BANDUNG,
Faktabandungraya.com,--- Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan
COVID-19 Jabar Marion Siagian mengatakan
hingga kini persentase vaksinasi bagi kalangan Lansia masih cukup rendah. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerapkan strategi jemput bola.DR.Marion Siagian (Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Jabar ),
( Foto:humas)
Untuk percepatan
dan mempeluas vaksinasi COVID-19 bagi lansia, maka Pemprov Jabar membentuk pos
vaksinasi hingga di level desa/ kelurahan .
Menurut Marion,
pembentukan pos vaksinasi hingga level desa/kelurahan bertujuan mendekatkan
lansia ke lokasi penyuntikan vaksin. Apalagi, jarak pos vaksinasi menjadi salah
satu hambatan vaksinasi bagi lansia.
"Ada
sejumlah keterbatasan bagi lansia untuk mengikuti vaksinasi, seperti faktor
usia yang tidak memungkinkan berangkat ke lokasi pelayanan vaksinasi sendirian.
Perlu ada keluarga yang mendampingi. Kemudian, komorbid penyakit lebih banyak
pada lansia," kata Marion.
Jumlah sasaran
lansia di Jabar sendiri mencapai 4.403.983 orang. Berdasarkan data
pen-proud.udata.id per 26 Mei 2021, lansia yang sudah menjalani penyuntikan
dosis I baru 391.449 orang atau 8,89 persen, sedangkan lansia yang sudah
disuntik dosis II sekitar 270.812 orang atau 6,15 persen.
Marion tidak
memungkiri bahwa cakupan vaksinasi bagi lansia di Jabar tergolong rendah.
Menurutnya, selain jarak ke pos vaksinasi dan komorbid, banyak lansia yang
tidak mau divaksin dan masih ada anggota keluarga yang memiliki lansia tidak
ingin lansianya menjalani vaksinasi COVID-19.
Situasi
tersebut berbeda dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi pelayan publik yang
menjalani penyuntikan vaksin sesuai domisili institusi. Cakupan vaksinasi
COVID-19 bagi pelayan publik di Jabar pun sudah mencapai 64,50 persen untuk
dosis I dari target sasaran 2.195.338 orang.
"Kami akan
gencar mengedukasi dan menginformasikan kepada lansia dan keluarga yang
memiliki lansia agar mau membawa lansia untuk divaksin. Kami juga akan
memobilisasi lansia dengan cara mendaftarkan dan mengatur antar-jemput lansia
ke fasyankes vaksinasi COVID-19," ucapnya.
Antisipasi
Lonjakan Kasus COVID-19 Usai Lebaran
Selain intens
mempercepat vaksinasi bagi lansia, Pemda Provinsi Jabar fokus mengantisipasi
lonjakan kasus COVID-19 usai Lebaran. Sejumlah strategi pun telah disusun
secara komprehensif.
Marion
mengatakan, jika kasus positif COVID-19 di Jabar meningkat, pihaknya akan
menambah kapasitas rumah sakit dengan meningkatkan pelayanan ruang isolasi
biasa, ruang isolasi bertekanan negatif, dan ICU.
"Strategi
selanjutnya kami akan menambah rumah sakit darurat dan pusat isolasi untuk
pasien COVID-19 bergejala ringan, menyiapkan rujukan antar kabupaten/kota dan
antar provinsi, dan menambah alat kesehatan pendukung kesembuhan pasien
COVID-19 dan obat-obatan bagi pasien COVID-19," katanya.
"Kami juga
akan menyiapkan tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan bagi pasien COVID-19
serta alat pelindung diri (APD) dan bahan habis pakai yang diperlukan dalam
memberikan pelayanan bagi pasien COVID-19," tambahnya.
Untuk
mengantisipasi peningkatkan kasus COVID-19, Pemda Provinsi Jabar bakal
memperkuat 3T (testing, tracing, dan treatment). Marion pun mengimbau
masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M. (hms/sein).