Mengetahui membludaknya objek wisata Pangandaran dan Ciwidey, Gubernur Intruksi untuk tutup akses jalan ke kedua objek wisata tersebut (foto:humas)
BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Setiap musim libur lebaran, seluruh objek wisata akan dikunjungi oleh masyarakat
untuk berwisata, hal ini juga terjadi di beberapa objek wisata di Jawa Barat.
Pada musim lebaran 2021 sekarang,
pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik, sehingga masyarakat berbondong-bondong
mendatangi objek wisata untuk mengisi waktu liburan.
Hal ini terjadi di objek wisata
Pantai Pangandaran di Kab Pangandaran dan objek wisata Ciwidey Kab.Bandung,
dimana pengunjung di dua objek wisata tersebut membludak. Sehingga, Gubernur Jabar Ridwan Kamil,
mengintruksikan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar dan
Bupati pangandaran dan Bupati Bandung untuk menutup akses jalan kedua objek wisata
tersebut.
Menurut Gubernur Jabar Ridwan
Kamil, jauh hari sebelum memasuki musim libur lebaran, pihaknya sudah berkoordinasi
dengan seluruh Kepada Daerah (Buapti/ Walikota) yang memiliki objek wisata.
Untuk mengantisipasi dan melakukan pengawasan serta pengendalian terhadap destinasi
wisata.
“Saya sudah minta pihak Disparbud
Jabar dan Kepala Daerah untuk pengawasan dan pengendalian serta memperketat masuknya
wisatawan pada musim libur lebaran ditempat-tempat objek wisata agar jangan
samapi pengunjung membludak. Namun, tetap terjadi juga, untuk itu saya
instruksikan agar akses menuju ke dua
objek wisata (Pangandandaran dan Ciwidey) ditutup”.
Hal ini ditegaskan Gubernur Jabar
Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, kota Bandung, Sabtu (15-5-2021).
Kang Emil---sapaan Ridwan
Kamil--- menambahkan bahwa hingga saat ini objek wisata di Puncak dan Lembang
masih aman dan terkendali. Untuk itu, Kang Emil mengimbau masyarakat, khususnya kepada
wisatawan, untuk memutarbalikkan kendaraan karena akses ke Pangandaran dan
Ciwidey sudah ditutup.
"Saya mengimbau kepada
masyarakat, khususnya pemudik dan wisatawan, untuk putar balik karena
Pangandaran dan Ciwidey sudah ditutup,"tegasnya.
Di tengah pandemi COVID-19,
perayaan Idulfitri tahun ini tentu akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Masyarakat mesti beradaptasi dan menahan diri. Yang terpenting saat ini, kata
Kang Emil, warga Jabar harus mengutamakan kesehatan keluarga, baik di rumah dan
kampung halaman.
“Kesabaran adalah hal penting
dalam menghadapi kesusahan di masa pandemi. Yaitu kesabaran menghadapi larangan
pembatasan mudik, juga pelaksanaan Idulfitri, yang mungkin tidak nyaman, tapi
itulah esensi ujian dan esensi latihan kesabaran,” tuturnya.
Pemda Provinsi Jabar sendiri sudah
membuat antisipasi manakala ada pergerakan masyarakat menuju destinasi wisata
setelah masa pelarangan mudik berakhir. Salah satunya dengan menyiapkan 15.000
rapid test antigen dan mengetes secara acak di destinasi wisata yang berpotensi
mendatangkan banyak wisatawan.
Selain melaksanakan tes secara
acak, Pemda Provinsi Jabar dan Pemda Kabupaten/Kota di Jabar akan memonitor
pembatasan jumlah pengunjung, pembatasan jam operasional, serta penerapan
protokol kesehatan di hotel, pusat perbelanjaan, rumah makan, dan destinasi
wisata. Semua harus disiplin dan mematahui prokes dengan memakai masker, mencuci
tangan/ hansanitizer dan menjaga jarak serta tidak berkerumun.
Aturan dan pengatatan penerapan
Prokes di semua tempat umum terutama di objek wisata, semata-mata dilakukan
untuk mencegah terjadinya penyebaran COVID-19.
“Ingat pendemi covid-19 belum
hilang, untuk itu, mari kita sama-sama patuhi dan dispilin dalam protokol kesehatan”,
pintanya. (hms/sein).