Wakil Walikota Yana Mulyana pantau pelaksanaan Vaksinasi bagi PTK di SMAN 15 Bandung (foto:istimewa)
BANDUNG,
Faktabandungraya.com,--- Wakil wali kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, Pemerintah
Kota Bandung ingin mempercepat
vaksinasi covid-19 bagi kalangan
lansia. Untuk itu,diintruksikan kepada aparatur kewilayahan untuk melakukan
pola jemput bola.
Hal itu disampaikan
Yana Mulyana saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Dosis 2 bagi para PTK se
Wilayah Kecamatan Sukasari di SMAN 15 Bandung, Jalan Sarimanis I, Sarijadi,
Kota Bandung, Sabtu (29/5- 2021).
Ia menambahkan,
dari target 100 persen vaksinasi untuk lansia, Kota Bandung baru bisa
melaksanakan sekitar 32 persen. Hal itu dikarenakan lansia membutuhkan
treatment khusus.
"Karena
(lansia) tidak serta merta mau, tapi bisa juga. Karena kemarin cukup banyak,
yang bersangkutan mau tapi ternyata punya komorbid yang harus dinormalkan
dahulu dalam jangka waktu tertentu, tidak bisa dalam waktu singkat,"
katanya.
Misalkan dia
punya gula darah yang tinggi atau tekanan darah yang tinggi. Secara aturan
tidak boleh divaksin. Itu yang yang membuat proses vaksinasi kepada lansia ini
tidak tidak secepat kepada sasaran sasaran lain," ujarnya.
Yana mengaku
telah berdiskusi dengan Dinas terkait dan Kewilayahan untuk melakukan proses
"jemput bola" pada pelaksanaan vaksinasi untuk lansia, agar dapat
mempercepat target 100 persen.
"Jadi di
kewilayahan, misalkan satu kelurahan ada 20 atau 30 lansia, di satu tempat kita
siapkan juga untuk pascanya. Karena memang lansia punya risiko yang jauh lebih
tinggi sehingga kita minta UGD Mini," katanya.
"Mudah-mudahan
memang tidak dipakai, tapi kita harus mempersiapkan. Karena lansia itu punya
risiko yang jauh lebih tinggi dibanding bukan lansia," ucapnya.
Sementara itu,
Camat Sukasari Sarjani Saleh mengakui, di wilayahnya baru sekitar 30 persen
lansia yang melakukan vaksinasi. Sehingga pihaknya perlu menyisir kembali para
lansia yang belum mendapat vaksinasi Covid-19.
"Kita akan
turun ke lapangan, menyisir, jemput bola. Tentunya jemput bola ini bukan hanya
vaksin saja, kita juga akan menyiapkan segala peralatan, tempat untuk KIPI
(Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), kami juga akan mengikuti teknisnya dari tim
tenaga kesehatan," katanya.
Sarjani
berharap, dengan data yang dipadukan dari Puskesmas, kewilayahan, dan data
lainnya, dapat mempermudah penyisiran para lansia yang belum mendapat
vaksinasi, sehingga dapat dilakukan imbauan oleh RT dan RW.
"Yang
jelas saat kita bergerak, sejalan dengan data yang ada sehingga di lapangan
tidak bekerja dua kali. Misal saat memberikan informasi ke satu rumah, ternyata
orang tersebut sudah divaksin," ucapnya.
"Data yang
sudah divaksin dan yang belum ada di Puskesmas. Nanti kita akan minta dan
menyebarkannya ke Lurah, RW tahu mana saja yang belum divaksin. Kita berdayakan
seperti itu mudah-mudahan program ini segera selesai, dan pandemi bisa cepat
berakhir," ungkapnya.(*/sein))