Wakil Wali kota Yana Mulyana didampingi Kadisparbud dan Dinkes saat meninjau pelaksanaan rapid test antigen di kebun binatang (foto:humas). |
Digelarnya rapid test antigen
secara acak ini, menurut Yana Mulyana merupakan upaya pemerintah kota Bandung
dalam mencegah penyebaran Covid-19, selama musim libur lebaran.
Kita tidak ingin adanya
peningkatan kasus Covid-19 di Kota Bandung selama libur lebaran 1442H ini.
Untuk itu, kita lakukan rapid test antigen secara acak, terutama di temapt-tempat
objek wisata yang ada di kota Bandung ini, ujar Yana.
"Makanya di libur lebaran
beberapa cuti bersama dihapuskan," tuturnya di sela-sela rapid test
antigen.
Pada pemantauan tersebut, Wakil
wali kota bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung serta Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung juga ingin memastikan protokol
kesehatan di tempat wisata tetap dijaga, baik itu oleh pihak pengelola maupun
pengunjung.
"Kalau di wahana ini
alhamdulillah, karena manajemen juga selalu woro-woro jangan berkerumun dan
pakai masker," ucapnya.
Maka dari itu, Pemkot Bandung bersama TNI, Polri, serta jajaran kewilayahan terus melakukan pengetatan di setiap tempat wisata, pusat perbelanjaan dan pintu masuk ke Kota Bandung.
Pemkot Bandung Gelar rapid test antigen di Kebun Binatang Bandung (foto:humas) |
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota
Bandung, Ahyani Raksanagara mengungkapkan, pihaknya menargetkan 1.000 orang
untuk dilakukan rapid test selama musim libur lebaran. "Di sini (Bonbin)
targetnya 400 orang. Totalnya sekarang 450 yang sudah di rapid di tempat wisata.
Karena landai ya, di mal juga paling dapet 30 orang," ungkapnya.
Dari 450 orang yang telah
dilakukan rapid test antigen, Dinkes menemukan dua orang positif di gerbang tol
masuk ke Kota Bandung. Otomatis mereka tidak diizinkan masuk dan langsung diisolasi.
"Sejauh ini sampai tadi pagi
dari gate tol ada yang positif. Jadi bukan di sini (Bonbin). Kalau di sini
sudah pasti lapor dan diisolasi," ucapnya.
"Kalau nanti ada yang
positif di sini, kita akan tracing. Kalau Bandung dia langsung ke Puskesmas dan
isolasi. Kalau luar Bandung kita kontak sama Dinkes langsung," imbuhnya.
(hms/red).