BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengikuti rapat koordinasi (rakor) bersama Presiden
RI Joko Widodo dan kepala daerah se-Indonesia via konferensi video dari Gedung
Sate, Kota Bandung, Senin (17/5/2021).Gubernur Jabar Ridwan Kamil didampingi Wagub Uu R Ulum dan Forkopimda Jabar
memberikan keterangan pers di gedung Sate Bandung (foto:humas).
Dalam rakor tersebut, Presiden RI
meminta semua daerah mewaspadai potensi peningkatan kasus COVID-19 pascalibur
Lebaran. Menurut data yang Presiden RI terima, ada sekitar 1,5 juta pemudik.
Usai mengikuti rakor, Kang Emil
--sapaan Ridwan Kamil-- menyatakan bahwa Pemda Provinsi Jabar terus berupaya
mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19. Salah satunya dengan melakukan
pengetesan (Rapid Test Antigen/ PCR) kepada masyarakat yang mudik.
Selain melakukan pengetesan di 17
titik pintu, ketua RT/RW didorong mendata warganya yang mudik untuk melakukan
tes COVID-19, baik rapid test antigen maupun PCR. Tujuannya untuk mencegah
munculnya klaster COVID-19 di permukiman pasca libur Lebaran.
"Walapun diketahui hanya 1
persen yang lolos mudik atau 1,5 juta orang tapi berpotensi besar pada kenaikan
kasus, maka harus diwaspadai dari sekarang," tegas Kang Emil.
Selain itu, tingkat keterisian
rumah sakit di Jabar turun. Berdasarkan data Pikobar pada 16 Mei 2021, tingkat
keterisian rumah sakit di Jabar menyentuh angka 29,17 persen.
Meski begitu, kata Kang Emil,
Pemda Provinsi Jabar sudah menyiapkan dua strategi penguatan rumah sakit
rujukan COVID-19 manakala terjadi peningkatkan kasus COVID-19. Pertama adalah
mengubah tempat tidur untuk layanan umum menjadi ruang perawatan COVID-19.
"Kalau umum sudah menjadi
ruang perawatan COVID-19 dan belum memadai, kita akan buka rumah sakit darurat.
Yang di Secapa AD dulu sudah disiapkan," tuturnya.Gubernur Jabar bersama Forkopimda Jabar mengikuti dengan Presiden RI Joko Widodo
terkait kewaspadaan pasca libur lebaran (foto:humas).
Semua kepala daerah diminta bekerja keras karena hanya 10 provinsi yang sudah positif paling tinggi itu Papua, posisi Jabar ada di angka minus 0,83 persen. Ini sudah jauh lebih baik dari tahun lalu. Mudah-mudahan dan saya optimistis secepatnya di atas 0 persen atau positif," harapnya.
Terkait pemulihan ekonomi di
Jabar, Kang Emil melaporkan bahwa angka pertumbuhan ekonomi Jabar yang sempat
terkontraksi cukup dalam karena pandemi COVID-19 kini terus membaik dan berada
di angka minus 0,83 persen.
Dalam kesemapatan tersebut juga
kang Emil, terus- menghimbau masyarakat untuk tetap mematuhi dan displin dalam protokol
kesehatan, tetap pakai masker, cuci tangan/ pakai hansinitizer dan tetap
menjaga jarak serta tidak berkerumun, pintanya. (hms/sein).