BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Kemantapan infrastruktur jalan tentunya sangat mendukung kelancaran arus
transportasi, baik orang maupun barang, bahkan secara otomatis juga dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini dapat dilihat di utara Jawa Barat.Drs.H.Memo Hermawan, Anggota Komisi IV DPRD Jabar dari Fraksi PDIP
(foto:istimewa)
Perekonomian daerah dan masyarakat
di utara Jabar berkembang pesat, karena didukung kemantapan infrastruktur jalan jalur pantai utara (pantura) yang
menhubungkan ujung barat hingga ujung timur bahkan sampai perbatasan wilayah
provinsi Jawa Tengah. Namun, sangat berbanding terbalik dengan kondisi
infrastruktur jalan jalur di selatan Jabar.
Agar tidak terjadi ketimpangan
pembangunan infrastruktur dan peningkatan perekonomian di Selatan Jabar, maka
Perintah Provinsi Jabar memalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) beberapa
tahun lalu, sudah melakukan kajian dan bahkan “Feasibility study (FS) terkait rencana
pembangunan Jalur Tengah Selatan (JTS).
Apa tanggapan DPRD Jabar, terkait
rencana pembangunan Jalur Tengah Selatan (JTS) tersebut ?...
Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat,
Drs.H. Memo Hermawan, membenarkan bahwa pihak Dinas BMPR Jabar beberapa bulan
lalu, sudah memberikan gambaran dan
paparan didepan Komisi IV terkait rencana pembangunan JTS tersebut.
Komisi IV DPRD Jabar dapat
memahami dan mendukung sekali rencana pembangunan JTS tersebut. Hal ini karena
kehadiran JTS yang akan menghubungkan
Wilayah Sukabumi hingga Pangandaran. Disisi lain, memang masyarakat Jabar di
bagian selatan sudah sangat lama menanti kehadiran jalan JTS tersebut.
Demikian dikatakan, Kang Memo ---
sapaan--- Memo Hermawan saat dihubungi melalui telepon selulernya, pada Selasa
(25/5-2021).
Lantas, seberapa vitalnya Jalur
horizontal Tengah Selatan (JTS) tersebut, kang Memo mengatakan, tentu sangat
vital/penting sekali, diantara, kita
sebagai wakil rakyat, sudah cukup sering menerima keluhan masyarakat
terkait kondisi infrastruktur di wilayah Jabar Selatan, terutama saat kita
(anggota Dewan-red) melakukan kegiatan reses.
Selain itu, kita tidak ingin ada
disparitas wilayah dalam pembangunan di seluruh wilayah Jabar, terutama antara bagian utara/tengah dengan selatan. Hal ini, yang cukup penting juga, yaitu cukup
banyak potensi perekonomian di wilayah Tengah Selatan yang belum dapat
dioptimalkan karena masih terkendala di infrastruktur yang kurang mantap.
Sehingga, kurang dilirik atau diminati oleh para investor untuk berinvestasi,
ujar Kang Memo yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Jabar ini.
Lebih lanjut legislator Jabar
asal Dapil Kab Garut ini mengatakan, beberapa tahun kedepan, pertumbuhan
penduduk Jabar akan terus bertambah, untuk itu sangat diperlukan layanan
infrastruktur yang baik dan terkoneksi antara satu wilayah dengan wilayah
lainnya.
“Kalau layanan infrastruktur
sudah terkoneksi dan dalam kondisi mantap, kemungkinan besar 10 hingga 20 tahun
kedepan, Jabar Selatan dapat menjadi kawasan
perkotaan baru di Jabar,” ujarnya.
Selain itu, kata Wakil Bupati
GArut 2004-2009 ini menambahkan, kehadiran JTS dapat mempermudah masyarakat
mengakses kawasan tengah dan selatan Jabar, di antaranya untuk perekonomian,
pendidikan, dan kesehatan. Contohnya, untuk mengakses Rumah Sakit Jampangkulon
(Sukabumi) dan Pameungpeuk (Garut)..
“Jarak antara Jalur Pantai
Selatan dengan Jalur Tengah itu hampir antara 75 kilometer sampai 100
kilometer. Jadi masyarakat yang di jalur tengah ini mau ke Jalur Tengahnya
jauh, mau ke Jalur Selatannya jauh. Dari situ awalnya, kenapa Komisi IV sangat
mendukung rencana pembangunan jalan JTS tersebut, ujarnya.
DPRD Jabar melalui Komisi IV juga
mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Pemprov Jabar dalam merealiasasi
JTS, ternyata Pemprov Jabar sudah menyampaikan kepada Kementerian Koordinator
Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
agar dimasukan dalam program usulan dari Pemprov Jabar. Bahkan, pemprov Jabar juga berkoordinasi
dengan pemerintah daerah (Kab/kota-red) yang akan terlintasi oleh JTS.
Untuk itu, kita berharap, pihak
Bappenas benar-benar memasukan dalam program nasional, sehingga, dapat bantuan
anggaran dari APBN dan meringankan beban APBD Jabar dan APBD Kabuapten/kota
yang dilintasi JTS, tandasnya. (adikarya/husein).