perekonomian daerah, bank bjb saat ini hadir dengan sejumlah
layanan yang berorientasi memajukan perekonomian masyarakat desa.
Salah satunya adalah mewujudkan
berbagai bentuk pengembangan serta kolaborasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
untuk kemajuan usaha. Mulai dari program digitalisasi transaksi, pembentukan
BUMDes Mart, penyaluran kredit kemitraan, hingga inisiasi kerjasama antara
BUMDes dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Di Kabupaten Cianjur misalnya.
Daerah tersebut telah memiliki 300 desa yang membangun BUMDes, dari total 354
desa yang ada. Dari angka tersebut, sebanyak 40 BUMDes telah terdaftar sebagai
mitra Payment Point Online Bank (PPOB) bank bjb.
PPOB adalah layanan pembayaran
berbagai tagihan secara online dan real time selama 24 jam. Hal tersebut
berfungsi mempermudah transaksi masyarakat sekaligus membuat proses
rekonsiliasi data dan dana dengan pihak perbankan menjadi lebih cepat, akurat
dan aman.
Selain mempermudah transaksi
masyarakat, hal ini juga akan mampu mengoptimalkan pengelolaan sumber daya desa
dan BUMDes yang nantinya akan berimbas pada pendapatan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBDes).
Upaya implementasi teknologi
digital untuk memudahkan transaksi masyarakat desa juga hadir lewat program
“BUMDes NgaDigi Subang Jawara”. Tujuannya adalah menjadikan BUMDes sebagai agen
digitalisasi melalui kehadiran fasilitas pembayaran digital nontunai di
desa-desa. Masyarakat dapat melakukan transaksi mulai dari membayar PBB hingga
keperluan wisata secara online.
Program tersebut dikerjasamakan
dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang melalui Badan Pendapatan Daerah
(Bapenda) Kabupaten Subang dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten
Subang. BUMDes NgaDigi Subang Jawara diharapkan dapat menjadi jawaban
optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) selain juga menjadi bagian dari
infrastruktur Subang Smart City.
BUMDes
Sebagai Konsultan Pajak
Selain BUMDes NgaDigi Subang
Jawara , bank bjb juga menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) kepada kepada
pengurus BUMDes di Kabupaten Subang sebagai konsultan pajak masyarakat. Dalam
kerjasama tersebut, BUMDes di Kabupaten Subang resmi menjadi salah satu channel
pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) serta Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) masyarakat Subang.
Dalam praktiknya, warga Subang
sebagai wajib pajak bisa langsung melakukan pembayaran kepada BUMDes. Setelah
melakukan pembayaran, wajib pajak akan mendapatkan bukti struk pembayaran.
Struk tersebut memiliki status legalitas yang sama dengan Surat Tanda Terima
Setoran (STTS) PBB. Tak hanya sebagai channel pembayaran, BUMDes juga dapat
berperan sebagai pusat layanan konsultasi
pajak masyarakat.
BUMDes
Mart
Inovasi pengembangan BUMDes juga
dilakukan dalam format BUMDes Mart. BUMDes yang terpilih untuk menjalankan
program ini nantinya dapat menjual berbagai macam kebutuhan pokok masyarakat
atau membangun lini bisnis lainnya.
Salah satunya seperti yang
dilakukan BUMDes Pancur Jaya, Desa Jatipancur Kecamatan Greged Kabupaten
Cirebon. BUMDes tersebut menjual pisang yang merupakan usaha yang sedang
dikembangkan oleh pihak desa serta menjalankan usaha cuci kendaraan.
Masyarakat yang hendak melakukan
transaksi pembelian di BUMDes Mart bahkan bisa melakukan pembayaran secara
non-tunai melalui QR Code QRIS. Program ini berlaku bagi para BUMDes yang telah
memenuhi kriteria tertentu di sejumlah daerah. Di antaranya adalah telah
melunasi PBB selama dua tahun, memenuhi ketaatan administrasi, kelayakan
kepengurusan dan kesesuaian lokasi.
Kolaborasi BUMDEs-BUMD
bank bjb juga mendorong
kolaborasi dan kerjasama antara BUMDes dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Hal ini dilakukan untuk mengakselerasi pengembangan BUMDes, sebagaimana yang
telah diterapkan di Kabupaten Cianjur.
Di daerah tersebut, BUMD Sugih
Mukti yang bergerak dalam bidang pertanian dan perdagangan akan membawahi
BUMDes di desa-desa dalam setiap pengelolaannya. Sehingga, nantinya
perkembangan BUMDes baik dari segi organisasi maupun ekonomi akan lebih cepat
terwujud.
Terlebih, Kabupaten Cianjur
memiliki jumlah BUMDes yang tergolong tinggi. Dimana 300 desa dari total 345
desa yang ada telah membentuk BUMDes.
Penyaluran KUR Kemitraan
Dukungan ekonomi bank bjb
terhadap masyarakat desa melalui BUMDes juga diwujudkan dalam optimalisasi
penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pola kemitraan. Kabupaten Purwakarta
menjadi salah satu daerah pilihan penyaluran KUR pola kemitraan bjb.
Program penyaluran KUR kemitraan
tersebut bertujuan untuk menjadi stimulus aktivitas ekonomi warga, terlebih di
tengah situasi pandemi Covid-19. Hal tersebut sejalan dengan komitmen bank bjb
dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat desa di Indonesia
khususnya Jawa Barat dan Banten.
“bank bjb senantiasa mendukung
segala upaya pengembangan ekonomi masyarakat, salah satunya dengan mendorong
pertumbuhan BUMDes. Kami meyakini, BUMDes adalah elemen yang vital dalam
mewujudkan ketahanan ekonomi masyarakat desa. Diharapkan segala upaya bank bjb
dalam memajukan BUMDes dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat,”
ungkap Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto. *